Setelah tangisan Alice mereda, Kenzie membawa gadis itu ke mobilnya namun tak menjalankannya, hanya diam membuat keadaan menjadi hening sesaat, Kenzie menggaruk kepala belakangnya yang tak gatal. Ia harus memecahkan keheningan.
"Lihat gue," ucap Kenzie tiba-tiba membuat Alice menoleh padanya.
Alice menaikan alisnya, menatap cowok itu.
Tangan Kenzie terulur untuk menyentuh kening Alice. Namun Alice memundurkan tubuhnya hingga mengenai jendela mobil.
"Ma-mau apa ?"
Kenzie tersenyum miring. "Mau nya apa ?" tanya Kenzie dengan nada jahil.
Alice mengerjapkan matanya dan mengalihkan tatapannya ke arah lain.
Tanpa Alice sadari, tangan Kenzie sudah memegang kapas yang sudah di berikan alkohol. "Pasti, mikir aneh-aneh kan," ucap Kenzie sambil menyentuh kening Alice dan mengobatinya.
Mata Alice membulat lucu. "Si-siapa yang mikir aneh-aneh coba! Lo kali," balas Alice tak terima. Ia belum sadar dengan tangan Kenzie yang menyentuh kening nya.
"Oya, buktinya pipi lo merah gitu," ucap Kenzie jahil.
Alice mendengus. Ia tak terima. "Ih! Gu-" ucapan Alice terhenti, ia baru menyadari. Cowok itu mengobati kening nya.
"Gu...apa nih ?" sambung Kenzie setelah selesai menempelkan plester ke kening Alice.
Tatapannya Kenzie kali ini begitu menyebalkan. "Au ah!" kesal Alice yang ingin keluar mobil.
Klek
Kenzie menguncinya pintunya dengan mudah, membuat Alice menoleh cepat ke cowok itu.
"Buka!"
Kenzie menggeleng kepala. "No."
Alice memejamkan matanya sejenak dan menghela nafas kasar. "Terserah!" pasrah Alice, ia menyenderkan punggungnya ke kursi dengan kasar.
Kenzie tersenyum tipis. Ia telah menang, karena membuat gadis itu pasrah. "Okee, berarti lo terima ajakan gue," balas Kenzie santai dan mulai melajukan mobilnya keluar kawasan Elvin Corporation.
"Lo mau bawa gue kemana ?!" terkejut Alice.
"Culik lo sebentar."
"Ih! Gue mau pulang," ucap Alice cemberut. Namun di mata Kenzie, seorang Alice yang cemberut terlihat seperti anak kecil yang merengek minta sesuatu.
"Nurut aja ya, gue mau ajak lo ke suatu tempat."
Alice menghela nafas panjang dan lagi-lagi pasrah. Lagi juga kalau Alice tetap minta pulang, Kenzie tak akan membiarkannya. Tau sendiri gimana Kenzie, ia tetap memaksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝟶𝟷. ᴋᴇɴᴢɪᴇ : ɢᴀɴɢsᴛᴇʀ [ᴇɴᴅ] ✔
Teen FictionAlice Zaline Elvina, satu-satunya anggota wanita yang tergabung ke dalam gangster bernama RedBlue Eyes atau di singkat R.BE. Identitas Alice tak pernah di ketahui oleh siapapun terutama musuhnya, jika sedang beraksi Alice selalu menggunakan masker d...