Badboy's cold love [completed]

Part 114

Prok...Prok...
Terdengar suara tepukkan dari kejauhan, membuat mereka menoleh ke arah suara itu..

"Drama keluarga yang bagus.." ucap seseorang berpakaian masker itu.
"Maksud lo apaan!" ketus Fateh menghampiri seseorang itu.
"Santai dong, gue tau lo hebat!" ucap seseorang bermasker itu.
"Gue kayak kenal suara itu teh." ucap Akbar mendekati Fateh.
"Gue mikir kayak gitu juga." ucap Fateh berpikiran sama dengan Akbar.
"Lo siapa sih!" tanya Syira dari jauh.
"Hm.. gue ingat lo, lo genk mereka juga kan?"tanya seseorang itu ke Syira.
"Lo ngak perlu tau itu!" ketus Syira.
"Apa tujuan lo!" serentak Fatim dan Fateh secara tidak sengaja.
"Kompak banget.." ucap seseorang itu seperti mengalih pembicaran.
"Jangan sok ngalihin pembicaraan lu.." ujar bang Saaih.
"Lo abangnya Fateh kan? ajar adek lo itu yang benar. Jangan nolak tawaran gue.!" ucap seseorang itu kepada Bang Saaih.
"Tawaran? Tunggu, gue ingat, Lo Rifki?" tanya Fateh memastikan.
"Ingatan lo tajam, tapi inget! gue sama lo beda satu tahun dan lu bocah."ucap seseorang itu.
"Maksud lo apaan! " ucap Fateh mendorong Rifki.
"Lo udah nolak untuk masuk genk gue alasannya lo ngak mau sama genk gue. Gue ngak suka jika ada orang yang menolak tawaran gue!" ucap Rifki.
"Hanya masalah Fateh nolak tawaran lo! Lo celakaian Fateh, apa lo mikir ngak! Lo sama aja membunuh Fateh!" bentak Fatim mendorong Rifki.
"Eits, cantik-cantik kok galak?" tanya Rifki mendekati Fatim.
"Lo jangan pernah deketin Fatim! Lo boleh celakain gue, tapi lo ngak boleh celakain Fatim kayak kemaren!" bentak Fateh menghalangi Rifki untuk medekati Fatim.
"Cewek cantik kayak gini gue celakain? Ngak bakal, malahan gue gebet dia. Bukan gue celakain, yang harus celak itu lo." tawa Rifki.
"Lagi pula gue kira lo jomblo sampe mati." tambah Rifki.
"Maksud lo Apaan! ngatain adek gue!" ucap bang Saaih tidak terima dengan perkataan tadi.
"Gue datang kesini ngak cari lawan." ucap Rifki.

Fateh yang masih keadaan di selimuti amarah, tanpa berkata. Ia memukul Rifki dengan sangat keras.