86 | Gangster

3.9K 446 74
                                    

"Gue ngantuk," lanjut Alice memejamkan matanya, sebenernya ia tak mengantuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue ngantuk," lanjut Alice memejamkan matanya, sebenernya ia tak mengantuk. Hanya saja, ingin menghilangkan rasa rindu dirinya pada kakak dan ayah angkatnya.

Kenzie mengelus surai hitam Alice dengan lembut. "Gue boleh tanya ?" tanya Kenzie lembut, ia tau gadis ini belum tidur.

"Hmm." balas Alice yang masih memejamkan mata, membuat Kenzie tersenyum tipis.

"Kenapa lo ke gudang sana ? Padahal gue jarang banget ngajak lo ketemuan. Gue kan seringnya langsung ke kelas lo ?" tanya Kenzie membuat Alice membuka matanya seketika.

Alice melirik Kenzie setelahnya menatap ke depan. "Eum, awalnya gue dapat pesan dari nomer gak di kenal. Terus gue gak balas mungkin nomer nyasar, tapi nomer itu kirim pesan lagi untuk memperjelas kalau itu dari lo."

Kenzie terdiam dengan tatapan yang masih menatap Alice, tangan nya yang mengelus surai hitam Alice terhenti sejenak. "Karena itu gue menurut dan pergi ke gudang," lanjut Alice.

Kenzie menghela nafas. "Mulai sekarang, jangan langsung percaya kalau bukan dari nomer gue langsung. Ponsel lo mana ?" tanya Kenzie serius.

Alice baru sadar, ponselnya hilang saat di gudang. Ia tak tau kemana. "Gak tau. Gak tau hilang atau di ambil orang," jawab Alice.

Kenzie mengeluarkan ponselnya dan mengetikan sesuatu pada Delvin.

Delvin
Retas nomer ponsel Alice. Gue butuh sekarang.

Setelah pesan terkirim, Kenzie kembali menatap Alice. Tangannya kembali mengelus surai hitam Alice.

"Eum, Ken. Selama gue belum sadar...ada yang dateng gak, kak Atha atau ayah ?" tanya Alice sangat pelan.

Kenzie langsung terdiam. Apa yang harus ia jawab, karena memang selama Alice koma, tak ada satupun dari keluarga Elvin yang menjenguknya.

"A-ada kok, kak Atha. Tapi dia lagi sibuk makannya cuma sebentar," balas Kenzie bohong. Ia tak ingin Alice sedih dan membuat kesehatannya menurun.

Alice tersenyum kecut. "Lo bohong Ken." ucap batin Alice.

"Mending sekarang tidur. Gue bakal temenin," ucap Kenzie mengalihkan topik.

Alice mengangguk dan kembali memejamkan matanya lagi. Setelah beberapa menit, Alice akhirnya tertidur. "Gue gak akan pernah tinggalin lo, Lic. Gue janji," ucap batin Kenzie menatap Alice sendu.

Kenzie ada urusan sama Blood Wild dan ini penting, dengan terpaksa Kenzie mengirim pesan pada bundanya untuk menjaga Alice. Liana setuju, namun dengan mengirimkan pelayan dan dua orang bodyguard untuk menjaga kamar Alice. Sedangkan dirinya tidak bisa menjaga Alice untuk saat ini, karena ada pertemuan penting dengan petinggi mafia Asia lainnya.

Setelah lima menit menunggu, pelayan rumahnya datang dengan dua orang bodyguard.

"Bi, tolong jagain Alice sebentar. Kenzie ada urusan, nanti sore atau malam Kenzie ke sini lagi. Terus kalau Alice nanya Kenzie bilang aja keluar sebentar," ucap Kenzie menjelaskan.

𝟶𝟷. ᴋᴇɴᴢɪᴇ : ɢᴀɴɢsᴛᴇʀ [ᴇɴᴅ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang