25 | Gangster

5.3K 529 23
                                    

"Iya," balas Alice pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya," balas Alice pelan.

Kenzie tersenyum dan tangannya terulur ke atas pucuk kepala gadis itu dan mengelusnya dengan lembut.

"Sekarang lo jadi pacar gue."

Alice mengerjapkan matanya dan kesempatan untuk bangun.

Kenzie tersenyum tipis. Ia bisa lihat kedua pipi gadis itu merah merona.

"Ayo kantin," ajak Kenzie menggengam tangan kanan Alice.

Alice yang dapat perlakuan tiba-tiba dari Kenzie membulatkan matanya dan ingin melepaskan genggaman tangan cowok itu. Tapi sama Kenzie malah mengeratkan genggamannya.

"Kenapa, lo gak suka gue gengam ?" tanya Kenzie sambil menaikan alisnya.

Alice memejamkan mata sejenak, "Gak usah pegang-pegang bisa."

"Lo pacar gue, jadi lo sekarang udah milik gue. Apapun yang gue mau lo harus terima," balas Kenzie dengan tatapan serius.

Alice kembali mengerjapkan matanya dan tanpa sadar mengangguk pelan. Ia seperti terhipnotis dengan ucapan Kenzie.

Kenzie tersenyum. "Lucu juga kalau gue gertak," ucap batin Kenzie.

"Tapi jangan pegangan, gue gak mau kalau jadi pusat perhatian," ucap Alice sambil menatap tangannya yang di gengam Kenzie.

Kenzie tersenyum tipis. "Kenapa ? Malah bagus, jadi gak ada yang bisa rebut lo dari gue," jawab Kenzie santai. Tapi tidak dengan Alice, entah kenapa jantungnya kembali berdetak kencang.

"Ayoo kantin, gue laper," ucap Kenzie menuju kantin dengan tangan mereka yang masih bergenggaman.

"Aduh, Zie. Gue malu. Lepas ih!" tolak Alice saat menuruni tangga. Ia tidak mau jadi trend topik nanti.

"Kalau gini gimana ?" tanya Kenzie. Ia memasukan genggaman tangan mereka ke saku jaketnya.

Hangat, Alice merasakan ketenangan di genggaman tangan cowok itu.

"Kalau gak jawab, berarti iya," lanjut Kenzie melanjutkan jalannya lagi, dengan posisi genggaman tangan mereka berada di dalam saku jaketnya.

Dalam hati ingin sekali Alice mencaci maki cowok di sampingnya ini, namun saat cowok itu menatapnya dengan tatapan tajam. Alice tidak bisa berkutik.

"Ehh, lihat deh. Alice pegangan tangan sama Kenzie."

"Serasi banget."

"Mereka udah pacaran gila!"

"Gila couple goals."

"Gue dukung deh, kalau Alice sama sama Kenzie."

Begitu lah ocehan para murid di sekolahnya yang melihat Alice bersama Kenzie.

---

"Wah! Zie, Gila lo! Gercep banget. Gue aja yang udah setahun ngejar Alice belum di lirik. Sedangkan lo, baru sebulan masuk sini udah bisa dapetin hatinya," ucap Angkasa heboh.

Setelah Alice dan Kenzie makan. Kenzie mengantarkan Alice ke kelasnya, sedangkan dirinya. Kembali ke kantin untuk menemui teman-temannya.

Kenzie hanya membalas ucapan Angkasa dengan senyum tipis.

"Apa rahasia lo ? kasih tau dong! Susah tau menaklukan hati cewek kaya Alice," tanya Angkasa heboh. Di anggukan Farel, sedangkan Lucca hanya mendengarkan percakapan mereka. Tanpa merespon.

"Gak ada rahasia. Gue kalau suka sama orang langsung to the point, gak ada basa-basi lagi," balas Kenzie santai.

"Serius lo, itu rahasia lo ?"

"Bukan rahasia. Tapi gue orangnya emang gitu. Langsung ngomong, gak suka lama-lama."

"Nanti deh, gue coba" ucap Angkasa.

"Sama siapa ?"

"Sama Alice," balas Angkasa bercanda.

"Gila lo! Alice udah jadi milik gue, cari yang lain!" ucap Kenzie sambil menoyor kepala Angkasa.

Angkasa, Farel dan Lucca tertawa kecil. Walaupun Lucca hanya tersenyum.

"Bercanda elah, masa gue nikung temen sendiri. Gak mau lah gue," balas Angkasa

Kenzie mendengus.

"Jeny, gue mau coba ke Jeny. Dia setipe sifanya sama Alice, ya walaupun masih jutek kan Alice. Tapi gue mau coba sama Jeny, kali aja gue di terima" ucap Angkasa percaya diri.

Mereka hanya geleng-geleng kepala. Memang Angkasa ini adalah playboy nya SMA Raflesh.

"Xy, lo udah denger berita Alice pacaran sama anak baru itu ?" tanya Achazi, mereka sedang berada di kelas karena memang satu kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Xy, lo udah denger berita Alice pacaran sama anak baru itu ?" tanya Achazi, mereka sedang berada di kelas karena memang satu kelas.

"Iya, gue dengar. Gue takut sama Emery," ucap Galaxy.

"Takut kenapa ?" tanya Achazi

"Lo tau sendiri kan, seberapa possessiv nya Emery sama Alice. Kalau dia denger berita ini, gue gak tau apa yang bakal terjadi sama cowok itu," jawab Galaxy serius.

"Lo masih ingat kan, kita di kasih tugas buat cari info tentang anak baru itu," lanjut Galaxy.

Achazi mengangguk.

"Terus kita harus jawab apa ?" tanya Galaxy bingung.

Achazi menghela nafas pelan dan berfikir sejenak. "Apa kita rahasiain aja ? Alice juga pasti minta kita tutup mulut ?" tanya Achazi memberikan saran.

"Lo yakin ? Emery banyak kenalan di sini," balas Galaxy.

"Untuk sementara kita tutup mulut, ya kalau dia tau mau gimana lagi. Asalkan gak dari kita, biarin Alice tenang dulu sama pacarnya," ucap Achazi

Galaxy mengangguk, "Oke lah, gue ikutin saran lo. Jadi kita tutup mulut nih ?" tanya Galaxy sambil menaikan alisnya.

"Iyaa, untuk sementara kita tutup mulut."

Vote and commentsThanks

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote and comments
Thanks

𝟶𝟷. ᴋᴇɴᴢɪᴇ : ɢᴀɴɢsᴛᴇʀ [ᴇɴᴅ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang