Badboy's cold love [completed]

Boompart 3'1

Fatim bermimpi sangatlah buruk, penuh gelap dan hanya bisa melihat pesawat dan Fateh yang si sertai tangisan entah dari mana usulnya. Tangisan itu bertambah keras memekikkan telinga Fatim, ia melihat Fateh tersenyum. Ia tidak tahu harus bagaimana, Fatim seperti terpojok. Fateh semakin menghilang dan terdengar suara jatuh dari ketinggian.

"TIDAK!" teriak Fatim terbangun dengan keringat yang begitu
dingin.
"Kenapa Tim?" tanya Soleha panik ikut terbangun.
"Ada apa Tim?" kejut Syira terbangun juga mendenar teriakan Fatim.
"Huft.. hanya mimpi.. gue takut banget.." ucap Fatim masih berkeringat.
"Itu hanya mimpi Tim, jangan takut kami ada untuk lo." ucap Soleha merangkul Fatim.
"Tapi gue takut untuk tidur lagi.." tolak Fatim ketakutan mencoba mengingat mimpinya tadi.
"Jangan takut gue sama Soleha ada di sini kok!" ucap Syira khawatir menghapus keringat di wajah Fatim.
"Tapi... tadi gue mimpi..." ucap Fatim terpotong oleh Syira.
"Shit!... jangan di ingat Tim, lo ngak perlu menceritakannya sekarang." larang Syira.
"Tidur lagi yuk! Nih minum dulu biar lu tenang." tambah Soleha.

Fatim hanya dia meminum air putih begitu banyak, ia berusaha melupakan kejadian tadi. Tapi semua kepalanya di penuhi mimpinya.

FATEH POV

Jatuhnya pesawat bukan hal yang biasa, kejadian ini membuat jatuhnya korban dari yang kecil hinggat yang tua. Selamatnya seseorang dari jatuhnya pesawat adalah salah satu keajaiban Tuhan.

Kini Tim SAR mencari korban penumpang pesawat menuju London. Pencarian ini cukup sulit karena daerah jatunhnya di tengah laut. 30 korban di temukan dalam keadaan tiada, 12 di temukan dalam keadaan sangatlah parah dan selebihnya masih dalam pencarian termasuk seorang yang pasrah kejadian ini.

Muhammad Al Fateh Halilintar, nama ini cukup populer saat ini. Karena berasal dari keluarga terbilang sangat kaya, namanya masuk ke publik. Banyak di antaranya berpendapar atas kejadian ini. Hanya saja berita ini belum sampai ke London kemungkinan akan sampai 2 hari kemudian.

Keberadaan cowok itu tidak di dasar laut yang terbilang luas. Ia berada si sebuah pondok kecil di pulau yang tidak sering di kunjungi. Putih, pucat, basah  terbaring di salah satu tempat tidur. Saat ini sangat membutuhkan alat medis, tetapi di pulau ini tidak ada yang namanya perlengkapan untuk seseorang yang koma. Penduduk di sana hanya menunggu seorang dokter cantik yang selalu memberikan mereka kesehatan, ia bisa di bilang sukarelawan yang baik hati dan di sukai penduduk di sana.