56| Gangster

4.5K 479 62
                                    

"Ken," ucap Alice lirih, ia berusaha berdiri walaupun perutnya terasa sedikit nyeri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ken," ucap Alice lirih, ia berusaha berdiri walaupun perutnya terasa sedikit nyeri.

Kenzie menatap Alice dengan tatapan serius. "Gue gakpapa," ucap Alice meyakinkan cowok itu untuk tidak terlalu khawatir padanya.

Kenzie berdecak dan langsung menggendong Alice

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kenzie berdecak dan langsung menggendong Alice. Alice terkejut namun ia membiarkan cowok itu menggendongnya karena tatapannya yang membuat Alice sedikit takut. Kenzie membawa Alice sampai ke motor miliknya. Tiba di motor, Kenzie memakaikan helm miliknya untuk Alice.

"Lo aja yang pakai, gue gakpapa gak pakai helm," tolak Alice. Tapi Kenzie tidak mendengarkan ucapannya. Dia malah menaiki motornya, membuat Alice menghela nafas pelan dan terpaksa ikut menaiki motor cowok itu.

Alice hanya berpegangan pada jaket yang di gunakan Kenzie. Tapi dengan tiba-tiba, Kenzie malah menarik tangan Alice untuk memeluknya. Alice ingin protes tapi di lihat dari wajah cowok itu, Alice mengurungkan niatnya. Tanpa basa-basi lagi, Kenzie langsung melajukan motornya menuju rumah Alice. Sedangkan anggota Blood Wild lainnya lebih memilih pulang ke markas.

Selama di perjalanan, Alice memejamkan matanya sejenak. Ia ingin menikmati angin malam yang menerpa wajahnya. Sedangkan Kenzie menatap Alice dari kaca spion.

Kenzie menghela nafas pelan. "Maaf, karena gue lo jadi terluka kaya gini," ucap batin Kenzie. Ia merasa bersalah karena Alice di jadikan sandera oleh mafia brengsek itu.

Tak membutuhkan waktu lama, Kenzie tiba di rumah Alice. Sesampainya di rumah Alice, Kenzie masih tidak bersuara membuat Alice kesal di buatnya.

Kenzie membantu Alice membuka kan helmnya. "Makasih udah anterin." Tak ada balasan dari Kenzie membuat Alice kembali menghela nafas.

"Gue udah gakpa-"

"Bokap lo gak ada di rumah ?" potong Kenzie dingin.

Alice mengangguk pelan. "Kenapa ?"

Kenzie tidak membalas pertanyaan Alice. Dia malah menarik lengan Alice pelan untuk masuk ke rumah gadis itu. "Gue obatin luka lo." ucap Kenzie datar. Ia menerobos masuk begitu saja tanpa izin dengan penghuni rumah.

𝟶𝟷. ᴋᴇɴᴢɪᴇ : ɢᴀɴɢsᴛᴇʀ [ᴇɴᴅ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang