Part 54

2.6K 150 3
                                    

Hari ini adalah hari terakhir sebelum Fateh berangkat, ia masih ragu antara harus meninggalkan teman-temannya atau tidak. Pikirannya kacau semakin hari memikirkan itu, ada rasa kalo ia tidak bisa meninggalkan temannya.

Walau ia tahu itu semua terpaksa ia lakukan. Hati kecilnya seperti tidak bisa membenci Fatim.

I cant hate Fatim

Kata itu selalu terucap saat ia menghindari Fatim dan Akbar. Fateh ingin kejadian itu terlupa olehnya.

Bahkan Akbar mulai menjauhi dirinya tanpa sebab, seharusnya ia selalu berusaha mendekatinya bukan malah menjauhinya.

Apakah mereka menuruti kata-kataku untuk menganggapku seperti tidak mengenal? Batin Fateh saat melihat Akbar hanya lalu seperti menganggap Fateh orang asing.

Tiba-tiba..
" Arghhh.." ucap Fateh memegang nadinya yang begitu sakit semenjak ia koma, nadinya sering sakit entah apa penyebabnya.
"Ini kenapa lagi! " ucap Fateh berdiri lalu meninggalkan taman belakang sekolah.

Wajahnya semakin lama semakin terlihat pucat, semua melihat Fateh yang pucat dan memegang nadi di tangannya.

Jika ada orang yang mendekatinya berusaha membantunya, Fateh selalu menolak. Ia membutuhkam seseorang sekarang, mereka yang
selalu menjaga dan mengawatirkan dirinya.

Fate nenuju kelas dengan epat, ia tak ingin semua melihat dengan heran, setiba di kelas tidak ada Akbar maupun Fatim. Mungkin mereka sedang di kantin untuk makan. Fateh hanya duduk di bangkunya memegangi nadinya, detakkan nadinya pelan dan lemah. Tapi Fateh berusaha untuk bertahan, ia tak ingin semua mengetahui.

"Lo kenapa Fateh? Di tinggalin Fatim? Lo masih banyak masalah sama gue yah! Beruntung banget lo sendirian jadi ngak ada yang temenin! Nanti lo harus ikut kita! Atau Fatim bakalan kenapa-napa! " ancam Muntaz, tersenyum sinis meninggalkan Fateh yang masih pucat.

Sepulang sekolah..
Fateh masih memikirkan perkataan Muntaz, apa ia harus mengikutinya? Tapi ia takut Fatim kenapa-napa. Tanpa berpikir panjang Fateh mengikuti mereka, ia tahu kalo ia bakalan bertengkar dengan Muntaz. Tapi ia tidak mungkin memberitahu Akbar, karena kejadian dan perkataannya kemaren.

Fateh masih pucat, nadinya lemah. Ia lupa meminum obat membuat ia semakin pucat. Ditambah lagi siang dan pagi tadi ia tidak ingin makan, karena tidak nafsu.

Mau tau kelanjutannya?
Sebelum itu.
Follow🚶‍♀
Baca📖
Support stars⭐
Andd
Coment🧐
Anti plagiat



Badboy's cold love [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang