76| Gangster

3.9K 454 90
                                    

Ayoo ramaikan setiap paragraph dengan comment!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ayoo ramaikan setiap paragraph dengan comment!

---

Alice keluar dari kamarnya dan semua mata anggota RedBlue Eyes langsung tertuju padanya.

"Ada misi, gue gak sabar mau pukul orang," ucap Alice dengan wajah datarnya.

Emery menghela nafas. "Kali ini lo libur aja dulu. Biar gue yang turun sama Orlan," balas Emery. Ia khawatir dengan wajah Alice yang terlihat pucat.

"Gue mau ikut."

"Tapi Al, wajah lo pucat. Kita gak mau terjadi sesuatu sama lo," sambung Orlan khawatir.

Alice berdecak. "Gue mau ikut. Kalau lo masih cegah gue, gue bakal tetap ikut," kekeh Alice.

Emery dan yang lain saling tatap. Setelahnya menghela nafas pelan. "Ya udah, tapi lo harus ikutin semua perintah gue. Jangan bergerak sendiri," ucap Emery final. Ia terpaksa daripada Alice bergerak tidak dalam pengawasannya.

Alice mengangguk dan langsung mengambil peralatannya. Mulai dari earphone, revlover, pisau lipat, peluru cadangan, masker, topi dan rompi anti peluru. "Lawan siapa kali ini ?" tanya Alice datar sambil mengecek revlover kesayangannya.

"Mafia Orlader. Kita dapat misi dari Perusahaan Ztax, mereka mau kita menekuk lutut ketua mafianya agar setuju dengan perjanjian yang mereka buat," jawab Emery.

"Misi nya sama kaya sebelumnya. Gue bakal buat mafia itu setuju."

"Tapi Lic. Mereka bukan sembarangan mafia, yang terjun gue sama Orlan aja. Tugas lo hanya menghabisi anggota mafia Orlader kalau menghalangi gue sama Orlan," ucap Emery. Ia tak ingin membuat Alice dalam bahaya.

Alice berdesis saat kemampuannya di ragukan. Namun akhirnya ia menurut karena biar gimana pun Emery adalah leader nya.

"Terserah."

Akhirnya anggota RedBlue Eyes berangkat menggunakan van mobil hitam, sedangkan Alice, Orlan dan Emery menggunakan motor sportnya.

"Earphones kalian tersambung ?" tanya Galaxy di mobil van, ia harus memastikan, teamnya tersambung semua.

"Hmm," Alice.

"Tersambung." Emery.

"Iyaa." Orlan.

Alice dan yang lain sudah tiba di markas mafia Orlader. "Jangan gegabah. Gue minta lo sembunyi di tempat sesuai dengan koordinasi yang Julian kirim," ucap Emery di pintu selatan bersama Orlan.

"Hmm," balas Alice malas. Ia masuk dari pintu barat yang memang penjagaannya tidak terlalu ketat.

"Siap Lic. Ada tiga orang di dalam," ucap Julian dari earphone.

𝟶𝟷. ᴋᴇɴᴢɪᴇ : ɢᴀɴɢsᴛᴇʀ [ᴇɴᴅ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang