Kenzie tersenyum. "Mau jawab pertanyaan gue yang tadi, apa lanjut kegiatan..." jeda Kenzie menatap bibir Alice kembali.
"...kita. Hm ?" lanjut Kenzie dengan senyum miringnya.
BUGH!
Alice memukul kepala Kenzie lumayan kencang. "Lo! Nyebelin banget!" ucapnya kesal dan buru-buru membetulkan posisinya menjadi terduduk.
Kenzie mendengus dan mengusap kepalanya yang lumayan sakit. "Sadis banget," cemberut Kenzie.
"Biarin!" Alice turun dari ranjang UKS dan keluar UKS sambil menghentak-hentakan kakinya. Sungguh hari ini mood nya jadi buruk.
Kenzie tersenyum tipis, menatap punggun gadis itu. "Lucu."
Alice berjalan di koridor dengan wajah sangat juteknya, bahkan murid cowok yang ingin menyapanya memilih mengatup bibirnya rapat-rapat.
"Hai, Lic--"
BRUK!
Dengan cepat Alice membanting orang yang dengan tiba-tiba merangkul dirinya.
"ADUHHH! Punggung gue!"
Alice menatap cowok itu dengan tajam. "Jangan sok kenal sama gue. Sekali lagi ngerangkul gue. Habis lo." Ancaman Alice membuat beberapa orang yang berada di sana bergidik ngeri.
Alice kembali melanjutkan langkah nya.
"Seram banget Alice," gumam Farel menatap punggung gadis itu yang sudah menjauh.
"Bangunin gue dong! Sumpah punggung gue sakit benar!" ringis Angkasa dengan memegang pinggangnya yang seperti ingin copot.
Farel dan Lucca tertawa geli. "Lagian lo sok kenal banget sama Alice. Kalau Kenzie yang ngerangkul pasti di biarkan. Nah! Ini elo, yang gak ada statusnya main ngerangkul aja," ucap Farel panjang di selingi tawa nya.
Angkasa mendengus. "Diam lo! Gak tau apa, pinggang gue sakit!"
"Lic, latihan taekwondo di undur kayanya. Gue dapat pesan dari Lucca," ucap Jeny yang duduk di sebelah Alice.
"Lah! Kok gue gak dapet pesan dari pelatih ?" tanya Alice.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝟶𝟷. ᴋᴇɴᴢɪᴇ : ɢᴀɴɢsᴛᴇʀ [ᴇɴᴅ] ✔
Teen FictionAlice Zaline Elvina, satu-satunya anggota wanita yang tergabung ke dalam gangster bernama RedBlue Eyes atau di singkat R.BE. Identitas Alice tak pernah di ketahui oleh siapapun terutama musuhnya, jika sedang beraksi Alice selalu menggunakan masker d...