Alice menghela nafas setelah dapat telpon dari bunda nya Kenzie. Memang ia di suruh tinggal selama sebulan oleh Elvin dan kakaknya, tapi kan dirinya sedang marahan dengan cowok nyebelin itu.
"Bisa-bisa gue gak jadi marah sama dia," gumam Alice kesal. Padahal ia sudah bertekad untuk tidak memaafkan cowok itu untuk beberapa hari. Tapi Tuhan berkehendak lain, sepertinya Tuhan tidak ingin kedua pasangan kekasih ini bertengkar.
---
Hari telah berganti, hari ini adalah hari minggu, jadi sekolah tentu libur. Alice masih tertidur dengan pulas, dirinya ingin puas-puasin untuk rebahan.
Ketukan pintu terdengar, namun Alice yang memang masih terlelap tidur tidak mendengar nya.
"Masuk aja den, pasti non Alice masih tertidur," terdengar dari luar kamar Alice.
"Ya udah, saya masuk ya bi."
Pintu kamar terbuka dan menampilkan sosok, Kenzie Elvino Arslan dengan pakaian santainya. Ia ingin menjemput Alice karena memang perintah dari bunda nya.
Kenzie melangkah menuju kasur Alice. Terlihat gadis itu masih tertidur dengan lelap, bahkan bantal yang harusnya di bawah kepalanya sudah berpindah ke bawah kakinya. Kenzie terkekeh, ia gemas melihat Alice yang tertidur dengan posisi lucu. Kenzie memilih duduk di pinggir kasur.
"Tidur aja masih tetap cantik," gumam Kenzie sambil menyingkirkan anak rambut yang menghalangi wajah Alice.
"Alice bangun," ucap Kenzie mengelus pipi gadis itu dengan lembut. Namun Alice tidak terganggu sama sekali.
"Alice, bangun..."
"Alice..."
"Hmm," Dehem Alice, dengan matanya yang masih terpejam.
Kenzie yang melihat nya terkekeh, wajah Alice sangat menggemaskan. "Ayoo bangun," ucap Kenzie lagi.
Alice terpaksa membuka matanya perlahan dan langsung menampilkan wajah datarnya setelah tau siapa yang membangunkannya.
"Masih ngantuk gue," ucap Alice menganti posisinya menjadi membelakangi Kenzie dan kembali memejamkan matanya.
Kenzie tersenyum tipis. "Bunda gue mau ketemu sama lo," ucapnya, membuat Alice langsung membuka matanya.
Alice berbalik badan menghadap Kenzie. "Sekarang ?! Gue belum mandi ?" tanya Alice yang sepertinya lupa akan janjinya yang akan marah dengan Kenzie.
Kenzie mengangguk dan menahan senyumannya. "Iyaa, sekalian packing baju yang mau di bawa," jawab Kenzie.
Alice merubah posisinya menjadi terduduk dan menatap Kenzie dengan cemberut. "Harus sekarang ?!"
"Hmm, sekarang. Bunda gue udah tungguin, mau gue telpon ?" tanya Kenzie yang ingin mengeluarkan ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝟶𝟷. ᴋᴇɴᴢɪᴇ : ɢᴀɴɢsᴛᴇʀ [ᴇɴᴅ] ✔
Teen FictionAlice Zaline Elvina, satu-satunya anggota wanita yang tergabung ke dalam gangster bernama RedBlue Eyes atau di singkat R.BE. Identitas Alice tak pernah di ketahui oleh siapapun terutama musuhnya, jika sedang beraksi Alice selalu menggunakan masker d...