Seharusnya 2 part. Jadiin satu lah......Di rumahsakit.
"Haduh Mika..........."Dean prustasi melihat Mika terkapar dirumahsakit tak berdaya. Dia lupa belum makan say, tapi minum 20 gelas kopinya alhasil muntah dan menimbulkan keributan direstoran.
"Tumben gak sibuk."Mika melengos dia kesal Dean sibuk akhir akhir ini.
"Ah apa kau bercanda?, aku harus ambil sertifikasi jaksa kan....bukannya kamu tahu. Trus kenapa bikin masalah."Dean memarahi Mika. Mika yang support Dean jadi jaksa tapi disini Mika malah akting orang yang teraniaya.
"Ya habisnya kalau gak gini kamu gak datang kan?"Mika watados. Udah seminggu Dean cuman call Santuy.
"Yak...."Dean kesal.
"Kalo mau cari perhatian gak harus nyakitin diri sendiri lho."Dean jitak kepala Mika gemas. Mika bukan anak kecil lagi. Kenapa juga pake alasan absurd kayak gitu.
"Iya .. Suka suka aku. Perut perutku, yang muntah juga aku. Arghhhhhhh"Mika mengeluh tentang perutnya. Ternyata hal ekstrim ini menyakitkan.
"Tuch kan, sakit kan......"Dean memberitahu. Kalau hal ini tidak boleh diulang.
"Sumpah Dean aku ketemu itu pacar Noah."Curhat.....
"Patah hati kamu, ngamuk ngamuk, trus prustasi, minum kopi gak aturan."Dean menimpali.
"Kagak.....cakepan juga aku. Tadi aku malakin dia."Masih sombong.
"Aishhhhhhhhhh. Bego!! Malak kopi, minta kek berlian mumpung dolar naik." Dean kasih saran. Malak itu gak boleh sederhana. Harus luar biasa.
"Lain kali boleh juga tuch."Mika antusias pingin ketemu pacar Noah yang baru lagi.
"Gak ada lain kali. Aku gak suka ya kalo kamu bikin panas hati orang. Itu gak baik."Lim datang sembari bawa bubur. Walau dapat infus Mika tetap harus makan. Baru datang Lim menunjukkan sikap yang luar biasa. Itu menurut analisa Dean. Sebab, dari jaman bahalula saat kedua nya mengikrarkan kalau sama sama suka pria tetapi keduanya malah tidak pernah nunjukin sikap ramah tamah yang biasa dilakukan Dean. Lim datang, sebelum meletakkan buburnya menyapa dulu Mika mesra, mengusap ujung kepala itu dan tersenyum aneh. Bahkan menganggap Dean gak pernah ada.
Dean melirik tajam mencurigai. Seperi dia kehilangan berita besar.
"Simpan pertanyaanmu. Mika harus makan dahulu."Lim menahan Dean untuk memberondong beberapa pertanyaan untuknya. Dia sedang menyuapi Mika makan.
"Kalian mencurigakan tau!!"Dean menyelidik. Pasti benar ada hal yang tidak beres.
"Tidak ada hal penting. Sudahlah, bagaimana dengan ujianmu?"Tanya Lim masih dengan sibuk meniup bubur itu.
"Tinggal nunggu pengumuman. Hmmm, Syukurlah setidaknya aku jadi sedikit lega. Kalau aku dipindah ditempat jauh Mika sekarang tinggal denganmu."Dean memberihu. Dia sangat merasa tenang kalau Mika kini tinggal ditempatnya Lim daripada ditempat Dimas. Disana sempit dan Mika sering mengeluh, pasti itu akan sangat merepotkan.
"Huum...."Lim mengangguk pasti. Dan itu malah lebih mencurigakan. Tanpa menolak dan iya iya saja.
"Coba katakan!!!"Dean geli sendiri dengan sikap keduanya.
"Aku tidur dengan Lim."Mika itu gak suka bohong. Walau jujurnya itu juga sesat.
"Oh......"Dean bersikap biasa, menganggap itu hal lumrah karena toh dia biasa tidur dengan Mika dan itupun tidak terjadi hal yang aneh.
"Hey hey....jauhkan tangan itu!!"Lim tiba tiba mencegah saat Dean hendak membersihkan bubur yang ada dibibir Mika. Dan Lim kini yang membersihkannya dengan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yummy (bxb) End
HumorKuy jagain aku, aku uke lucnut. 1 september s/d 17 desember 2020.