102 | Gangster

4.2K 501 159
                                    

Setelah teman-teman Kenzie satu persatu pergi, Kenzie kembali masuk ke UKS dan mendekat ke bangkar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah teman-teman Kenzie satu persatu pergi, Kenzie kembali masuk ke UKS dan mendekat ke bangkar. Tatapannya kini menuju pada Alice yang ternyata sudah tertidur, padahal Kenzie hanya meninggalkan sebentar untuk ke depan UKS bertemu teman nya. Kenzie duduk di samping bangkar, menatap sang kekasih yang terlihat pucat. Sebenarnya Kenzie tak tega jika melihat Alice sakit, ingin rasanya ia yang menggantikan posisi gadis itu menjadi dirinya.

Tangan Kenzie terulur untuk menyentuh kening Alice, di elusnya dengan lembut. "Cepat sembuh," gumamnya.

Tak lama petugas PMR kembali dengan obat dan teh hangat. Kenzie membangunkan Alice sebentar hanya untuk meminum obat. Setelahnya Kenzie membiarkan Alice kembali tidur lagi. Tak terasa sudah bel pulang sekolah. Kenzie masih setia menemani gadisnya di UKS.

"Lic bangun. Pulang yuk," ajak Kenzie mengelus pipi gadis itu lembut.

"Hhmm," gumam Alice pelan, namun matanya masih terpejam.

Kenzie tersenyum tipis. "Udah bel, ayoo pulang," ajak nya lagi.

Alice yang memang masih mengantuk sulit untuk membuka matanya. "Gendong," pintanya lirih membuat Kenzie terdiam sesaat. Apa ia tak salah dengar, gadis itu meminta untuk menggendongnya.

"Kamu minta gendong ?" tanya Kenzie tak percaya.

"Hmm, masih ngantuk" balasnya dengan suara serak. Kenzie tentu akan langsung terima, kapan lagi coba melihat Alice yang manja padanya.

"Ayoo sini," Ia duduk di samping bangkar membelakangi Alice yang masih terbaring.

"Bangunin dulu," pintanya dengan nada manja.

Kenzie terkekeh, ia mengelus pipi kanan Alice sebentar dan selanjutnya membantu Alice bangun dari tidurnya menjadi terduduk. Mata gadis itu juga perlahan-lahan terbuka, terlihat mata sayu nya yang menatap Kenzie.

Kenzie kembali mengusap kedua pipi Alice dengan lembut. "Ayoo," ajak Kenzie yang kembali membelakangi Alice.

Alice mengangguk dan langsung memeluk leher Kenzie dari belakang. "Udah ya," ucap Kenzie memastikan kalau Alice sudah siap.

"Hmm."

Kenzie bangun dari duduknya dan mempererat gendongan belakangnya dengan memegang kaki Alice.

"Ka-mu jangan pegang kaki kanan a-ku dekat tulang kering ya," pinta Alice dengan sedikit kaku karena mengganti ucapan dari gue-lo ke aku-kamu. Kenzie yang mendengarnya tentu tersenyum senang.

"Kenapa ?"

"Itu juga keseleo," jawab Alice membuat Kenzie sedikit terkejut. Seberapa banyak luka yang di dapat gadis nya.

"Banyak banget luka kamu ?" tanya Kenzie khawatir.

Alice meletakan kepalanya di bahu Kenzie dengan tatapannya mengarah ke leher Kenzie, membuat Kenzie dapat merasakan deru nafas hangat Alice.

𝟶𝟷. ᴋᴇɴᴢɪᴇ : ɢᴀɴɢsᴛᴇʀ [ᴇɴᴅ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang