𝟶𝟷. ᴋᴇɴᴢɪᴇ : ɢᴀɴɢsᴛᴇʀ [ᴇɴᴅ] ✔

36 | Gangster

Alice keluar rumah menuju markas RedBlue Eyes. Sebenarnya ia bingung dengan ancaman ayahnya. Alice tidak ingin meninggalkan mereka, tapi ayahnya telah mengancam akan membuat teman-temannya menderita. Tentu Alice tidak mau, karena dirinya sudah menganggap mereka seperti keluarga. Mereka lah yang ada di saat dirinya sedang bersedih, mereka yang selalu membuat mood nya kembali naik, mereka yang membuat dirinya melupakan sejenak masalah hidupnya.

"Alice!" ucap Galaxy menepuk pundak gadis itu dan duduk di sofa sebelahnya.

"Hmm ?"

"Melamun aja lo, ada masalah ?" tanya Galaxy.

Alice menggelengkan kepalanya. "Gak ada."

Ting! Notifikasi pesan masuk dari ponsel Alice berbunyi. Alice segera melihat layar ponselnya dan terlihat nama 'Sialan' yang sebenarnya adalah nama kontak Kenzie.

Alice menghela nafas dan membuka isi pesannya.

Sialan

Lagi apa ?

Alice lebih memilih tak membalas pesan dari cowok itu.

Ting !

Kok gak di bales, parah banget.

Alice memutar bola mata malas.

Tsrh gue.

Singkat banget.

.

Gue mau ajak lo main fortnite lagi. Mau gak ?

GAK! Gue ada latihan taekwondo.

(Read)

Alice memilih memasukkan ponsel ke saku jaketnya.

"Gue pergi yaa, mau latihan taekwondo," pamit Alice.

"Gue anterin," sambung Emery dari arah dapur melangkah menuju ruang tamu.

Alice menaikan alisnya. "Nanti gue naik apa pulang nya ?"

"Gue anterin pakai mobil lo. Lo bawa mobil. Gue ada urusan, tempat nya dekat sekolah Raflesh. Gue nebeng sama lo. Mobil gue lagi di service" jawab Emery menjelaskan.

"Ohh, ya udah."

Emery dan Alice telah berangkat menggunakan mobil milik Alice menuju sekolah Raflesh.

Sepuluh menit kemudian mereka tiba di pertokoan, tempat biasa Alice memarkirkan mobilnya.

Alice turun diikuti Emery. "Kalau mau pulang bareng lagi chat gue aja. Kali bisa bareng," ucap Alice.