95 |Gangster

4.3K 515 286
                                    

Setelah berjalan-jalan, Kenzie dan Alice memilih langsung pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah berjalan-jalan, Kenzie dan Alice memilih langsung pulang. Tentu pulang ke rumah Kenzie. Tiba nya di rumah, Kenzie mengerutkan keningnya saat ada mobil seseorang yang ia kenal.

"Kenapa ?" tanya Alice.

"Hmm, gakpapa. Ayoo masuk," balas Kenzie. Ia membawakan koper milik Alice.

Mereka sudah masuk ke rumah, tentu sudah di sambut oleh Liana dan seseorang dengan wajah terkejutnya karena melihat Alice yang bersama Kenzie.

Alice langsung memasang wajah datarnya saat melihat siapa yang datang ke rumah Kenzie, namun tak berlangsung lama. Karena Liana langsung memeluknya.

"Bunda sudah tunggu kamu dari tadi," ucap Liana memeluk Alice sebentar dan mengelus surai hitamnya.

Alice tersenyum. Ia merasa senang mendapat pelukan hangat dari Liana. "Maaf. Tadi Kenzie ajak Alice jalan-jalan dulu," balasnya menjelaskan.

Liana tersenyum dan melirik Kenzie yang sedang memperhatikan Alice. "Pantes, bunda lihat ig kamu ada fo-"

"Eum, Kenzie ke dapur dulu yaa. Mau minta bibi buat minuman untuk Alice," Potong Kenzie. Ia tak ingin gadis itu marah-marah dan memintanya untuk menghapus fotonya karena bunda nya yang keceplosan.

Liana tersenyum jahil. Ia mengerti, anaknya pasti mengambil foto tanpa persetujuan gadis itu.

"Ya sudah, sekalian untuk Laurie," Seru Liana, tentu Kenzie yang tak suka langsung merubah wajahnya menjadi datar.

"Bunda aja, Kenzie cuma mau buat minuman buat Alice sama Kenzie," balasnya yang langsung pergi. Meninggalkan Alice yang canggung.

"Sini duduk sayang," ucap Liana pada Alice. Ia menarik lengan Alice pelan agar duduk di sebelahnya.

Laurie yang melihat interaksi Liana dengan Alice merasa iri. Padahal ia yang sudah lama mengenal keluarga Arslan, tapi tak pernah dapat  perlakuan seperti itu dari Liana.

Alice mengangguk dan duduk di sebelah Liana. Tatapan dingin ia berikan pada Laurie mengingat cewek itu yang berciuman dengan Kenzie.

"Kalian satu sekolah kan ?" tanya Liana membuka obrolan.

"Iya tante," balas Laurie lembut.

"Iya bunda," balas Alice. Tentu jawaban Alice membuat Laurie mengerutkan keningnya. Seberapa dekat Alice pada Liana sampai gadis itu menyebut orang tua nya Kenzie dengan sebutan 'bunda' juga.

"Bibi," panggil Liana pada pelayan rumahnya.

"Iya nonya."

"Tolong bawa koper Alice ke kamar tamu yaa," Perintah Liana, yang lagi-lagi membuat Laurie penasaran.

"Baik nonya." Seorang pelayan telah membawa koper milik Alice ke kamar tamu.

"Maaf tante, mau tanya. Memang Alice mau tinggal di sini ?" tanya Laurie yang sangat penasaran.

𝟶𝟷. ᴋᴇɴᴢɪᴇ : ɢᴀɴɢsᴛᴇʀ [ᴇɴᴅ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang