........"Ada tiga hal di dunia ini yang membuatku merasa sedih. Yang pertama punya musuh tapi gak bisa dikalahin. Kedua, ketemu musuh itu mulu. Dan yang terakhir, kenapa dia harus hidup lama."
Mika bersuara, melihat Sabin harus terbaring dirumahsakit dia sangat sedih tapi dia bersyukur Sabin masih Selamat disana. Hantaman kuat dari atas tebing jatuh ke air membuat Sabin patah tulang dan harus dirawat. Sedangkan Jonas kini sudah berdiri disamping Mika. Jonas tahu pria yang ada disamping Sabin saat malam itu. Dia Sangha, seorang vampir yang juga dokter di kota tua dimana dia tinggal dulu. Jonas datang bersama ayahnya kesini sebenarnya untuk membawa Sabin ikut. Tapi sebelum berkenalan dengan layak Sabin malah menembak Jonas. Bahkan pertemuan awal mereka pun sungguh tak terduga. Melihat kelakuan Sabin, Jonas ingin sekali membatalkan perjodohan konyol itu.
"Maaf karena Sabin menembakmu."Dengan segala hormat Mika meminta maaf. Sungkan aja calon mantu ditembaki anaknya.
"Dan terimakasih sudah membantunya."Mika mengucapkannya dengan sungguh sungguh.
"Karna sebaiknya dia harus hidup sebagai manusia."Ayah Jonas kini menepuk bahu Mika. Menguatkan Mika kalau kejadian ini memang akan terjadi. Dan Mika sudah sangat bersiap untuk pertemuannya dengan Sangha.
"Iya...tapi ayah, bisakah kamu batalkan perjodohan ini. Sungguh Sabin itu sangatlah kasar."Bisik Jonas kepada ayahnya.
"Tapi setidaknya dia manis."Ayah Jonas malah tertawa disana.
"Aish....."Jonas tak habis pikir dengan kisah hidupnya nanti.
.......
"Walau kamu berjasa dikehidupan mendatang aku yakin kamu tidak akan pernah mendapatkan cinta."Mika bertemu empat mata dengan Sangha.
"Ayolah Mika jangan naif kamu. Lihat Sabin begitu kesakitan disana. Setidaknya dia tidak akan mengeluh sakit saat terkena panas dan bisa melihat saat malam."Sangha bersedih atas keputusan Mika. Bila jadi vampir, Sabin tidak akan begitu terlihat menyedihkan.
"Oh, iya.......aku sungguh mencintai kehidupanku yang sekarang. Jadi aku tak perlu yang lain. Cuman......"Sangha ingin Sabin. Dia ingin puncak mata rantai itu.
"Bermimpilah.....!!"Dengan cepat Mika menancapkan bulpoin itu tepat di punggung Sangha. Disana Sangha lengah kalau Mika itu juga sangat licik. Bulpoin itu membuat luka ditubuh vampir.
"Akh...."Sangha mengeluh disana. Dia merasa terbakar dan kini langsung menendang Mika hingga jatuh.
"Ingat ini. Aku akan memperingatkan anak anakku. Bila menemui pria dengan lubang dipunggungnya dia adalah orang paling jahat dikehidupan masalalu."Mika mengancam dan kini berjalan menjauh meninggalkan Sangha. Mika turun dari atap gedung rumahsakit itu.
"Mom......"Sano langsung membantu mommy nya untuk turun. Melihat Mika sempoyongan untuk turun tangga.
"Mommy tadi bicara dengan siapa?"Siyu tadi berlari untuk pergi keatas tapi dia tidak bisa menemukan orang yang diajak bicara mommy nya.
"Sano....Siyu...."Mika ingin bicara serius.
'Iya....." Jawab keduanya serentak.
"Mommy akan mengirim Sabin ke luar negeri. Disini tidak aman untuknya dan dia sudah terluka cukup lama."Mika memberitahu Sano dan Siyu kalau ada kota diluar negeri yang minim sinar matahari dan hampir tidak pernah ada. Sabin harus bermasyarakat dia tidak pernah punya teman atau pergi dengan nyaman saat matanya bisa melihat.
"Lalu kami....."Sano menatap Siyu. Mereka punya kehidupan yang perlu diperjuangkan disini, dikota mereka lahir.
"Kalian bisa tetap tinggal......hmmmm Sano yang harus mendapatkan Leah begitu pun Siyu yang mau jadi playboy."Mika tersenyum disana sambil mencubit hidung masing masing.
Omg.....
"Ternyata mommy tahu" Siyu berdoa agar mommy nya tak tahu bagian dia udah gak perjaka.
"Ayolah .....mommy itu seorang ibu jadi tahulah. Jadi jangan cari siapa yang membocorkannya. Tidak ada pengkhianat dirumah. Ok...." Mika tersenyum manis.
"Ah........"Sano lega dia tidak perlu berkelahi dengan Sabin.
"Baguslah....."Siyu juga lega. Sabin itu sungguh mengerikan.
End gaes
End
Udah yooo
Pay pay.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Yummy (bxb) End
HumorKuy jagain aku, aku uke lucnut. 1 september s/d 17 desember 2020.