Part 81

2.5K 140 5
                                    

Ketukan pintu berbunyi kembali, Bang Saaih membukanya mendapati Syira dan Akbar yang berpegangan tangan.

"Maaf! Di sini di larang pacaran!" ucap bang Saaih seollah penjaga ruang Fateh.
"Fateh Fatim tuh! Masuk aja Syir." ajak Akbar menarik tangan Syira lembut.

Fatim dan Fateh terdiam menatap mereka berdua, entah apa yang ada di pikiran mereka.

"Ngapain lo berdua kayak gitu? Gue tau kok gue sam Syira itu ganteng dan cantik!" ucap percaya diri Akbar.
"Makanya itu tangan ngak usah sok di romantisin udah tau Fateh sakit masih sempat pacaran.." omel Bang Saaih melepaskan pegangan mereka berdua.
"Aelah bang.. Makanya cepat cati pacar, jangan jomblo mulu.." ucap Akbar kepada Bang Saaih.
"Tau apa lo tentang Jomblo!" ucap bang Saaih.
"Tentang abang lah!" ledek Akbar berlari ke arah Fateh.

Syira duduk di samping Fatim, sedangkan Akbar duduk berhadapan dengan Syira.

"Teh, lo kenapa bisa kayak gini segala.." ucap Akbar menunjukkan beberapa selang.
"Lo sih! Gue telfon ngak angkat lo berdua! Pacaran mulu sih!" kesal Fatim.
"Yaelah lu sama Fateh pasti sebelum itu pacaran kan?" tanya Akbar ngak mau kalah.
"Pacaran? Fateh yang nolongin gue saat gue di bully dan di siram pake air.." ketus Fatim, perkataan itu membuat Syira merangkulnya dan menyabarkan.
"Kenapa lo bisa di bully ? Sama siapa?" tanya Syira merangkul Fatim.
"Tau tuh! Cuma gara-gara gue nolongin Fateh, mereka paksa Fateh ke kantin malah ngaku pacar Fateh! Ngak salah gue anak kelas 8 lokal 6." ujar Fatim.
"Makanya Tim, lo cepetan tembak Fateh biar ngak di rebut!" ledek Akbar.
"Masa cewek nembak cowok, Ih.." tolak Fatim.
"Yaiya sih! Fateh cepetan nembak cewek lama amat lu!" pinta Akbar ke Fateh.

Fateh hanya diam, ia tidak mendengarkan apa yang di katakan. Ia sibuk memikirkan suatu hal.

"Teh, Fateh, Fateh!" teriak Akbar membuat semua orang kesal dengannya.
"Hehe.. Maaf.." ucap Akbar meminta maaf.
"Lo ngapain Teh? Tanya Akbar.
"Gue.. Ngak apa-apa hanya saja.." ucap Fateh terdiam.
"Hanya apa Teh?" tanya Fatim mulai khawatir.
"Hanya saja gue.. Sulit.. Untuk.. Bernafas.." ucap Fateh berusaha berkata.
"kenapa lo ngak dari tadi! Panik Fatim, memasang alat bantu nafas ke sebagian wajah Fateh." ucap Fatim memasangkan ke wajah Fateh.
"Huft.. Akhirnya.." ucap Fateh bernafas dengan lega.
"Lo sih salah ngak bilang dari tadi, kalo lo kenapa-napa gimana?" tanya Fatim sewot.
"Maaf, gue kira itu sebentar kiranya ngak. Gue sulit mengatakan.." ucap Fateh bersalah.

Bang Saaih dari tadi dia ketiduran karena saat Fatim menelponnya ia sedang tidur.

Mau tau kelanjutannya?
Ikuti terus cerita ini...
Tapi sebelum itu..
Folllow..
..Read
Vote..
..And..
Comentt..
No forget to guysss

Badboy's cold love [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang