Boompart'2

2.3K 133 12
                                    

"Apa yang bakalan gue lakukan setelah ini?" tanya Fatim masih menatap langit.
"Seperti rencana kita tadi, lo san Fateh seperti biasa dan jika Akbar melukai Fateh gue tinggal merekam dia dan menunggu waktu yang tepat untuk memberikan rekaman itu kepada Fateh." ujar Syira yakin.
"Apa itu tidak terlalu jahat, gue takut persahabatan mereka rusak akibat gue.." ucap Fatim menoleh ke Syira menatapnya.
"Santai aja, biar dia dapat pelajaran. Soal itu gue bakalan beri penjelasan ke Fateh, lo tenang aja." ujar Syira menatap Fatim.
"Gue ngak mau mereka bertengkar, Akbar berhak ngusir gue dari kehidupan Fateh karena dia kenal Fateh dari kecil bukan seperti gue kenal Fateh di sekolah." tolak Fatim segera masuk ke kamarnya.
"Tim, kalo seperti itu dia ngak bakalan tau apa kesalahan dia!" ucap Syira meyakinkan Fatim.
"Kalo Fateh ngak mau dengar penjelasan dari lo gimana?" tanya Fatim membuat Syira terdiam.

Di satu sisi Fatim ingin melakukannya untuk membuktikan kepada Fateh tapi, di satu sisi lain ia tidak ingin merusak hubungan kedua sahabat itu.

"Akbar sudah kelewatan Fatim! Kalo benar dia sahabat Fateh dia ngak bakalan lukai sahabatnya sendiri cuma hal sepele.." bentak Syira.
"Akbar hanya ingin Fateh seperti dulu!" ucap Fatim sedikit meninggikan nada.
"Lo tau itu, tapi lo kenapa ngak mau melakukan rencana ini , untuk kita kayak dulu! Lo ngak sadar, Fateh khawatir sama lo! Dan Lo dengan pasrahnya mau melakukan apa yang di minta sama Akbar yaitu jauhin Fateh. Sadar ngak lo? Gimana perasaan Fateh saat dia tahu, dia ngak bakalan mau mengenal diri lo dan dia bakalan lebih parah dari yang dulu!" ucap Syira segera meninggalkan Fatim yang menangis, ia berniat untuk pulang kembali ke rumahnya menenangkan semua ini.

Tapi sebelum ia membuka pintu, dengan cepat kak Iyyah menahan tangannya. Sepertinya ia mendengar pertengkaran mereka, Syira berusaha melepaskannya tapi tetap di tahan Kak Iyyah.

"Lepas kak!" tangis Syira.
"Syir, udah malam banget ngak baik kamu pulang. Lagi pula kamu udah bawa baju ngapain pulang?"
Tanya Kak Iyyah seolah-olah tidak tahu.
"Syira ngak jadi nginap..." lirih Syira.
"Syir, memang masalah terkadang membuat kita tidak berpikiran panjang, tapi kamu juga ngak boleh seperti ini. Salah satu antara kalian harus ada yang berkorban untuk menyelasaikan masalah ini, kakak tau kamu bisa! Sejak kakak mengenalmu kakak tau kamu ngak pantang menyerah dan kuat, hanya saja ego terlalu tinggi menghancurkan semuanya.."ucap Kak Iyyah memeluk Syira yang menangis.

Ia pun membawa Syira ke kamar Kak Iyyah, Syira merasa lebih tenang. Ia tidur duluan di tempat tidur kak Iyyah sedang kan Kak Iyyah melanjutkan mengedit video. Fatim, ia juga tertidur karena lelah memikirkan semua ini...

Mau tahu kelanjutan kisahnya?
Ikuti terus cerita ini..
Eitss, sebelum ituu...
Follow, read, Vote and Comentt
No forget to guysss...
Thank you

Badboy's cold love [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang