63| Gangster

4.3K 431 99
                                    

Bel pulang sekolah berbunyi, Alice langsung membereskan buku-bukunya untuk segera pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bel pulang sekolah berbunyi, Alice langsung membereskan buku-bukunya untuk segera pulang. Emery sudah menunggunya di depan gerbang, setelah janjian lewat chat.

"Jen, gue duluan ya," pamit Alice.

"Kalau Kenzie cariin lo gimana ?" tanya Jeny.

"Ada urusan mendadak," balas Alice dan keluar kelas.

Alice sedikit berlari menuju gerbang karena memang waktu nya sedikit mepet dengan misi kali ini. Saat tiba di gerbang, Alice tidak sengaja berpapasan dengan sesorang Erlan. Namun Alice tidak peduli, ia tetap melanjutkan langkahnya menuju mobil Emery yang sudah menunggunya.

"Sorry lama," ucap Alice menepuk pundak Emery yang sedang bersender di kap mobil. Setiap para murid perempuan yang melewati Emery, selalu memperhatikan cowok itu.

"Tebar pesona lo," ucap Alice bercanda.

Emery cengir kuda. "Gakpapa lah, kali-kali tebar pesona sama teman lo. Daripada sama lo, gue gak diperhatiin" ceplos Emery membuat Alice terdiam sesaat.

Emery terkekeh dan mengusak surai hitam Alice lembut. "Gak usah di pikirin, gue udah ikhlas lo sama cowok itu. Lagi pula cinta gak bisa di paksain, gue udah jadi orang terdekat lo aja udah senang." lanjut Emery.

Alice tersenyum canggung. Dirinya merasa bersalah dengan sahabatnya ini. "Sorry, gue gak bisa bales perasaan lo."

Emery mengangguk. "Ayoo, nanti telat. Mereka udah pada siap, tinggal tunggu lo aja," ucap Emery merangkul Alice, membukakan pintu mobil untuknya.

Alice tersenyum. "Makasih."

"Tunggu!"

Ucapan seseorang membuat Alice dan Emery menoleh ke sumber suara. Mata Alice membulat lucu. Sedangkan Emery berdecak. "Kenapa gak bareng gue pulangnya ?" tanya Kenzie melirik Emery sekilas. Ada perasaan tidak suka saat tangan cowok itu merangkul Alice.

"Gue udah bilang sama Jeny."

"Ya tapi harus nya pamit langsung sama gue," balas Kenzie.

Alice menghela nafas. "Ya udah, gue pulang bareng Emery. Udah kan," ucap Alice dan ingin masuk mobil Emery. Namun lengannya di tahan Kenzie membuat Alice berdesis. "Apa lagi ?"

Kenzie menatap Emery sekilas, setelahnya mengusak surai hitam Alice pelan. "Kabarin gue kalau udah sampai rumah," ucap Kenzie lembut. Alice yang di perlakukan seperti itu mengerjapkan matanya. "Ekhmm, iya."

Kenzie tersenyum tipis. "Jangan lupa. dan lo," lanjut Kenzie menatap Emery. "anterin Alice sampai tujuan."

Tentu Emery kesal. "Siapa lo suruh-suruh gue. Tanpa lo bilang juga gue bakal lakuin."

Kenzie yang tak mau bsrdebat dengan cowok itu memilih pergi duluan. "Ya udah, gue balik. Hati-hati," pamit Kenzie meninggalkan Alice. Alice mengangguk.

𝟶𝟷. ᴋᴇɴᴢɪᴇ : ɢᴀɴɢsᴛᴇʀ [ᴇɴᴅ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang