26 | Gangster

4.9K 559 18
                                    

"Lic

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lic. Alice," ucap Jeny sambil menyenggol lengan Alice.

"Apa ?"

"Ada Kenzie di depan kelas," jawab Jeny, spontan Alice mendongakkan kepalanya dan mengarah ke pintu. Ya di sana ada Kenzie sedang bersender di depan pintu dengan kedua tangannya yang di lipat di depan dada, keberadaan Kenzie di depan kelasnya menjadi perhatian bagi teman sekelasnya. Mereka juga memekik kegirangan saat sapaan mereka di balas senyuman oleh cowok itu.

Alice berdesis, "Dasar, tebar pesona," gumam Alice.

"Emang ganteng pacar lo, di senyumin aja udah bisa buat anak gadis kegirangan," sambung Jeny dengan cengir kudanya.

Alice memutar bola mata malas. "Gue pulang duluan ya."

"Okee, have fun deh. Kencan nya," balas Jeny dengan cekikikan.

Alice memilih tidak meladeni temannya itu, terlalu malas.

Saat tiba di depan pintu, Alice memilih melewati cowok itu.

"Tunggu," ucap Kenzie menahan lengan Alice.

Alice menghela nafas dan berbalik badan dengan malas. "Apa ?"

"Gue berdiri di depan kelas lo supaya pulang bareng. Lo jadi cewek gak peka banget," jawab Kenzie sedikit sebal.

"Tapi gue gak mau pulang bareng sama lo," balas Alice ketus.

Kenzie mendengus, "Ya udah," ucap Kenzie, setelahnya melepaskan tangannya dari Alice dan pergi melewati Alice.

Alice menaikan alisnya. Sikap cowok yang statusnya sudah menjadi pacarnya ini, sangat aneh.

"Bodo amat," gumam Alice, setelahnya kembali melangkah keluar sekolah.

Alice tiba di pertokoan tempat ia memakirkan mobil sportnya. "Pak makasih udah jagain mobil Alice," ucap Alice dengan senyuman.

"Siap non Alice," balasnya.

Alice membuka pintu mobil dan ingin masuk ke dalam. Namun tangan seseorang membalikan tubuhnya dan mengambil kunci mobil miliknya dengan tiba-tiba.

Alice tentu terkejut. "Ihh!" kesal Alice ingin memberi pukulan asal pada orang yang mengambil kunci mobilnya. Namun dengan cepat di tahan olehnya, menggunakan satu tangan.

Mata Alice membulat sempurna. "Lo lagi!" kesal Alice.

"Balikin kunci mobil gue!"

"Gak mau," balasnya dan menarik lengan Alice untuk mengikutinya.

"Gue teriak!"

"Silahkan." mata Alice membulat sempurna saat seorang Kenzie membawa ke mobil miliknya dan keluar sekolah dengan kecepatan tinggi, Alice merasakan jantungnya berdetak tidak karuan.

Sebenarnya Alice paling takut jika ia sebagai penumpang dengan orang yang mengemudikan mobil melaju dengan kecepatan tinggi. Walaupun Alice suka balapan, tapi ia lebih memilih untuk mengemudi dari pada harus sebagai penumpang.

𝟶𝟷. ᴋᴇɴᴢɪᴇ : ɢᴀɴɢsᴛᴇʀ [ᴇɴᴅ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang