82 | Gangster

3.9K 459 140
                                    

Kenzie berlari menuju gudang dan saat di koridor, ia berpapasan dengan Erlan yang entah dari mana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kenzie berlari menuju gudang dan saat di koridor, ia berpapasan dengan Erlan yang entah dari mana.

"Ada apa ?" tanya Erlan, ia menahan lengan Angkasa yang berlari berlawanan arah dengannya.

Angkasa menepis lengan Erlan,"Mau cari Alice," balasnya dan kembali berlari.

Erlan yang penasaran, akhirnya ikut membantu mencari Alice. Ia memutar balik dan berlari menuju tempat dimana Kenzie dan teman-temannya mengarah.

Kenzie dan teman-teman sudah tiba di gudang. Namun keadaan sangat sepi, tidak ada tanda ada seseorang, ruangan gudang juga terkunci dengan gembok.

Ting !

Pesan masuk, segera Kenzie melihat siapa yang mengirim pesan. Ternyata Delvin, cowok itu mengirim sebuah video cctv. Tak ingin berlama-lama, Kenzie langsung play video yang di kirim Delvin.

Tangan Kenzie langsung mengepal dengan kuat saat menonton video yang di kirim Delvin. Kenzie tak ingin menontonnya sampai selesai, yang ia inginkan hanya keberadaan Alice untuk saat ini. Soal siapa yang ingin mencelakai Alice, itu urusan nanti.

"Alice di dalam sini," ucap Kenzie tiba-tiba, sontak membuat Angkasa, Farel dan Jeny heran.

"Lo yakin ? Ini tuh di gembok ?" tanya Lucca.

"Terserah kalian mau percaya atau nggak," balas Kenzie. Ia mendekati pintu gudang dan mencari barang agar bisa membuka gembok pintu gudang.

Saat Kenzie mendekati pintu gudang. Ia mencium bau yang sangat menyengat dan di bawah pintu gudang juga ada asap yang keluar sedikit demi sedikit.

"Bau ini...gas kimia karbon monoksida. Sialan!" ucap batin Kenzie. Segera ia memukul gembok itu dengan batu besar secara brutal. Ia harus segera membuka gembok itu.

"Gak akan berhasil. Pakai ini," ucap Erlan tiba-tiba yang datang. Tentu Kenzie menoleh dan membiarkan cowok itu menolongnya saat ini. Untuk urusan mafia dan gangster, itu di nomer dua kan. Yang ada di pikirannya Kenzie sekali hanya Alice.

Erlan membantu Kenzie membuka pintu gembok dengan kawat kecil yang ia temukan di jalan. Saat ia berusaha membuka gembok, Erlan mencium bau yang menyengat. "Bau gas kimia," ucap batin Erlan.

Klek

Akhirnya gembok terbuka. Kenzie langsung menyingkirkan Erlan dan membuka pintu dengan cara di dobrak karena memang, pintu kedua masih terkunci. Tapi untungnya mudah di buka karena terbuat dari kayu.

Brak!

Kenzie menendang pintu itu dengan kuat sampai engsel pintu gudang itu terlepas.

"Alice!"

"Uhuk...uhuk..." Angkasa, Farel, Lucca dan Jeny terbatuk-batuk saat ikut masuk ke dalam gudang. Sedangkan Kenzie dan Erlan tidak, karena memang mereka menahan nafas dan sudah tau di dalam gudang ada gas kimia.

𝟶𝟷. ᴋᴇɴᴢɪᴇ : ɢᴀɴɢsᴛᴇʀ [ᴇɴᴅ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang