104 |Gangster

4.4K 495 133
                                    

Alice makan sedikit tidak menikmatinya, karena Kenzie yang selalu memperhatikan dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alice makan sedikit tidak menikmatinya, karena Kenzie yang selalu memperhatikan dirinya. Perlakuan cowok itu tentu membuat Alice sedikit risih, terutama untuk jantungnya. Tidak baik jika cowok itu perhatikannya dengan tatapan seperti itu.

"Ngapain sih! liatin aku kaya gitu," ucap Alice menatap Kenzie dengan menopang dagu. Sepertinya Alice sudah mulai terbiasa bicara ke Kenzie dengan aku-kamu.

Kenzie yang juga sedang menopang dagu tersenyum dan mengusak surai hitam gadisnya. "Lihatin pacar makan lah," balasnya santai.

Alice mendengus. "Ya tapi aku gak suka di perhatiin kaya gitu," ucap Alice cemberut.

Kenzie terkekeh. "Gemesin banget sih. Jangan cemberut gitu, nanti aku makan mau," balas Kenzie.

Alice menaikan alisnya. "Emang aku apaan di makan." Kesalnya dan meletakkan sendok miliknya di piring.

"Habisin makannya," perintah Kenzie.

"Ga mau," balas Alice, mulai mengeluarkan ponselnya di dalam saku dan memainkannya.

Kenzie tersenyum tipis dan mengambil ponsel milik Alice dan menyimpannya di saku celana.

"Ish! Balikin," pinta Alice kesal.

"Habisin dulu atau aku gak bakal balikin ponsel kamu. Ayo milih mana ?"

Alice menghela nafas dan mengambil sendok yang sempat ia letakan di piring, membuat Kenzie tersenyum.

"Dihabisin makannya ya. Aku gak mau punya pacar kurus" ucap Kenzie kembali menopang dagunya dengan tangan.

"Iya, bawel" balas Alice sedikit kesal.

"Bawel-bawel gini pacar kamu tauk. Kalau kata orang, pacar bawel itu tandanya perhatian dan sayang" sambung Kenzie.

"Uuhh.. tersentuh hati aku," balas Alice tanpa melihat Kenzie.

Kenzie menaikan alisnya, mendengar ucapan Alice. Ia mengangkat tangannya, menangkup sisi wajah Alice dan mengarahkan wajah Alice untuk menatapnya. Kenzie menatap Alice lekat. Mengusap pipi mulus Alice dengan ibu jarinya.

"Udah berani gombal ya," ucap Kenzie.

Alice mengerjapkan matanya, dan mengalihkan tatapannya ke arah lain. Namun Kenzie kembali mengarahkan wajah Alice untuk menatapnya.

"Aku senang kok, dengar gombalan dari kamu," lanjutnya dengan senyuman.

Alice berdehem, dan menyentuh tangan Kenzie agar melepaskan tangan cowok itu dari pipinya.

"I-itu gak sengaja keluar dari mulut," ucap Alice asal.

"Kamu sengaja juga gakpapa, aku senang malahan," balasnya.

"Ken, le-lepas. Aku mau lanjut makan," ucap Alice menatap manik mata Kenzie.

Kenzie mengangguk dan melepaskan tangannya dari pipi Alice. "Lanjutin, makan yang banyak."

𝟶𝟷. ᴋᴇɴᴢɪᴇ : ɢᴀɴɢsᴛᴇʀ [ᴇɴᴅ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang