Lima belas menit Alice menunggu Kenzie. Namun cowok itu tak kunjung datang. "Kemana sih tuh cowok!" kesal Alice. Dirinya sudah lapar, karena memang ia tidak sarapan pagi.
"Au ah, bodo amat gue samperin aja ke kelas nya." Final Alice. Ia melangkah keluar kelas menunju kelas Kenzie.
"Lewat mana ya ? Kalau lewat jalan biasa, gue muter jauh. Udah lah motong jalan lapangan aja," gumam Alice yang akhirnya memotong jalan melewati lapangan karena memang kelas IPA berada di paling belakang, sedangkan kelas IPS kelas paling depan dekat dengan pintu gerbang sekolah.
"Mau kemana Lic ?" tanya Farel yang bertemu Alice di Koridor kelas.
Alice menoleh. "Ke kelas lo," balasnya membuat Angkasa mengerutkan keningnya.
"Lah! Bukannya Kenzie ke kelas lo ya ?" tanya Angkasa heran.
"Mana ? Gue nunggu lima belas menit gak datang-datang," ucap Alice sedikit kesal.
"Lagi ke toilet kali. Lo yakin mau ke kelas gue, dia gak bakal ada Lic," ucap Angkasa memberitahu, percuma saja gadis itu ke kelasnya. Karena memang Kenzie tidak akan ada.
Alice menghela nafas. "Kali aja dia balik lagi ke kelas," kekeh Alice.
"Ya udah, hayuk gue temenin," ucap Angkasa. Ia juga ingin kembali ke kelas untuk mengambil ponselnya yang tertinggal.
"Gue gak bisa nemenin kalian, mau ke perpus dulu," ucap Farel.
"Ohh...oke," balas Angkasa dan mulai mengejar Alice yang sudah melangkah duluan.
Selama perjalan menuju kelas IPS, hanya Angkasa yang mengajak ngobrol Alice. "Keadaan lo gimana ? Udah baikan ?" tanya Angkasa memecahkan keheningan.
"Hmm," Balas Alice singkat.
Angkasa cemberut saat Alice menjawab pertanyaannya dengan singkat. "Kenzie kasih lo apa sih sampai bisa luluh gitu," gumam Angkasa pelan, namun dapat di dengar Alice.
"Aduh," pekik Angkasa hampir saja menabrak Alice jika ia tidak refleks menghentikan langkahnya.
"Lic, lo-" Ucapan Angkasa terhenti dan langsung menutup mata Alice dengan tangan kanannya. Saat ia melihat temannya yang sedang berciuman dengan Laurie.
"A-Alice, ayoo lanjut jalan," ucap Angkasa agar Alice mengalihkan tatapannya.
Alice mengepalkan tangannya dan menepis tangan Angkasa dari depan wajahnya. Alice pergi dari sana dengan melawan arah, sambil menghentakkan kakinya kesal. Entah kemana asalkan tidak bertemu cowok sialan itu.
"ALICE! LO MAU KEMANA?!" teriak Angkasa, sontak membuat mereka yang sedang berciuman menoleh pada Angkasa.
Angkasa menatap Kenzie tak percaya. "Zie. Sumpah lo!" Kesal Angkasa dengan bimbang. "Arghh...Gue kejar Alice dulu," Lanjut final Angkasa yang memilih mengejar Alice.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝟶𝟷. ᴋᴇɴᴢɪᴇ : ɢᴀɴɢsᴛᴇʀ [ᴇɴᴅ] ✔
Teen FictionAlice Zaline Elvina, satu-satunya anggota wanita yang tergabung ke dalam gangster bernama RedBlue Eyes atau di singkat R.BE. Identitas Alice tak pernah di ketahui oleh siapapun terutama musuhnya, jika sedang beraksi Alice selalu menggunakan masker d...