Part 24

3.3K 187 14
                                    

Setelah mereka berbisik-bisik sebagian dari mereka keluar dan sebagian lagi mendatangi Fateh.

"Gue denger ada orang masuk rumah sakit nih gara-gara kelahi ama gue. Tu orang cemen ato guenya emang kuat." sindir Muntaz.
"Maksud lo apaan! Nyindir gue kayak gitu! Lo takut ama gue?Kalo lo berani ama gue, sini lawan gue!" Fateh terpancing emosi, ia menghentamkan Handphonenya ke meja.
"Lo ngerasa? Kemaren aja lo kalah ama kita, sekarang lo mau ngajak gue lagi" perkataan Muntaz di sambut oleh tertawaan genknya.
"Udah gue bilang ama lo! Jangan pernah lo gangguin gue!" bentak Fateh memegang kerah Muntaz.
"Gue ngak bakalan berhenti sampe lo pergi dari sini!" bentak Muntaz.
Emang ini punya nenek moyang lo apah!" Fateh melepaskan kerah Muntaz dengan kasar.

Ia sudah terlanjut emosi, tidak ada yang dapat melerai mereka. Karena ia juga di hadang genknya Muntaz.

****

"gue harus cepat ke kelas ni! " jalan Fatim.
"Hey Fatim lo ngapain?" tanya salah satu genk Muntaz.
"Bukan urusan lo!" ketus Fatim.
"Lo ngak ikut lihat Fateh bertengkar sama Muntaz? Di taman belakang sekolah?" ucapan dari salah satu genk itu berhasil membuat Fatim panik.
"Lo boong kan!" bentak Fatim.
"Yaudah kalo lo ngak percaya, kita kesana kuy" ajak salah satu genk Muntaz.

Fatim melihat kepergian genk Muntaz yang berlawanan, dia ragu apakah benar atau tidak? Karena dia sulit berpikir panjang pada saat ini.

Fatim berlari ke taman belakang, tanpa sengaja ia menyenggol salah satu genk Muntaz.

"Kalo jalan itu hati-hati napa!" teriak salah satu genk yang di senggol Fatim.

****
"Oh! ya Fateh ini balesan terhadap teman lo yang sok itu!" setrlah mengatakan itu Muntaz memukul perut Fateh.

Fateh hanya mundur dan menyandar ke dinding. Dia sadar kalo ia belum benar-benar kuat untuk bertarung karena dia baru saja kemaren sadar.

"Kenapa? Lo mau manggil ambulans? Ambulance!Ambulance!Oh my god! Cowok ganteng gue mau masuk ke rumah sakit jiwa!" ejekan itu di sertai ketawa.
"Gue bilang ama lo! Jangan pernah lo ejek gue lagi!" Fateh marah dia maju ke arah Muntaz dan memukulnya dengan keahliannya.

Muntaz terkejut dan mundur beberapa langkah memegang perutnya sambil meringis kesakitan.

Nafas Fateh mulai tidak beraturan. Ia masih keadaan marah, suasana kelas yang awalnya di penuhi ketawa berubah menjadi rusuh.

"Fateh!" ucapan cewek itu membuat Fateh melihat ke arahnya.

Dia adalah Fatim,hanya Fatim yang berani mendekati Fateh.

Flashback On

Saat Fatim di taman belakang tidak ada siapa-siapa.

Benar firasat gue ini cuman akal-akalan mereka, batin Fatim.

Saat Fatim hampir sampai di kelas.
Dia mendengar suara keributan, Fatim segera memasuki kelas. Terlihat Muntaz yang meringis kesakitan dan Fateh yang mulai kehilangan keseimbangan.

Flashback Off

Melihat Fatim yang khawatir, Fateh terduduk di bangkunya. Ia sangat lelah, padahal dokter menyuruh jangan sampai lelah.

Fatim segera duduk di samping Fateh, ia melihat Fateh yang lelah.

Mau tau kelanjutannya?
Sebelum itu.
Follow🚶‍♀
Baca📖
Support stars⭐
Andd
Coment🧐
Anti plagiat

Badboy's cold love [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang