Aku membenciiiiiimu !!!!!
Yaps.....serius, aku perlu hiatus aja. Woahhhhhh ........ Kesellllllllllllllllllll!!!!!
Nom nom nom ku cuman dapat 3 dari bawah. Anjir.....!!!
Eksistensiku nyatanya. . Hahaha. .
(Auto stresss)
......
Mika masih menyeret Dean tetapi sampai didepan malah mendapati pemandangan yang gak banget.
"Hai....aku mencarimu, nyatanya kamu lewat tangga."Dengan senyuman Sangha pun menyapa. Dia sengaja menunggu disamping lift dan Lim nyatanya juga ada disana.
"Yak........!!!"Mika kesal. Dia turun tangga capek capek nyatanya Lim tidak bisa dijadikan alibi.
"Peace......"Dengan takutnya Lim hanya pasrah sembari mencoba setenang mungkin.
"Mau minum bersama, aku yang traktir. Ayolah.....satu ronde saja."Sangha langsung menarik tangan Dean agar mengikutinya. Tau aja kalau Dean itu selain gak tegaan ya begitu. Minum gratis hayuk.....
Tetapi dibelakang agak jauh Mika lagi ngomel Santuy. Dia marahnya sambil bisik bisik.
"Lim kenapa kamu mengkhianatiku sich....."Mika hendak menangis tapi cuman akting.
"Dia lebih licik dari kamu. Aku kasih bunga aku kasih kopi dia tahu siapa mangsanya."Lim nyatanya dibegoin barusan.
"Hadeh.... Udahlah.....traktir minum, minum apaan? Aku gk bisa minum alkohol....'Mika kini merangkul tangan Lim dan berjalan bersama.
"Aku tak mengajakmu!"Balas Sangha ketus. Rasa rasanya dia sedang balas dendam.
"Aduh. ....!!"Gerutu Lim. Mendengar itu seperti genderang perang dikumandangkan.
"Apa kita pulang aja?"Tawar lim daripada Mika trus makan hati nanti kalau masih tetap bersama. Kolesterol iya.
"Itu tidak membantu. Dean kau pergi?" Tanya Mika serius. Besok hari pernikahannya dan dia udah janji tidak akan pulang terlambat. Dan kini dia seolah terjebak keadaan lagi. Sangha terlalu menempel dan meminta.
"Tapi Sangha, aku tidak bisa pergi keluar."Dean menolak dengan halus. Tatapan Mika menakutkan.
"Tidak perlu keluar. Kita bisa minum ditempatmu."Sangha kekeh dan Dean jadi makin gak enak.
"Ayolah...."Sangha masih menempel seolah membuat dirinya seperti Mika dan masih memohon.
"Baiklah."Dean akhirnya setuju.
'Yak.....!!!"Mika kesal nyatanya dia memilih Sangha.
"Terimakasih Dean."Sangha menyimpulkan senyumnya sembari melirik Mika.
(Mati kau)
"Aku tidak ikut minum. Arggghhh Udahlah jangan marah ya....."Bisik Dean kepada mika dan kini menggandeng Mika. Dia tahu Mika kesal jadi lebih baik cari aman saja. Dia berjanji tidak ikut minum toh masih ada Lim.
Dan kini keeampatnya berjalan besama menuju apartemennya Dean.
......
Hmmmm, tetapi sampai diapartement Dean belum sempat mulai botol pertama Mika mengeluh lelah dan ingin tidur awal.
"Aku tidur dulu, rasanya perutku panas." Mika mengeluh padahal tadinya dia yang menggebu gebu ingin jadi bodyguardnya Mika.
"Apa sakit?"Lim khawatir. Dia kini lagi ngelus perut itu. Perbannya sudah dilepas dan terlihat jelas beberapa luka jahitan disana.
"Euh...roamansa tiada batas."Dean mencibir sembari meminum jusnya. Dean konsisten tidak akan minum alkohol sebab besok hari ha dia menikah. Sedangkan Lim yang kuat minum menemani Sangha minum untuk hari ini.
"Kamu juga istrahat!!"Pesan Lim kepada Dean. Lim membuka botol kedua.
"Baiklah....."Dean tersenyum dan kini ikutan tidur lebih awal.
"Kita lanjut putaran dua."Lim kini menuangkan minuman kedalam gelas Sangha.
"Lanjut."Sangha tersenyum disana.
.....
Beberapa jam kemudian Mika pun terbangun.
"Lim....Dean ilang....Dean diculik. Tuchkan...Sangha emang gak bener."Mika heboh sendiri dan kini membangunkan Lim yang nyatanya tertidur disofa. Bekas botol minum masih berantakan di meja tetapi Dean tidak ada di sekitar.
"Ha...."Lim mumet, dia ingat kalau Dean tidur tetapi tiba tiba lenyap tanpa dia sadari. Terlebih Mika membuat suasana makin horor.
"Lapor pemadam kebakaran.... "Lim hendak menelpon pemadam kebakaran. Hmmm, Lim itu lagi mabuk + ngantuk parah. Jelas dia terlihat kacau dan gak pinter sama sekali.
"Sumpah ya ini gak lucu. Penculikan itu telponnya ke polisi bukan pemadam kebakaran."Dean mengambil ponsel itu dan meminta Lim tidur lagi.
"Aku tidur dulu bye...."Lim langsung memeluk bantal sofa dan merem Santuy.
"Dean kamu gak duculik?"Mika juga tengah eror.
"Siapa juga yang mau nyulik aku. Tajir enggak, ganteng iya. Aneh. ......"Dean mengacak rambut Mika.
"Yak....yak...."Mendengar betapa sombongnya Dean, Mika langsung manyun.
"Kesal kan....Sangha pun sama, ayolah Mika jangan berubah jadi buruk gara gara aku dekat dengan Sangha. Aku sudah memintanya menjauh. Tadi cuman ngantar di parkiran sambil salam perpisahan."Jelas Dean. Hal yang pernah ditakutkan Mika nyatanya terjadi dan Dean berterimakasih karena punya Mika yang senantiasa mengingatkan.
"Tapi aku masih belum percaya."Mika menyilangkan tangannya.
"Aigoooo, jangan manyun gitu eoh..... Tidur lagi gih. Besok iringan pengantin harus terlihat ganteng."Dean mencoba membuat Mika tenang. Dan tidak bertanya lebih .
"Apa kamu mengantarnya pulang?"Tanya Mika masih tak percaya.
"Aku memanhgilkannya taxi. Jahatnya aku..."Dean mengumpati dirinya sendiri.
"Bagus. Itu lebih baik."Balas Mika dan kini kembali ke kasur itu.
"Mika....." Dean mendekat kearah Mika dan memeluk tubuh itu. Mencium punggung Mika. Dan Mika tahu Dean lagi gak baik.
"Apa?"Mika pura pura gak tahu.
"Aku cinta padamu......"Dean kini mencium tengkuk leher Mika.
"Apaan sich, ini panas."Mika hendak memisahkan Dean dari dirinya.
"Terimakasih ya sudah mengkhawatirkanku. Lain kali aku akan lebih berhati hati.'Dean mencium ujung rambut Mika.
"Iya......"Mika pun hanya diam. Keputusan tetap di Dean. Entah dia galau karena mulai menyukai Sangha atau mungkin merasa bersalah karena mengkhianati Amanda. Tetapi Mika tak mau bilang kamu harus pilih siapa dan mengapa karna itu hidup Dean. Dan Mika tak mau memberi saran akan itu.
......
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yummy (bxb) End
HumorKuy jagain aku, aku uke lucnut. 1 september s/d 17 desember 2020.