Part 73

2.6K 155 8
                                    

Fateh meninggalkan sahabatnya dan guru itu, sempat ia mendengar teriakan guru menmintanya untuk kembali.

Tetapi entah apa yang di pikiran Fateh, ia terus berjalan menuju hingga taman belakang
Fateh sama sekali tidak ada niat untuk makan, nafsunya hilang seperti di telan bumi.

Matahari begitu terik membuat Fateh merasa haus, mau tidak mau ia harus ke kantin untuk membeli minuman.

Sepanjang perjalanan banyak siswi-siswi menyapa dan mengajak Fateh ke kantin bersama. Fateh hanya menaggapi dengan wajah dinginnya yang khas.

"Fateh.."
"Fateh ganteng, gue temenin lo ke kantin yah?"
"Fateh jadi pacar aku yuk?"
"Hay Fateh.."
"Fateh sendiri aja, sini sama gue aja?"

Begitulah semua perkataan semua siswi-siswi kepada Fateh, ia menolak semua permintaan itu.

Setiba di ke kantin..
Fateh membeli botol air minum dingin, lalu pergi kembali ke Taman.

Ia duduk tenang di sana, rasanya renang tidak ada satupun yang menganggu. Sampai akhirnya, Muntaz datang ke arah Fateh.

"Fateh!" sapa Muntaz duduk di samping Fateh.
"Gue tau pasti lo jauhin Fatim karena lo takut ama gue." ucap Muntaz percaya diri.
"Lo kalo ngak tau jangan sok taulah!" ucap Fateh meninggikan suaranya.
"Halah jangan sok berani lo! Nyadar diri lo pucat mau cari masalah sama gue!" ucap Muntaz berdiri tepat di hadapan Fateh.
"Emang kenapa lo takut ama gue! " ucap Fateh berdiri.
"Gue malas debat sama lo" ucap Muntaz saat mengetahui Fatim melihatnya lalu pergi.

Fateh duduk kembali, ia meminum airnya hingga habis. Sampai bel berbunyi Fateh tetap berada di sana, ia tidak menyadari bahwa Fatim melihat dirinya.

Tak beberapa lama Fateh segera ke kelas karena bel telah berbunyi.

3 jam telah berlalu...
Kini pelajaran matematika telah selesai membuat semua siswa bersorak gembira. Setelah guru mereka pergi, di lanjutkan sisw yang lain.

Kini tinggal Fateh sendiri, ia segera pergi ke parkiran dan tidak menunggu Fatim langsung pulang menuju rumah dengan kecepatan kencang.

Setiba di rumah..
Terlihat kosong karena Fatim dan Syira menginap di rumah Fatim.
Hanya Akbar yang bertahan, tapi ia tidak ada di rumah.

Fateh segera memasuki kamarnya lalu mengunci dan membaringkan diri. Ia teringat dengan surat itu, langsung mengambil surat itu dan berpikir maksud darinya.

Karena lelah berfikir Fateh segera mengganti bajunya, lalu keluar kamar mengambil air dingin dan membawanya masuk ke kamar.

Di dalam kamar, Fateh hanya tiduran, minum, main gitar dan bermain handphone hingga ia tertidur.

Mau tau kelanjutannya?
Sebelum itu.
Follow🚶‍♀
Baca📖
Support stars⭐
Andd
Coment🧐
Anti plagiat

Badboy's cold love [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang