"Kenapa pada diam?"tanya Fateh.
"Teh, lo di rumau sakit aja yah?" bujuk Fatim.
"Ngak!" tolak Fateh.Tiba-tiba seorang suster datang mengetuk pintu, untuk menukar infus Fateh.
"Sus, boleh pulang ngak."Ucap Fateh berdiri, setelah infusnya di lepas.
"Maaf anda boleh pulang dua hari ke depan."tolak suster itu.
"Ngak!Sekarang saya pulang." ucap Fateh keras kepala.
"Tapi, Kondisi anda belum stabil." ujar suster itu.
"Saya ngak apa-apa kok!" ucap Fateh.Suster itu hanya bisa menghela nafas, mengikuti kemauan Fateh. Bang Saaih dan Fatim hanya tertunduk, menuruti kata Fateh.
Tidak beberapa lama kemudian, Akbar dan Syira datang. Memasuki ruangan Fateh, mereka melihat Fateh yang lagi bersiap-siap untuk pulang.
"Loh! kok lo pulang tapi dua hari lo nginap?"tanya Akbar memerhatikan Fateh.
"Gue bosan!" dingin Fateh.Akbar melirik ke arah Bang Saaih dan Fatim, mereka hanya mengangkat bahu seolah mengatakan itu kemauan Fateh karena ia bersikeras.
"Oke gue udah siap.Sekarang pulang." Ajak Fateh.
"Fateh... Besok aja pulangnya.."bujuk Fatim.
"Ngak!" ucap Fateh keras kepala.Akhirnya terpaksa mereka pulang hari itu juga. Selama di perjalanan Fateh hanya diam emainkan handphonenya, ia tidak ingin berbicara.
Dan saat di rumah, Fateh langsung menuju ke kamarnya. Mereka hanya memerhatikan cowok itu, tidak perlu waktu lama.
Fateh keluar dengan pakaiannya sudah terganti, ia mengeluarkan motornya lalu pergi.
"Kenapa Fateh tiba-tiba begitu" tanya Akbar.
"Dia bosan di rumah sakit dan ingin kayak dulu.." jelas bang Saaih.
"Mendingan kita susul aja dia, gue takut dia kenapa-napa.." ajak Fatim.
"Tapi kemana?"tanya Bang Saaih.
"Hm..Akbar, biasanya lo sama Fateh kemana kalo jam-jam ini?" tanya Syira.
"Gue biasanya ke Cafe." singkat Akbar.
"Cafe mana?" tanya Syira.
"Finally Day.." santai Akbar.
"What!Muntaz dengan genknya sering ke sana!" ucap Fatim mengingat kejadian itu.
"Kita kesana sekarang!" ucap Syira mengambil keputusan.
Siap Bosss!" ucap Akbar.Mereka bertiga keluar rumah menggunakan mobil, menyusul Fateh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy's cold love [completed]
Ficção Adolescente!!!Belum di revisi!!! Kedinginan ku takkan berubah walau mentari mencairkannya, tapi setekad tekadpun mentari mencairkan, masih menyisakan air yang meleleh. -Fateh Halilintar Ku akan menjadi mentari, walau ku tau dinginmu takkan berubah. Tapi ment...