62| Gangster

4.1K 460 61
                                    

Alice tiba di kantin dengan buku di tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alice tiba di kantin dengan buku di tangannya. Ia mencari keberadaan Jeny yang sudah berjanjian di sekitar kantin. Mata Alice mencari sekeliling kantin yang ramai.

"Alice!" panggil Jeny dengan melambaikan tangannya. Alice tersenyum tipis, namun senyum nya seketika luntur saat dirinya melihat entah sesuatu yang buat dirinya tak menyukai pemandangan itu.

Jeny yang melihat Alice diam saja, mengikuti arah pandangan temannya itu, dan ia langsung paham dengan perubahan wajah Alice.

Alice menghela nafas dan mendekati keberadaan Jeny. "Maaf lama, gue cari bukunya dulu," ucap Alice melirik cowok itu yang sedang mengobrol asik dengan Laurie, bahkan dia tak menyadari kedatangan Alice.

Jeny mengangguk dan menarik kursi untuk Alice. "Udah pesan makan ?" tanya Alice.

"Udah, biasa kan. Minumnya air mineral ?" tanya balik Jeny memastikan.

Alice mengangguk, namun tatapannya masih tertuju pada dua orang di depannya yang terlihat asik mengobrol.

"Mau pindah ?" tanya Jeny.

Alice menatap Jeny dan menggeleng. "Gak usah, ngapain," balas Alice dan memilih memainkan ponselnya, daripada sebal dengan dua orang di depannya ini.

Jeny mengangguk. "Ekhmm," dehem Jeny agak kencang, membuat dua orang depan Alice menghentikan obrolannya.

"Kenapa Jen ?" tanya Laurie lembut.

Jeny berdesis dengan ucapan cewek itu yang di buat lembut. "Batuk gue." Jeny menjawabnya dengan jutek.

Laurie mengangguk.

"Oiya, Lic. Erlan minta nomer ponsel lo tadi." Ucapan Jeny barusan membuat Alice mendongakkan kepalanya. Begitupun dengan cowok yang di depan Alice. Terlihat sedikit terkejut.

"Buat apa ?" tanya Alice datar.

"Dia mau gabung taekwondo," balas Jeny.

"Kenapa minta nomer gue, club cowok ketuanya Lucca. Minta nomer Lucca aja," balas Alice.

"Lucca gak masuk, jadi Erlan minta nomer lo dulu," ucap Jeny.

Alice berfikir sejenak. Setelahnya mengangguk. "Gue mau kasih kalau dia yang minta sen--"

"Gak!" potong Kenzie tegas.

Alice dan orang-orang yang satu meja dengan cowok itu tentu terkejut. "Gue gak izinin lo kasih nomer ke anak baru itu!" tegas Kenzie.

Alice menaikan alisnya. "Kenapa jadi lo yang ngatur-ngatur gue," balas Alice tak suka.

Kenzie menghela nafas. "Pokoknya jangan pernah kasih nomer lo ke cowok itu. Kalau lo tetap kekeh..." jeda Kenzie, membuat Alice dan teman-teman Kenzie lainnya yang berada di meja itu penasaran dengan kelanjutan kalimat yang akan keluar dari mulut Kenzie.

𝟶𝟷. ᴋᴇɴᴢɪᴇ : ɢᴀɴɢsᴛᴇʀ [ᴇɴᴅ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang