84 | Gangster

4.1K 482 329
                                    

Kenzie tiba di markas Blood Wild, tentu kedatangannya ada maksud lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kenzie tiba di markas Blood Wild, tentu kedatangannya ada maksud lain. Ia langsung masuk ruangan khusus dan langsung menemui Delvin yang sedang sibuk dengan PC nya.

"Zie, gue dengar Alice di sekap ya ?" tanya Alvaro saat Kenzie baru saja tiba di ruangan khusus.

Kenzie menatap Alvaro datar. "Hmm," balas Kenzie singkat. Ia masih sebal dengan kelakuan sahabatnya ini yang tiba-tiba memeluk Alice saat di markas Orlader.

"Terus gimana keadaannya sekarang ?" tanya Alvaro lagi membuat Kenzie menghela nafas. "Lo-"

"Gue gak akan ambil Alice, kalau lo belum putus hubungan sama Alice, " potong Alvaro. Ia sedikit kesal juga dengan raut wajah Kenzie yang acuh padanya.

Kenzie menaikan alisnya. "Tapi sayangnya Alice gak akan putus hubungan sama gue. Mending lo cari gadis lain, masih banyak yang lebih cantik dari Alice," balas Kenzie tak santai.

"Kalau mau berantem mending di luar. Lo berdua ganggu kerja gue," ceplos Delvin kesal, di anggukkan Kavin.

Kenzie mendengus. "Okee, masalah itu gue lupain. Sekarang, bantuin gue cari pelaku yang udah sekap Alice di gudang sekolah."

Mereka berdua akhirnya melupakan sejenak masalah percintaan. Semuanya mulai serius. "Gue udah retas semua cctv di sekolah Raflesh. Lo cek sendiri, gue gak kenal teman-teman lo. Jadi lo sendiri aja yang lihat, tapi gue udah pisahkan file video siapa aja yang mencurigakan di dalam cctv itu," ucap Delvin menjelaskan.

Kenzie mengangguk. "Okee. Gue lihat dulu."

Delvin bangun dari duduknya dan membiarkan Kenzie menempati kursi kebesarannya. "Lo tau, Erlan. Si Intel kepolisian ? Dia salah satu yang gue curigai-"

"Laurie. Lo harus curigai dia juga," potong Alvaro, sontak membuat Kenzie menatap cowok itu.

Alvaro menaikan alisnya. "Gue gak salah kan ? Semenjak kelakuan dia ketahuan, gue udah curiga ke dia. Aaa...atau lo masih peduli sama cewek itu ?"

Kenzie menghela nafas kasar. "Gak! Gue milih Alice," balas Kenzie datar.

Alvaro  tersenyum tipis dan keduanya kembali menatap monitor.

"Oiya, gue dapat dua murid di sekolah Raflesh yang gue curigai dari awal dia masuk sekolah," ucap Delvin.

"Siapa ?" tanya Kenzie penasaran.

Delvin membuka file yang ia pisahkan. Lalu menunjukkan ke Kenzie. "Dia dan dia," ucap Delvin serius. Jujur dua orang ini sangat mencurigakan, selain Laurie dan Erlan.

Kenzie mengerutkan keningnya. "Gimana bisa lo curiga ke teman kelas gue ?" tanya Kenzie.

Delvin menghela nafas. "Lihat baik-baik. Di sana, awal dia masuk bukan menuju kelas, melainkan mengarah taman belakang yang tersambung sama gudang sekolah," jawab Delvin memperjelas.

𝟶𝟷. ᴋᴇɴᴢɪᴇ : ɢᴀɴɢsᴛᴇʀ [ᴇɴᴅ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang