45.

466 75 24
                                    

Ada yang tau arti blangsatan yang sebenarnya?

Ketika asyik ea ea kejedot tembok. Anjiiiir sumpah parah.

......

"Aku lelah......."Mika mengeluh dan kini langsung merebahkan dirinya diatas kasur. Membuka dasi kerjanya disegala arah dan tidak terlepas sempurna sangking dia sangat lelah.

"Sudah makan malam?"Tanya lim kini meletakkan buku bacaannya, dia belum tidur sengaja nungguin Mika pulang. Tadi mau jemput tapi Mika sudah ada dalam perjalanan jadi Lim nungguinnya dirumah saja. Bhs Jawanya biar gak tlisipan. Indonya apa gak tahu.

"Udah tadi makan mie."Mika kini memeluk perut lim. Dia lagi bersikap manja. Dan Lim kini menggosok punggung itu.

"Besok libur latihan aja. Istirahat dirumah."Pesan Lim tahu kalau Mika sangat lelah. Walau besok dia gak pergi ke kampus tapi dia ada jadwal buat latihan pemandu sorak. Sebentar lagi olimpiadenya digelar.

"Ya gak bisa gitu. Kamu sich ajak Rein. Sumpah dia itu kayak tiang listrik. Lempeng gak ada indah indahnya syukur mau gerak tapi gak senyum haduh sumpah ya...."Mika gedek gedek bayangin ngajarin Rein beberapa minggu terakhir. Gak ada kemajuan, Mika sampek males bayanginnya. Segi fisik Rein cukup lah buat angkat beban dan ngiringi team lainnya cuman estetikanya Rein kurang. Yang ada ntar jurinya berasa lagi ngehadirin acara pemakaman.

"Nanti aku ajarin si Reinnya. Sama Noah tadi gak diajak makan diluar?"Tanya Lim kenapa Mika hanya makan Mie.

"Udah Lim tapi Noah gak mau. Dia takut kegep sama pacar alaynya, jadi cuman dikasih makan mie tadi."Mika curhat.

"Kenapa gak minta steak atau sushi.?"Lim kini berdiri hendak bikinin makan setengah pagi untuk Mika. Mau bilang makan malam udah telat. Mau bilang sarapan belum waktunya.

"Ah....dia aja cuman makan mie masak aku minta makan yang harganya 10x harga mie. 100x malahan."Mika mengomel. Kadang dia juga mikir, orang yang dipalakin aja berhemat kenapa dia nyengsarain.

"Minta kirim makanan si mbk mulai sekarang kalau gak mau pergi ke resto."Lim mengingatkan kalau Mika bisa nelpon orang rumah kirim makanan. Mika suka pilih pilih makanan kalau gak cocok mending makan angin dianya.

"Lupa ya....udah ah aku ingin tidur."Mika menggeser tubuhnya yang tadinya menempel diperut Lim, dia sibuk nyari bantal. Tetapi Lim kini bergerak pindah juga untuk melepas sepatu Mika.

"Mandi dulu. Aku siapin airnya."Lim hendak pergi ke kamar mandi.

"Males ah...."Mika masih enggan bergerak. Tahu kalau Mika tidak mau beranjak dari tempat tidurnya Lim  berinisiatif untuk mengelap badan Mika saja. Mika sangat lengket dan kalau dibiarin gitu aja nanti jadi gampang sakit.

"Iya iya....tidur aja."Lim kini mengecup kening itu dan pergi kedapur untuk mengambil baskom.

......

Dengan baskom kosong ditangan kirinya. Dia ingin mengambil air hangat dari kran kamar mandinya saja. Dan untuk tangan kanan Lim membawa susu hangat. Setidaknya dengan susu hangat Mika akan lebih nyenyak tidurnya.

Tetapi sesampai dikamar Lim dibuat panik. Mendengar kegaduhan dikamar mandi. Mika muntah lagi ternyata.

"Huek....."

Bergegas meletakkan susu diatas meja, Lim kini menghampiri Mika memijat pelan leher itu dan mengusap punggung Mika pelan.

"Kerumahsakit ya....kamu sudah sering muntah lo."Lim khawatir. Dia sering ngelihat Mika muntah. Dan diapun takut kalau Mika juga muntah ditempat lain tanpa sepengetahuannya.

"Perutku gak enak Lim....hiks hiks..."Mika akhirnya menangis. Sumpah itu bikin Lim ngilu. Mika jadi sering menangis saat bersamanya.

"Iya, makanya pergi kerumahsakit ya. Kita pindah dulu."Lim kini menggendong Mika untuk pergi kekasur. Memberikan susu hangat itu agar perut Mika lebih nyaman. Karena Mika menolak pergi kerumahsakit.

Belum tertelan separuh Mika kini buru buru berlari kekamar mandi lagi.

"Huek....."

Lim makin panik karena Mika terus muntah dan mukanya sangat pucat.

"Kerumahsakit.....!!"Lim kini serius karena tak kuat melihat Mika yang makin lemah itu.

"Aku gak mau.....nanti prof marah....aku gak mau!!!"Mika melepas genggaman Lim dan kini berjalan sendiri menuju kasurnya. Menarik selimut itu dan menenggelamkan tubuhnya. Tapi masih menangis dibawah sana. Mengeluh perutnya sakit.

..........

"Aku gak mau kerumahsakit bukan berarti harus datangin dia juga kali. Dia masih magang blom dapat lisensi. Kalau dia salah suntik gimana malprkatek. Limmmmm!!!"Mika kesal karena yang datang Sangha. Kebetulan dokter keluaga Lim lagi keluar kota. Lim gak bisa mikir panjang waktu itu. Mika terus berontak gak mau kerumahsakit jadi pilihannnya dia memanggil Sangha saja. Dokter kenalannya sekali lagi nolstalgilanya Lim. Anggepannya Mika yang cemburuan sebenarnya.

"Pasti ada racunnya, borak, formalin, Limmmm...aku gak mau awet muda. Kulitku kan udah bagus, gak perlu diawetkan."Mika terus merengek gaje dan mengomel tapi Lim pura pura gak dengar dan amsih biarin Sangha pasangin infus. Mau berontak secara fisik Mika udah gak ada tenaga jadi dia milih adu mulut aja. Kayak emak emak komplek.

"Aw....ini sakit!!!!!!"Mika beteriak lagi. Padahal udah selesai proses pemasangan infusnya. Sangha sudah berkemas. Mika lagi peran jadi anak teraniaya.

"Kalo dr. Bram gak bisa datang panggil dokter lainnya Lim. Kamu mah....aigoooo kelinci bunny kesayanan tante.....sakit ya. Kalo infeksi kita tuntut dia."Mamah Lim pasang wajah sengak kearah Sangha. Mau diapain juga namanya mertua kadung suka sama mantu idaman nya yang lainnya seakan hanyalah itik buruk rupa. Padahal dr.Bram itu bapaknya Sangha.

"Dasar kalian ini!!'Lim kini menggiring Sangha untuk keluar kamar saja. Kasihan lama lama jadi tekanan batin.

"Tuch kan tante....Lim pilih dia....ku menangis........"Sumpah akting Mika perlu dikasih piala oscar. Mamah Lim sampe terharu.

"Tenang Mika, tante berpihak padamu. Kita pisahkan mereka."Ngelirik sinis ketika Lim dan Sangha keluar kamar. Dua duanya emang klop. Seperti kembar siam. Karna ini Lim sangat tidak suka kalau keduanya ketemu. Bahaya kan jadinya. Mainnya antagonist semua.

....

Tbc.

Yummy (bxb) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang