Part 153

1.8K 129 16
                                    

Soleha mendekati mereka, semua mata menatapnya seperti bertanya siapakah yang menelponmu.

"guys, sepertinya masalah kita bertambah.."lirih Soleha.
"Maksud lo apaan?"tanya Akbar.
"Fatim koma.." lirihnya menunduk.
"Apa? Fatim koma?" ucap Syira mendekati Soleha.
"I..Iya.." gugup Soleha.
"Gue ngak peduli lagi ama dia!" ucap Akbar.
"Lo ngak boleh kayak gitu! bagaimanapun sikap dia! Gue yakin, Fatim hanya ingin melakukan yang benar baginya sama seperti lo.."ucap Soleha mendekati Akbar.
"Udah Sol, gue ngerti kok. Lo ngak boleh memperburuk keadaan seperti itu." ucap Muntaz menjauhkan Soleha dari Akbar.
"Iya.. berpikir Positive Thinking."ucap Kak Sohwa.
"Aku yakin Fatim menyayangi Ricle, Aku yakin! Dia sempat meminta aku untuk melihat Foto Ricle, tetapi aku nolak karena itu milik Ricle dan harus seizin Ricle." jelas Key mengeluarkan buku yang di dalamnya terselip beberapa foto.
"Iya.. aku yakin itu, Fateh sering bertanya padaku, tentang siapa Fatim kenapa dia begitu menghantui pikirannya.."tambah Clarissa.

LILY POV

"Ayolah Tim, lo harus kuat!"ucap Lily memegang erat tangan Fatim.

Seseorang gadis terlihat duduk di samping seseorang yang tidak berdaya, ia begitu lemah detak jantungnya senakn memburuk.

"Sayang, Fatim belum bangun?" ucap seseorang dokter yang sekaligus bundanya Lily.

Lily adalah anak seorang bangsawan, bundanya mendirikan rumah sakit yang terkenal. Sedangkan Ayahnya adalah seorang bangsawan. Sejak kecil tidak ada yang mau berteman dengan Lily dengan alasan takut karena mereka kaya. Di sana, seorang bangsawan itu sangatlah di hormati (just cerbung) Saat ia bertemu Fatim, semua berubah. Lily sering tertawa dan tersenyum.

"Belum, bund.."lirih Lily.
"Kamu yang sabar yah? Fatim pasti kuat. Lily juga ngak boleh menyerah harus semangatin Fatim" ujar Bunda Lily merangkulnya.

Lily hanya tersenyum, bundanya benar. Ia harus menemani dan menyemangati Fatim untuk kuat dan akan bangun.

"Bund!Bund! Fatim bund!" panik Lily melihat detak jantung Fatim.
"Tunggu bentar."Ucap bunda Lily memeriksa detak jantung Fatim.

"Ly..Lily.. jangan pergi.. Fateh kembali.." ucap Fatim menutup matanya.

"Kamu dengar Ly?" tanya bunda Lily melirik ke arah putrinya. Lily hanya mengangguk, ia dapat mendengar dengan jelas Perkataan Fatim.
"Dia membutuhkanmu dan Fateh itu. bunda harap kamu bisa membantu Fatim untuk melawan komanya."ujar Bunda Lily menatapnya serius.

Badboy's cold love [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang