Setelah Kenzie mengikatkan rambut Alice, ia memilih pergi menuju teman-teman nya, membiarkan Alice dengan Laurie memasak.
"Gue ngapain ?" tanya Alice. Namun Laurie tak menjawab, ia tetap sibuk dengan kegiatannya.
Alice menghela nafas. "Rie, gue ngapain ?" tanya Alice lagi, kali ini dengan menaikan nada suaranya.
"Gak usah, gue males di bantu sama lo." Jawaban Laurie sontak membuat Alice terkejut.
"Terus ngapain lo minta gue bantuin ?!" ucap Alice ketus.
"Basa-basi aja gue."
Alice memutar bola mata malas. "Jadi lo, cuma cari muka di depan mereka ?"
"Kalau iya, kenapa ?" Laurie menatap Alice dengan wajah menantangnya.
"Gue kesal sama lo, karena lo dateng ke sini. Rencana gue gagal!"
"Rencana lo ?"
"Iya, asal lo tau! Gue suka sama Kenzie. Karena kedatangan lo itu, Kenzie jadi menjauh dari gue!" balas Laurie tak santai.
"Lo!"
"Kenapa ? Lo kaget sama gue yang berubah ?" tanya Laurie sinis.
"Gue emang baik sama orang. Tapi kalau orangnya macam kaya lo, gue gak sudi!"
"Dasar muka dua."
Laurie tersenyum miring. "Lihat aja, Kenzie akan jatuh ke tangan gue lagi."
"Lo mau ngapain ?!" terkejut Alice saat Laurie menodongkan pisau dapur ke arahnya.
"Mau, buat lo mati. Supaya Kenzie bisa sama gue," balasnya dengan seringai.
"Lo gila!" ucap Alice memundurkan langkahnya perlahan. Ia harus cari cara agar bisa merebut pisau itu dari tangan Laurie.
"Rie. Kita bisa bicarakan dengan baik-baik. Sekarang gue minta lo letakan pisau itu di atas meja," perintah Alice tenang.
"Gak akan!"
Dengan terpaksa Alice melangkah mendekati Laurie pelan-pelan dan ingin merebut pisau itu.
"Mundur! Atau lo gu--"
Srek!
"Akhhh!"
Prang!
Piring yang tersenggol lengan Laurie jatuh dan pecah berkeping-keping. Akibat suara kegaduhan yang Laurie buat membuat Blood Wild mendekati suara kegaduhan.
"Ada a--Laurie!" terkejut Kenzie saat melihat Laurie tergeletak dengan darah yang mengalir dari perutnya.
"Sa-sakit Zie," Ringis Laurie dengan tangisannya.
"Kenapa bisa gini ?!" panik Kenzie menutup darah yang mengalir di perut kanan Laurie dengan tangannya.
"Al-Alice yang la-kuin. Di-dia gak su-ka ka-lau aku de-kat sama ka-mu," balas Laurie terbata-bata karena rasa sakit akibat tusukan pisau.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝟶𝟷. ᴋᴇɴᴢɪᴇ : ɢᴀɴɢsᴛᴇʀ [ᴇɴᴅ] ✔
Teen FictionAlice Zaline Elvina, satu-satunya anggota wanita yang tergabung ke dalam gangster bernama RedBlue Eyes atau di singkat R.BE. Identitas Alice tak pernah di ketahui oleh siapapun terutama musuhnya, jika sedang beraksi Alice selalu menggunakan masker d...