06 | Gangster

7.7K 724 9
                                    

Cowok itu menciumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cowok itu menciumnya

Tidak. Cowok itu mencumbunya, dengan sangat lembut dan manis.

Alice masih terkejut tapi karena ciuman cowok itu lembut, Alice perlahan memejamkan mata. Terlena oleh sentuhan lembut pada bibirnya. Rasa manis yang asing mulai menjalar pada lidahnya. Entah sejak kapan bibirnya terbuka hingga cowok itu kini menginvasi dirinya lebih dalam.

Cekalan pada tangan pun melonggar saat Alice mulai membalas kecupan mesra itu.

Entah pergi kemana rasa kesal dan amarahnya Alice. Bahkan dia sampai lupa tujuan awalnya yang ingin pergi dari cowok ini

"Ummh"

Suara lenguhan itu keluar dari mulut Alice, yang terdengar merdu di telinga cowok itu. Saat cowok itu perlahan melepaskan kedua tangan Alice. Alice membalas ciumannya dan dia tak pernah menduga hal ini sebelumnya.

Dugaan pertama yang dia kira saat menempelkan bibirnya pada gadis itu adalah sebuah tamparan. Nyatanya tidak. Gadis ini justru menerima tindakannya. Cowok itu pun memilih jalan yang lebih berani dengan melangkah maju dan menempelkan tubuhnya pada Alice.

Rasanya kaki Alice semakin melemah saja. Dia tak mampu berpijak karena ciuman yang kini mengarah ke tahap yang lebih panas. Beruntung, tubuhnya terhimpit di antara dinding dan cowok yang tengah mencumbunya itu dengan menahan tubuhnya. Jika tidak, mungkin dia sudah merosot ke lantai. Tanpa sadar, tangan Alice bergerak perlahan, mendarat ke bagian belakang kepala cowok itu.

"Hmm"

Kini giliran cowok itu yang menggeram saat merasakan jemari mungil Alice yang terselip di sela rambutnya. Lengan kanannya yang kokoh perlahan terselip ke belakang punggung gadis itu. Menekan tubuh Alice agar semakin rapat padanya dan tak tersela jarak sedikit pun.

Kecupan mesra dan hangat itu terus terjadi berlangsung. Bertukar napas. Saling memberi dan menerima. Keduanya memeluk erat, seolah tak ada hari esok dan tak rela untuk melepaskan.

Ketika Alice merasa semuanya sangat jauh, gadis itu perlahan melepaskan tautannya. Mengatur napas yang terengah-engah. Matanya masih setia untuk terpejam

Gadis itu dapat merasakan sebuah sentuhan halus di pipinya. Hembusan napas hangat cowok itu masih menerpa permukaan bibir. Cowok itu masih tak menjauhkan wajahnya walaupun ciuman tersebut telah berakhir.

"Kenzie"

Serentak Alice melebarkan matanya saat mendengar ucapan seseorang sedangkan Kenzie menoleh ke sumber suara. Mendapati temannya, tengah melipat kedua tangannya di depan dada dan berdiri di antara pintu tangga darurat yang tak ditutup rapat. Cowok itu menatap mereka berdua, bergantian.

Refleks Alice menjauhkan lengannya yang melingkar di leher Kenzie. Wajahnya memerah dan panas karena malu. Kepalanya menunduk, menatap ujung sepatu ketsnya.

𝟶𝟷. ᴋᴇɴᴢɪᴇ : ɢᴀɴɢsᴛᴇʀ [ᴇɴᴅ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang