Brak!
"ALICE!"
Bip
Earphones yang di gunakan Alice terlepas dan hancur begitu saja terlindas motornya sendiri.
"Akhirnya dapat juga target kita!" ucap seseorang di tempat yang tak jauh dari keberadaan Alice.
"Akhrgggh," erangan dan ringisan terdengar menjadi satu. Alice terjatuh dari motor dengan jarak antara motor dan dirinya cukup jauh. Tubuhnya terseret beberapa meter di aspal dan berhenti saat punggung belakang Alice terbentur trotoar. Badan Alice terasa sakit semua. Untungnya Alice menggunakan helm full face yang membuat kepalanya terlindung dari aspal dan benturan trotoar, tapi sayangnya jaket yang di gunakan Alice terkoyak di bagian lengan kanannya karena ia berusaha menahan tubuhnya agar tak terseret begitu jauh.
"Akhh!" ringis Alice saat ingin berusaha bangun. Namun sayang, tangan kanan nya terasa sangat sakit.
"Sakit banget," Lirih Alice pelan. Pandangannya juga tiba-tiba memburam.
Srek!
"Shit! Kejar orang itu!" Geram seseorang yang tadi menembak ban motor Alice.
Dengan tiba-tiba, seseorang dari arah lain datang dan menggendong Alice ala bridal style. Orang itu membawa Alice kabur dan mencari tempat yang aman. Alice yang masih menggunakan helm tidak bisa melihat dengan jelas siapa sosok yang membawanya pergi. Kesadarannya juga lama-lama berkurang. Larinya orang itu terhenti saat dia sudah menemukan tempat yang aman. Alice yang tak bisa tahan akhirnya pingsan di gendongan orang tak di kenal itu.
"Arghh! Padahal dikit lagi gue bakal dapat mereka!" Geram seseorang di jalanan sambil menendang tanaman yang berada di depannya.
"Sabar Er, kita pasti bakal dapat salah satu anggota mereka," balas seseorang lainnya.
Hembusan nafas kasar terdengar. "Erlan! Lo cari ke kanan dan gue ke kiri."
"Okee, nanti kita bertemu di titik awal."
Helaan nafas lega di hembuskan seseorang yang menggendong Alice. Setelah di rasa orang-orang yang ingin menangkap Alice sudah pergi menjauh. Orang itu keluar dari tempat persembunyiannya dan mencari tempat duduk yang tak jauh dari tempat ia bersembunyi tadi.
Orang itu duduk dengan Alice yang berada di pangkuannya. Dia menatap Alice yang masih menggunakan helm. Setelahnya di buka helm yang masih terpasang di kepala gadis itu secara perlahan agar tidak menyakitinya.
Helaan nafas pelan terdengar dari orang itu. "Untung ada gue," gumamnya menatap wajah Alice yang tak sadarkan diri.
Tak lama, Alice mulai sadar. Ia membuka matanya perlahan dan memfokuskan pandangannya, dirinya belum menyadari kalau sedang berada di pangkuan seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝟶𝟷. ᴋᴇɴᴢɪᴇ : ɢᴀɴɢsᴛᴇʀ [ᴇɴᴅ] ✔
Teen FictionAlice Zaline Elvina, satu-satunya anggota wanita yang tergabung ke dalam gangster bernama RedBlue Eyes atau di singkat R.BE. Identitas Alice tak pernah di ketahui oleh siapapun terutama musuhnya, jika sedang beraksi Alice selalu menggunakan masker d...