100 |Gangster

4.1K 501 175
                                    

Alice sudah masuk kelas tanpa harus mendapatkan hukuman dari guru, karena memang kelasnya belum ada guru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alice sudah masuk kelas tanpa harus mendapatkan hukuman dari guru, karena memang kelasnya belum ada guru. Lima menit kemudian baru datang lah guru dan pelajaran langsung di mulai.

"Lic, lo baik-baik aja ?" bisik Jeny khawatir. Ia melihat wajah alice begitu pucat dan keringat di pelipisnya keluar begitu banyak.

Alice menoleh dan menggelengkan kepalanya. "Hm, gue gakpapa," balasnya singkat dan kembali menatap depan.

Sebenarnya Alice merasa tidak enak badan, namun dirinya tetap memaksakan diri untuk tetap masuk sekolah.

"Kalau lo mau ke UKS, bilang gue. Nanti gue antar," ucap Jeny cemas.

"Hmm."

Satu jam berlalu dan pelajaran pertama telah selesai. Helaan nafas pelan terdengar. Alice melipat kedua tangannya di atas meja dan meletakan kepalanya di lipatan tangannya. Mata Alice terpejam sejenak.

"Lic, lo demam. Kita ke UKS ya," ucap Jeny. Saat tangannya terulur menyentuh kening Alice yang terasa panas.

Alice menggeleng kepala masih dengan posisinya yang terpejam. "Gak, gue masih mau di sini," balas Alice lirih.

Jeny menghela nafas kasar. "Lic, lo sakit. Jangan batu jadi orang," keselnya.

"Jangan berisik, bangunin gue kalau guru datang," ucap Alice.

Jeny mendengus. Temannya sungguh keras kepala. Apa dia bilang Kenzie saja agar Alice mau di bawa ke UKS. Dengan terpaksa, Jeny keluar kelas menuju kelas IPS. Dimana letak kelasnya Kenzie berada. Tiba nya di kelas IPS, Jeny langsung masuk saja karena memang kelas mereka belum ada gurunya juga.

Jeny mengetuk meja Kenzie, karena pemilik meja sedang memainkan ponselnya. "Zie."

Kenzie mendongakkan kepalanya, setelahnya kembali bermain ponselnya. "Hm ?"

Jeny menghela nafas, apa cowok itu tidak tau kalau pacarnya sedang sakit. "Lo gak khawatir sama Alice ?" Pertanyaan Jeny sontak membuat Kenzie kembali mendonggakkan kepalanya lagi.

"Kenapa harus khawatir sama dia," balas Kenzie santai. Tapi tidak dengan Jeny. Ia langsung mengepalkan tangannya saat mendengar jawaban Kenzie yang sangat terdengar santai. "Lo pacarnya bukan sih ?!" Kenzie menaikan alisnya dengan respon Jeny.

"Alice sakit."

"Jeny, balik ke kelas kamu," ucap guru yang tiba-tiba masuk kelas.

Jeny menghela nafas kasar dan menyisir rambut panjangnya ke belakang. "Maaf bu, saya permisi."

"Jangan sampai nyesel lo," lanjut Jeny ke Kenzie dengan tatapan tajam dan langsung keluar kelas.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝟶𝟷. ᴋᴇɴᴢɪᴇ : ɢᴀɴɢsᴛᴇʀ [ᴇɴᴅ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang