Tibanya Alice dan Kenzie di sekolah. Alice langsung turun dari mobil Kenzie, membuat cowok itu menghela nafas. Segera Kenzie keluar dan mengejar Alice yang sudah jauh berjalan di koridor kelas.
Tangan besar Kenzie di letakan di atas kepala Alice dengan sengaja. "Ish! Berat," omel Alice menatap Kenzie sebal.
Kenzie tersenyum tipis. "Lagian tinggalin gue."
Alice berdecak. "Turunin! Berat tau gak," ucap Alice sambil menurunkan tangan Kenzie kasar.
Setelah tangannya turun. Kini, tangan Kenzie yang beralih merangkul bahu Alice, membuat Alice memejamkan matanya sejenak menahan kesal.
"Gini aja," ucap Kenzie. Terpaksa Alice membiarkan tangan cowok itu di bahunya, ia sudah lelah mengomel.
"Ken..."
"Apa?" tanya Kenzie lembut.
"Gang lo gak ada yang mata-matain ?" pertanyaan Alice sontak membuat Kenzie menaikan alisnya.
"Kenapa ?"
"Gue cuma mau kasih tau, kalau di sekolah ini ada intel dari kepolisian" ucap Alice pelan.
"Gue udah tau," ucap Kenzie.
"Lo tau orangnya ?" tanya Alice penasaran.
"Hmm, gue tau."
Mata Alice menelusuri sekitar koridor yang belum terlalu ramai. Setelahnya menarik lengan Kenzie ke sudut ruangan.
"Erlan bukan ?" tanya Alice pelan. Sungguh, ia hanya ingin memastikan apakah benar cowok itu intel dari kepolisian.
Kenzie tersenyum tipis dan mengunci tubuh Alice dalam kurungan kedua tangannya. "Mau di jawab sekarang ?" tanyanya sambil menaik turunkan alisnya.
Alice memutar bola mata malas. Ia sangat kesal saat melihat wajah menyebalkan cowok itu. "Gak usah di jawab kalau gitu!" balas Alice dan ingin menyingkirkan kedua tangan Kenzie darinya. Namun siapa yang tidak mengenal Kenzie, seorang cowok pemaksa, seorang cowok tukang gombal, seorang cowok kejam namun perhatian dengan orang tersayangnya. Ia tak akan melepaskan seseorang jika apa yang di inginkannya belum tuntas.
Kenzie tersenyum miring dan memajukan wajahnya, reflek Alice memundurkan tubuhnya hingga ingin terbentur dinding di belakangnya. Namun dengan cepat Kenzie menahan kepala belakang Alice agar tidak terbentur dinding.
"Iya. Anak baru itu intel kepolisian dan lo waspada, mereka udah tau salah satu identitas teman lo," ucap Kenzie, membuat Alice mengertukan keningnya.
"Siapa teman gue ?"
"Achazi, teman lo itu harus waspada. Bisa aja dia di tangkap di jala saat bertemu mereka," lanjut Kenzie membuat Alice menelan salivanya.
Kenzie menatap Alice sambil memainkan anak rambut gadis itu. Ternyata kalau di lihat dari sangat dekat, Alice sangat menggemaskan.
"Tau dari mana ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝟶𝟷. ᴋᴇɴᴢɪᴇ : ɢᴀɴɢsᴛᴇʀ [ᴇɴᴅ] ✔
Teen FictionAlice Zaline Elvina, satu-satunya anggota wanita yang tergabung ke dalam gangster bernama RedBlue Eyes atau di singkat R.BE. Identitas Alice tak pernah di ketahui oleh siapapun terutama musuhnya, jika sedang beraksi Alice selalu menggunakan masker d...