23 | Gangster

5.1K 546 38
                                    

Alice, Atha dan Elvin sudah tiba di restoran mewah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alice, Atha dan Elvin sudah tiba di restoran mewah. Mereka langsung menuju tempat yang sudah di reservasi. Wajah yang di tampilkan Alice sangat datar, bahkan tak ada seulas senyum yang tercetak di bibir ranumnya.

Atha yang berjalan di samping adiknya hanya menatap dengan iba. Ia tidak bisa bertidak lebih.

"Akhirnya kalian datang juga," ucap salah satu paru baya dengan senyuman.

Elvin pun tersenyum begitupun dengan Atha. Sedangkan Alice tidak merespon sama sekali, dirinya tetap pada raut wajahnya yang datar.

"Silahkan duduk," ucapnya

Mereka duduk, termasuk Alice. Posisi duduk mereka dimana Alice, Atha selanjutnya Elvin.

"Sebelumnya saya minta maaf, anak saya tidak bisa hadir. Katanya ada urusan penting dan gak bisa di tinggal, tidak apa-apa kan ?"

Elvin tersenyum," tidak apa-apa yang terpenting acaranya berjalan dengan lancar." balas nya

"Kenalkan ini anak-anak saya," ucap Elvin melirik Atha dan Alice di sebelahnya.

"Adhyastha Adelio Elvino," ucap Atha dengan ramah.

"Alice Zaline Elvina," sambung Alice dengan nada datar dan wajah tak bersahabat.

"Wahh, cantik Alice. Mirip banget sama ibu nya" ucap paru baya wanita lainnya. Terlihat sangat cantik dan fashionable.

Alice hanya membalas dengan senyum tipis, memang kurang sopan. Tapi biarkan, Alice sudah malas berurusan dengan semua ini. Ia lelah dengan kehidupannya yang selalu di atur dan kekang ayahnya.

"Okee, kita langsung ke intinya saja sebelum makan malam."

Keluarga Elvin mengangguk, kecuali Alice. Ia memilih diam.

"Kita mengadakan pertemuan karena ada sesuatu yang harus di umum kan ke kalian terutama untuk Alice."

Alice yang di sebut nama nya langsung menoleh dengan cepat.

"Kami ingin perusahaan kita saling bekerja sama, dan semakin bagus jika salah satu keluarga kita mengikat tali pernikahan," lanjut paruh baya wanita dengan nada lembut.

Alice menaikan alisnya.

"Alice, kami ingin kamu dengan anak kami mengikat janji suci," ucapnya, spontan membuat Alice membulatkan matanya dengan sempurna.

"Tunggu!" potong Alice tak santai.

"Saya di jodohkan ?!"

"Iya sayang, kamu akan menikah dengan anak tante," balasnya dengan senyuman.

Alice mengepalkan tangannya. "Saya menolak!" ucap Alice tegas

Spontan membuat Elvin dan Atha yang mendengar jawaban Alice menoleh ke arahnya. "Saya gak mau di jodohkan, saya bisa cari pasangan sendiri." Kini tatapan Alice beralih ke Elvin dan Atha, senyum kecut di tampilkan Alice.

"Jadi Alice di jual sama kalian ?" lirih Alice, tatapannya berubah menjadi sendu.

Asal kalian tau, Alice bukan lah gadis yang kuat dan pemberani. Alice yang asli adalah Alice dengan segala kerapuhannya, ia mempunyai topeng Alice lainnya agar orang tidak menilai dirinya lemah. Namun kali ini, Alice benar-benar menggunakan dirinya yang asli.

Nafas Atha tercekat. Ia merasa bersalah setelah mendengar ucapan yang keluar dari mulut adiknya. Ia tidak bisa berbuat, ayahnya sangat kejam. Tidak peduli jika itu adalah anaknya sendiri.

Alice menunduk dan tersenyum miris. "Sampai kapan pun Al-"

"Kalau kamu tidak terima perjodohan itu, terpaksa ayah coret kamu dari kartu keluarga." potong Elvin, ia mengancam Alice.

Satu air mata menetes begitu saja dari kelopak mata Alice. Apa ayahnya tidak bisa merasakan apa yang Alice rasakan selama ini. Ia selalu di desak untuk menjadi yang terbaik dari yang terbaik, menjadi gadis lain, menuruti semua kemauannya, menjadi nomer satu dari yang lain. Sungguh, ia lelah dengan semua itu.

Alice menghela nafas kasar dan ingin bangun dari duduknya, namun dengan cepat tangan Atha menahannya. Atha memberikan tatapan sendu, agar adiknya setuju. Jika saja Alice membantah atau memberontak, adiknya akan dalam masalah besar. Ancaman Elvin tidak main-main.

Alice menatap Atha dengan tatapan sendu juga. Ia tak bisa menerima perjodohan itu. Cukup sampai di sini penderitaannya, ia tak ingin menderita lagi.

Tangan Atha meremas lengan adiknya agar menurut dan menerima perjodohan itu. Alice memejamkan matanya sejenak dan menghela nafas kasar.

"Aku..." Alice menarik nafas nya sejenak dan menghembuskan perlahan.

"Aku terima perjodohan itu," lanjut Alice lirih.

"Aku terima perjodohan itu," lanjut Alice lirih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote and comments
Thanks

𝟶𝟷. ᴋᴇɴᴢɪᴇ : ɢᴀɴɢsᴛᴇʀ [ᴇɴᴅ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang