88 | Gangster

4.1K 499 166
                                    

Kenzie duduk di kursi samping ranjang rumah sakit, sedangkan Alvaro berdiri di samping Kenzie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kenzie duduk di kursi samping ranjang rumah sakit, sedangkan Alvaro berdiri di samping Kenzie. Mereka berdua menatap Alice dengan intens membuat Alice merasa canggung dengan tatapan mereka. Segera Alice mengalihkan tatapannya ke arah jendela. Kenzie dan Alvaro tanpa sadar tersenyum tipis saat melihat Alice salah tingkah.

Srak

Pintu ruang rawat Alice bergeser dan menampilkan sosok Elvin bersama dengan Atha. Alice tentu terkejut bukan main. "Ka-kalian bisa keluar sekarang," ucap Alice mendorong tangan Kenzie dan Alvaro agar keluar dari kamarnya. Ia tak ingin mereka melihat perlakuan Elvin padanya.

"Tapi-"

"Please," mohon Alice pada Kenzie dengan wajah memelas nya. Sedangkan Alvaro menghela nafas, dia pernah di perlakukan sama seperti ini. Dimana saat Elvin datang, Alice memintanya untuk keluar.

"Zie, ayoo kita keluar," ucap Alvaro merangkul Kenzie agar menurut pada Alice.

Kenzie menghela nafas dan terpaksa menurut. Saat Kenzie dan Alvaro ingin keluar, mereka sedikit membungkukkan tubuhnya untuk memberikan hormat pada Elvin dan Atha.

"Terima kasih Ken, kamu mau menjaga Alice," ucap Elvin.

"Sama-sama om, saya izin keluar sebentar" balas Kenzie di anggukan Elvin. Kenzie melirik Atha di belakang Elvin, mata mereka saling bertemu setelahnya Atha memutuskan kontak untuk menatap Alice.

Pintu tertutup dengan Kenzie dan Alvaro yang sudah keluar. Tersisa lah Alice, Elvin dan Atha di dalam. Alice meremas selimut yang menutupi sebagian tubuhnya untuk mengurangi rasa takut, ia akan siap jika dapat tamparan lagi dari ayah angkatnya.

Keadaan sangat hening, beberapa saat. Karena memang tak ada yang membuka obrolan. Elvin dan Atha sibuk dengan pikirannya masing-masing, sedangkan Alice menunduk.

"Apa kabar Alice. Kakak kangen sama kamu," ucap Atha yang membuka percakapan pertama kali. Senyum tercetak di bibir Atha.

Alice mendongakkan kepalanya dan tersenyum tipis. "Baik," balasnya singkat, Alice melirik Elvin yang hanya berdiri sambil memperhatikan dirinya.

"Apa kabar...om Elvin ?" lirih Alice dengan senyuman yang ia paksakan.

Elvin tak membalas, dia hanya menatap Alice datar membuat Alice kembali menunduk.

Helaan nafas terdengar dari Elvin. "Udah baikan ?" Pertanyaan Elvin sontak membuat Alice dan Atha menatap Elvin terkejut.

"U-udah."

"Bagus lah, saya gak harus memperhatikan kamu terus. Jangan buat masalah lagi setelah sembuh," ucap Elvin yang membuat hati Alice kembali terluka. Sedangkan Atha menghela nafas dengan ucapan ayahnya.

"Ayah, please...kali ini jangan buat Alice sakit lagi dengan perlakuan ayah. Apa ayah gak khawatir sama keadaan Alice. Alice koma yah ?" tanya Atha yang sudah muak dengan sikap ayahnya pada Alice.

𝟶𝟷. ᴋᴇɴᴢɪᴇ : ɢᴀɴɢsᴛᴇʀ [ᴇɴᴅ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang