5.

1.6K 174 10
                                    

Follow aku donk kk......

.......

Disini Dean yang masih paling waras.

Tring

Tring

Tring

Ponsel Dean berdering. Saat mengangkat Dean curiga, tumben Mika telpon dengan telpon rumah.

"Halo Mika tumben."Blom dijawab Mika udah nyerocos lain.

"Dean tahu ponselku gak, terakhir aku bawa dimana. Sumpah dirumah gak ada."

"Sebentar."Dean kini mengambil telpon rumah untuk miscall ponsel Mika.

Nyaut

Nyambung

Cuman berakhir tulalit.

"Gak ada disini. Udah tanya ke Lim?"Dean mencoba membuat Mika tak panik. Kelihatan banget kala Mika udah prustasi dibuatnya.

"Lim tadi yang ngingetin aku. Dia telpon lewat papah. Katanya aku susah dihubungin makanya aku tanya kamu. Apa tertinggal ditempatmu?'Mika.

"Tunggu."Dean kini turun dari lantai dua dan menuju garasi. Dia langsung pergi kemobilnya mencari apakah ponsel Mika tertingal disana.

"Gimana Dean?"Mika menggigit kuku jarinya.

"Jangan gigit kuku jarimu. Aku tidak bisa menemukanya. Nanti aja kita beli ponsel baru."Dean memberi solusi.

"Hai bro...."Lim datang ditempat Dean tiba tiba.

"Siapa?"Lim bertanya.

"Mika kehilangan ponselnya."Dean memberitahu Lim.

"Iya. Tadi dia juga nanya tapi aku heran kenapa dia seheboh ini. Biasa juga Santuy saat kemarin kehilangan laptopnya."Lim juga bingung.

"Apa jangan jangan banyak video dia lagi ngecoli."Gurau Lim.

"Sialan kamu Lim..."Nyatanya Mika dengar. Mode video call itu sempat bikin geger digarasi Dean.

"Abisnya. Heboh baget. Kamu kan gak pernah simpan hal yang aneh diponsel."Lim masih berdiskusi. Lim tahu Mika suka kehilangan barang jadi dia tak pernah nyimpen apapun itu hal yang penting disana. Takut terjadi sesuatu yang tak diinginkan. Ponselnya pun gak ada akun sosmednya. Adapun dia punya game saja. Soal foto, Mika juga gak ada diponselnya.

"Tapi ada yang penting."Mika suka bikin bingung keduanya

"Apalagi sekarang?"Dean mencoba sabar.

"Tugas kita ada disana dan besok dikumpulin."

"Gak ada file cadangan?"Tanya Dean ikutan panik.

"Kan laptopnya ilang juga kemarin."Mika menimpali.

"Mika........"Lim langsung ingin pingsan dah. Itu tugas keramat bisa bisanya Mika gak punya file cadangan. Mana keduanya juga gak punya. Adapun file mentahnya.

"Oke, jangan gigit kukumu lagi. Kita kesana.'Dean membuat Mika agar lebih tenang dan kini Dean mengambil terlebih dahulu file mentahnya sebelum pergi kerumah Mika bersama Lim.

"Apa kamu tahu Mika kehilangan filenya?"Tanya Dean mengingat Lim tiba tiba nongol tanpa diundang.

"Aku cuman ngerasa ada yang aneh makanya aku kesini. Ternyata benar dugaanku. Mika, haduhhhhh."Lim ikutan prustasi. Didalam mobil dia lagi usaha nyusun file mentahnya.

"Kenapa dia baru sadar ponselnya gak karuan sich ."Dean

"Aku juga gak sampai mikir kesitu. Aku cuman heran kenapa akhir akhir ini dia gak bales smsku aja. Biasa kan dia sok males, sok sibuk gitu."Lim bahkan Dean tahu kalau ponsel itu memang bukan hal penting buat Mika. Mika lebih suka pakai jam tangan darurat yang hanya bisa memanggil bantuan polisi. Tapi Mika itu bukan tipe orang yang susah dicari. Dia selalu stay dirumah kalau gak diseret kedua temannya keluar rumah.

"Kita lembur hari ini."Dean masih fokus mengemudi.

"Mau bagaimana lagi."Lim hanya bisa pasrah. Toh file nya udah hilang mau dicari dimana. Daripada pusing berdoa agar itu file kembali mending fokus ngerjain ulang.

.....

Tok

Tok

Tok

"Mika...."

"Iya pah....."Mika membuka pintu. Dan papahnya kini masuk.

"Boleh papah bicara sebentar?"Tanya papah Mika serius.

"Iya. ..."Mika kini menunggu pertanyaan papahnya.

"Apa Mika pakai narkoba?"

"Enggak"

"Mika gak boleh bohong sama papah. Apapun yang dilakukan Mika, papah gak akan ngelarang tapi Mika....."Papahnya bingung. Mau gak nuduh tapi diluar ada polisi badan narkotika. Dan kemarin Mika sempat pulang hampir pagi dengan keadaan semrawut. Mau tanya, papahnya blum nemu waktu yang tepat.

"Pah....Mika gak makai."Mika jujur. Dan papahnya sedikit lega. Dan kini Mika tiba tiba dapat pelukan dari papahnya.

"Papah percaya. Tapi....."

"Kenapa pah. Sumpah Mika gak makai. Cuman minum dikit kemarin."Mika bercerita tentang kejadian kemarin itu. Mika berfikir papahnya pasti tahu karena papah Dean cerita. Jadi Mika hanya perlu meluruskannya.

"Iya papah percaya. Tapi diluar ada polisi sedang mencarimu. Benar Mika gak lagi ada masalah. Papah siap disini membantu Mika."Sang papah takut kalau anaknya terjerumus akan hal yang aneh aneh. Sebab sejak 10 thn terakhir Mika kehilangan ibunya dan papahnya juga sibuk dengan pekerjaannya. Merasa bersalah karena mungkin Mika merasa kurang kasih sayang.

"Jangan khawatir pah. Mika gak ngelakuin hal aneh...."

Iya gak aneh, tapi ngegoda polisi. Wkwkw

Dan kini Mika dan sang papah turun dari lantai dua.

"Noah...."Mika terkejut karena Noah ada diruang tamu lengkap dengan seragamnya, pantesan sang papah khawatir.

"Mika mengenalnya?'Papah Mika bertanya.

"Teman."Mika tersenyum.

"Noah...."Noah memperkenalkan diri.

"Hmmm maaf tadi sempat berburuk sangka."Papah Mika sopan.

"Mungkin kedatanganku sempat mengejutkan. Tidak ada hal yang mengharuskan Mika dibawa kekantor polisi om."Noah menjelaskan.

"Baiklah. Om tinggal dulu ya."Dan kini papah Mika pergi ke kekamarnya meningalkan keduanya.

"Tahu alamatku dari mana?"Mika heran tapi dia senang tiba tiba diapeli.

Noah hanya memamerkan lencananya.

"Hmmm, lain kali kalo mau main gak usah pakai seragam resmi."Mika tahu pasti papahnya kaget karena Noah datang memperkenalkan diri dari divisi penanganan narkotika.

"Biar keren."Noah jadi salah tingkah.

"Hmmmmm"

"Apa ini ponselmu?"Noah menyodorkan ponsel tipe yinyang lambang ijo kearah Mika. Noah awalnya tak tahu itu milik siapa soalnya tidak ada keterangan apapun didalamnya, foto juga gak ada. Cuman beberapa kali berdering dengan nomer telpon rumah. Tapi Noah gak sempat mengangkat.

"Oh iya, ini ponselku. Akhirnya ketemu, kucari dari kemarin. Terimakasih ya."Mika mengambilnya dengan perasaan senang setidaknya dia tidak akan lembur untuk tugasnya.

"Kalau begitu aku pergi dulu. Jam kerjaku belum usai."Noah pergi dia harus bekerja kembali.

"Terimaksih ya...."Mika bersyukur karena ponselnya kembali.

.....

Mengantar Noah sampai depan pintu. Mika tersenyum melambaikan tangan. Tapi saat beberapa langkah Noah meninggalkan rumah Mika. Diapun kembali dengan berlari.

"Ada yang tertinggal?"Tanya Mika bingung. Kenapa tiba-tiba Noah kembali.

Cup....
Noah tiba tiba mencium bibir Mika kilat sebelum benar benar masuk kedalam mobil patrolinya.

Blushhhhhh, dan meninggalkan Mika dengan pipi merahnya.

Tbc.

Yummy (bxb) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang