Part 104

2.1K 129 16
                                    

Mereka memutuskan untuk melanjutkan makan.Tidak ada percakapan, mereka asyik sendiri dengan makanan di depan mereka masing-masing.

Karena tidak ada yang mau maauk ke kamar, akhirnya mereka membuat bioskop rumah.

Mematikan lampu di ruang keluarga, dan mengambil lampu tidur ke ruang keluarga. Bagi mereka tampak seperti bioskop, awalnya damai tidak ada yang merebut.Tapi..

"Kita nonton apa guys.." ucap bang Saaih.
"Nonton horor!" sahut Syira.
"Ih! Jangan nonton horor" ucap Fatim.
"Avengers!" sahut Akbar dan Fateh.
"Kalo lo apa Tim?" tanya Fateh.
"Horor!" sahut Fatim.
"Katanya ngak mau nonton horor." sindir Syira.
"Lo tadi bilang NONTON HOROR bukan horor." jelas Fatim.
"Yaelah sama aja kali!" ucap Syira.
"Beda!" ucap Fatim.
"Sama Tim!"
Beda Syira!"
"Sama.."
"Beda.."
"Sama!"
"Beda!"

Yang lain hanya diam menyaksikan kedua cewek itu.

"Udah! Bisa diem ngak! " cegah Bang Saaih.
"Hehe... Ampun bang.." ucap Fatim dan Syira.
"Jadi sekarang kita mau nonton apa?" tanya Akbar yang sedari bingung dengan percakapan tadi.
"Kita nonton..." ucap bang Saaih.
"Horor!" serentak Fatim dan Syira.
"No" tolak Bang Saaih.
"Avengers!" serentak Akbar dan Fateh.
"No!"ucap. Bang Saaih.
"Trus nonton apa?"serentak mereka kecuali bang Saaih.
"Disney!" ucap bang Saaih tertawa.

Semua tampak kaget, mendengar kalimat itu. Bang Saaih hanya tertawa melihat wajah mereka yang lucu.

"Oke² kita nontom dua film satu horor dan satu avengers" ucap bang Saaih mulai berhenti tertawa.
"Yeay!" serentak mereka.
"Horor pertama!" ucap Fatim dan Syira.
"Avengers!" ucap Fateh dan Akbar.
"Yah debat lagi.." ucap bang Saaih.

Mereka berdebat, bang Saaih memutuskan menonton Disney untuk memberhentikan pertengkaran mereka.

"Bang kok ini.." kesal mereka.
"Makanya jangan berantem, jadi ngak nonton?" ucap bang Saaih menatap layar.
"Iya² Avengers aja duluan, kalo horor kan cocok untuk malam larut." usul Fatim di setujui semuanya.

Fatim dan Syira menarik selimut, lalu duduk berdua di sofa. Fateh, Bang Saaih dan Akbar juga menarik selimut dan duduk di sofa lebih besar dari Syira dan Fatim.

Saat film di mulai mereka segera terdiam, tidak ada yang bicara.
Satu orang berbuat berisik, mata tajam mereka lamgsung menuju ke orang itu.

Mau tau kelanjutannya?
Sebelum itu.
Follow🚶‍♀
Baca📖
Support stars
Andd
Coment🧐
Anti plagiatt

Badboy's cold love [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang