Up doubel lagi gaes. Tapi sakit.......😭😭😭😭
Jadi yang blom klik bintang, klik dulu. Yang blom follow, follow dulu ya. Yang mau nyumbang pulsa. Kuy aku tunggu. Aku padamu pokoknya......
.....
Mbk pinjam gambarnya ya.....
Amanda tidak bisa diselamatkan. Walau mobil pemadam kebakaran serta ambulance datang tepat waktu. Karna mobil itu benar benar meledak dan hancur. Mika serta Dean yang berjarak dekat pun kena luka bakar. Jadi sudah dipastikan ledakan itu cukup kuat.
Keluarga Amanda pindah keluar negeri jadilah jenazah nya ikut dibawa. Jadi kini tertinggal Dean dan fotonya Amanda karena ada upacara penghormatan. Amanda punya banyak teman juga disini. Papahnya yang juga seorang FBI belum dapat menemukan siapa dalangnya. Karena terlihat itu pyur pertengkaran. Walaupun jelas itu adalah Sangha tapi dia punya alibi. Untuk saat ini belum bisa menahan Sangha. Karena itu, Dean merasa benar benar hancur. Ponsel yang jadi barang bukti rusak dan tidak bisa dipulihkan (suara terakhir Sangha). Tertinggal hanya video dan dikirim anonim maka sulit untuk menentukan siapa dalangnya.
Dean masih stay jadi tuan rumah. Karena kultur mereka tidak sama. Maka orangtua Amanda pasrah dengan upacara yang diberikan Dean. Dan tidak mau menyalahkan siapapun dan memilih pergi lebih awal.
"Dean makan dulu ya?"Ajak Lim. Dari kemarin Dean belum makan bahkan perban ditangannya juga perlu diganti.
"Kenapa kamu disini Lim. Aku baik ..... Kondisiku tak seburuk Mika. Aish.........kenapa aku begitu bodoh."Dean mengabaikan peringatan. Dia seorang jaksa dan kasus ini juga sangat sulit. Korban bahkan barang bukti telah meledak. Tidak bisa mencari tahu salahnya di mobil itu apa? Bahkan sebelumnya Dean memakainya tidak terjadi apa apa. Dan parahnya Dean tidak bisa menemukan siapa pemiliknya.
(Pokoknya seperti direkayasa)
"Mika baik, dia yang menyuruhku datang."Lim kini membawa Dean untuk duduk ke pinggir. Ada yang menggantikannya menyambut tamu. Ada kedua orang tua Dean.
"Makan dulu buburnya."Lim memberikan bubur hangat untuk Dean. Karena sejak kemarin tidak diisi. Hanya bubur makanan yang bisa dicerna dengan mudah.
Dean ogah ogahan, dia sangat sedih bahkan saat dia ingin menelan satu suapan dia menangis. Mengingat kejadian tragis itu.
"Dean....woi.....makan yang banyak!!!"Teriak Mika dari balik telpon. Dia masih dirumahsakit. Dia mendapatkan luka bakar dipunggungnya. Karena kemarin dia membelakangi api buat melindungi Dean. Mika video call dengan tengkurap.
"Apa kamu sedang spa?'Dean sedikit tersenyum. Melihat keadaan Mika.
"Spa kepalamu satu. Sumpah....ya...ini sakit."Tapi Mika ngucapinnya dengan riang. Dia tahu Dean butuh dihibur. Mika baru saja mendapatkan operasi laser. Agar kulitnya tidak kering dan berbekas luka bakar. Itu sangat mahal. Tapi mau gimana lagi Mika gak mau jadi jelek. Padahal dia tidak mau kembali kerumahsakit. Dulu ditawari untuk menyamarkan luka operasi usus buntu yang melebar Mika gak mau dan sekarang? Bayangkan saja ngamuknya kayak gimana.
"Iya aku makan...."Dean pun akhirnya mematuhi perintah Mika dan kini dirinya makan.
"Setelah makan, traktir aku mie ramen. Aku diet makan mie, diet cafein, diet gak minum alkohol dan sekarang tetap aja dirumahsakit. Hallow........ Aku bakal bikin rumahsakit sendiri kalau begini."Mika menggerutu tanpa batas. Dia jarang dan hampir tak pernah flue atau demam sekalipun. Tapi seakan rumahsakit gak mau rugi. Mika seperti kena magnet untuk terus kembali.
"Iya iya...aku akan datang. Jadi udahan ya...kamu juga butuh istirahat."Dean lantas menutup telpon Mika dan kini menatap Lim.
"Apa Mika baik.....?"Dean merasa bersalah. Kalau dirinya tidak nekat mendekat dia tidak harus melihat Mika dirumhsakit.
"Untung tidak kena wajahnya. Kalau kena 1mm....sudah dipastikan ada perang dunia untuk terakhir kalinya..semua penghuni bumi mati."Lim melebih lebihkan. Dia sembari menunjukkan luka cakar di sekujur lengannya. Mika ngamuk dan dia hanya pasrah.
"Huft....."Dean kini diam lagi. Kasusnya masih berjalan tapi tidak pernah mengarah ke Sangha.
"Noah...."Lim kaget kenapa polisi badan narkotika yang datang.
"Pasti kaget.....coba lihat!!"Tunjuk Noah. Dia berikan barang bukti yang bakal menutup kasusnya.
"Apa ini?"Dean serta Lim tidak tahu.
"Ini obat yang dikembangkan Mika. Ini ada ditubuh Amanda. Bahkan dikamarnya juga ditemukan."Noah memberitahu. Amanda juga bekerja dibadan Narkotika. Dan itu akan memojokkannya. Obat itu lagi diselidiki siapa yang mengedarkan. Dan sekarang anggota polisi dinyatakan meninggal dunia karena efek Narkotika. Kasus ditutup, koran dan media cetak sudah merilis berita.
"Apa apaan ini...."Lim meremas surat kabar itu.
"Trus Mika....?"Dean bertanya.
"Dia akan diperiksa. Untuk sementara jadi saksi dan kalau itu memojokkannya juga dia akan ditahan karena dijadikan tersangka utama."Noah memberitahu.
Dan kali ini Lim hanya kaku. Dia tidak tahu apa apa kalau Mika tengah meneliti obat baru. Bahkan Dean tak mengerti dan hampir menyalahkan Mika karena telah membuat Amanda menjadi pemakai.
"Stop berprasangka buruk."Noah mematikan imajinasi keduanya.
"Obat sudah diedarkan. Tapi bukan jenis obat yang bakal dirilis Mika."Perlu sedikit waktu lagi obat yang akan membantu rumahsakit bisa dirilis. Sedangkan Narkotika jenis baru pun sudah diedarkan.
"Jadi sekarang ku minta. Bantu cari barang bukti. Laboratorium Mika ada cctv, tapi aku tidak tahu dimana mencarinya?"Noah tidak bisa kesana. Karena dia bukan jaksa.
"Aku akan menemukannya."Dean berjanji.
Sangha gak tanggung tanggung buat ngerusak segalanya.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yummy (bxb) End
HumorKuy jagain aku, aku uke lucnut. 1 september s/d 17 desember 2020.