34.

520 82 20
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku Mika

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku Mika

......


"Apa sich Lim...."Mika mulai risih dengan apa yang dilakukan Lim. Seperi terjebak dalam lobang kematian aja. Mika bukan malaikat pencabut nyawa tetapi hal yang indah yang gak bisa dilewatkan begitu saja.


"Ya Tuhan......bagaimana Dean bisa melewatkan hari demi hari kemarin......"Rancau Lim jantungnya gak karuan.

"Hahahaha."Mika tertawa, Lim lupa kalau Dean straight. Walau sering dicium Mika, ditamploki Mika, bahkan lihat Mika telanjang sekalipun Dean gak ada nafsu.

"Kenapa tertawa, dasar lampir!!"Lim kesal karena Mika menertawakannya.

"Kamu lucu ih....."Mika masih stay meminum alkohol itu. Dia peminum sejati gak akan mabuk kalau ngehabisin satu truk. Ada saatnya dia gak tahan itupun dia akan langsung tidur tanpa menunjukkan gejala.

"Sialan kamu Mika!!"Lim mengumpat dan kini memilih pergi ke kamar mandi. Dia takut khilaf dan berbuat tidak baik pada Mika.

"Apa perlu bantuan?"Tanya Mika dibalik pintu. Dia tersenyum sarkas disana. Tahu kalau Lim itu benci berusaha sendiri kebalikan dirinya. Lim biasa meminta orang untuk melampiaskan hawa nafsunya.

"Kau jangan bercanda!!"Lim berusaha menggosoknya sendiri dengan sabun. Semoga berhasil, itu keyakinannya. Dia sering melihat Mika berhasil kenapa dia tidak bisa.

Efek obat itu terlalu kuat. Dia sungguh tak bisa menahannya. Suara berisik didalam kamar mandi membuat Mika jadi kasihan.

"Aku serius ini. Aprodisiac tidak bisa berlalu begitu saja kalau kamu menggosoknya. Mika tahu literasi ini. Jangan samakan dengan sange pagi pagi!!"Mika menggedor pintu. Dia sangat serius dengan tawarannya untuk membantu. Tapi itu sangat mengganggu Lim. Dia memilih mati saja daripada harus berakhir meniduri Mika. Walau dalam lubuk hatinya paling dalam siapa yang gak menginginkan Mika.

"Mika pergillah!!"Usir Lim kala mendengar suara Mika malah membuatnya gak karuan.

......

"Kamu pasti kesulitan. Ayolah..."Mika terus saja mengganggu.

"Pergilllah!!!"

Niat hati mengusir Mika dengan cara Lim meneriakinya langsung. Tapi nyatanya itu malah jadi salah kaprah. Lim memberi akses Mika untuk masuk. Dan kini terlihat ada dua pria dalam kamar mandi dengan kondisi canggung. Mika merasa ini sedikit aneh. Dia melihat Lim sebagai pria.

"Kenapa jantung jadi gak karuan. Dia Lim kan.......oh, ayolah Mika."Mika berusaha membuat dirinya sadar, dia hanya perlu membantu Lim tidak ada rasa ingin sekalipun. Sumpah ini adalah godaan yang gak bisa dilepaskan begitu saja.

"Anggap saja ini one night stand."Mika tanpa pikir panjang karena diapun juga merasa ingin. Tahu kalau Lim pasti menolak dengan sekuat tenaga, karna ini Mika mencoba membuat kesepakatan.

Celana kolor itu tidak bisa menampung lebih lama adik kecil yang mulai menegang. Mika menbukanya dan kini mengulumnya dengan baik.

Praktek kuy.

Sluphhhhhhh
Akghhhhhhhhhhhhhhhhh

Lim yang merasakan sensasi luar biasa kini spontan meremas ujung kepalaka Mika tanpa ada niat untuk menyakiti dan perlahan membantu Mika untuk memaju mundurkan aksinya.

Akh.......
Mika menelan semuanya, air liur itu membuatnya semakin licin.

"Maafkan aku.....Mika......"Rancau Lim yang gak kuat menahan malu.

"Ganti kata katamu. I love you Mika......."Mika kini melpas lumatannya dan berakhir mencium Lim. Melumatnya pelan dan menampilkan mata meminta.

Lumatan demi lumatan akhirnya bisa memecahkan segalanya. Dibawah guyuran shower keduanya semakin bergairah untuk saling melepas ciuman. Satu persatu melumat pelan puting itu....

Kedua tubuh putih itu beradu saling memberi. Ciuman kuat akhirnya membuat tubuh Mika terangkat dalam gendongan koala Lim.

Mika akhirnya terlempar diatas kasur yang masih ada sisa sisa kelopak bunga mawar merah. Mika merayap mundur dan sesekali menggoda Lim. Paha mulus itu dia raba sampai diselakangnya. Menampilkan semuanya yang begitu indah.

Lim kini tengah mencari kondom. Safety ya gaes......

"Aku tidak mau pakai itu....!!"Mika menolak dan memaksa Lim tidak menggunakan kondom. Itu menyakitkan menurutnya.

"Apa kau biasa seperti ini?"Tanya Lim curiga. Ingin sekali dia memarahi Mika. Itu bahaya untuk sex bebas kalau tidak ada pengaman.

"Aku pakai."Mika suerrr gledek tapi kali ini dia ingin mencoba sensasi lain. Dia sangat yakin dengan keputusannya.

"Coba sekali ya....."Pinta Mika dan kini Lim pun mengiyakannya saja. Toh keduanya rajin pergi kerumahsakit untuk memeriksakan diri.

"Maaf Mika ini akan sedikit sakit."Lim mengoleskan pelicin agar dia tidak terlalu menyakiti Mika.

"Ganti kata kata itu."Mika manyun.

"Aku menyukaimu.......i love u...."Lim tersenyum sembari memasukkan adik kecilnya perlahan kedalam lobang kenikmatan itu.

Akhhhhhhhhhh

Mika menjerit lirih. Dia seperti perjaka lagi karena lama gak dibobol. Disana sangat rapat dan hangat. Mendengat rintihan itu Lim menghentikan nya tepat ditengah dan hendak mengeluarkannya lagi karena tak ingin menyakiti Mika yang dibawahnya.

"Apa yang sedang kau tunggu ha!!"Mika kesal, itu sangat mengecewakan dan kini meminta Lim untuk segera mengesekusinya. Nanggung say.....

Akhirnya adik kecil itu mendarat dengan Selamat. Lim mulai memaju dan mundurkan adik kecil itu. Rasa panas dalam dirinya mulai berkurang dan kini saatnya mengeluarkan cairan itu.

Mika menggeliat sexy dibawah. Lim tersenyum melihatnya. Bahkan jantungnya tidak karuan untuk saat ini.

"Mika.....akh....."

"......"

"Boleh kah aku mulai menyukaimu?"Tanya Lim yang kini menundukkan wajahnya dan menghisap puting itu.

"Bukannya kamu risih kalau aku menempel." Mika mengingatkan kenyataan kalau Lim selama ini selalu menjaga jarak untuknya.

"Aku takut akan jadi seperti ini."Lim akhirnya memberi alasan kenapa dia selalu berusaha menghindar dari serangan agresif Mika.

One night stand atau ?

Tbc

Abaikan segalanya.


Yummy (bxb) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang