3.

2.3K 189 16
                                    

Di dalam mobil polisi.

"Euhh..."Mika melenguh dan membuka matanya lebar lebar. Menatap seorang polisi disampingnya. Tegap dengan garis rahang yang tajam. Euhhhhh, boleh jilat dikit? Yummmy.....Dibawah sana juga mulai mengeras. Mika ingin Mika pingin. Aduch, jadilah sesuatu hari ini.

"Kamu sudah bangun. Apa ada yang sakit?"Tanya Noah sopan.

"Ada yang sakit butuh bantuan cepat. Sudah gak tahan...."Muka Mika memerah dia dalam mode on sange gak ketulungan.

"Apa kau sudah gila!!'Noah marah dan menepi.

"Apa kamu sedang membuat lelucon?"Menatap tajam kearah Mika. Tapi Mika gak peduli. Dia udah nahan dari tadi kali ini dia benar benar akan melakukannya. Ingin tahu rasa live yang seutuhnya.

Berhubung mobilnya sudah tak melaju. Suasana remang dijalan yang sepi. Mika pun lagi mempraktekkan apa yang sudah dia tonton selama bertahun tahun ini. Dia langsung melompat kearah Noah dan terus memaksa untuk Noah ikut dengannya.

"Aku tak pernah berfikir untuk ditolak hari ini. Jadi......?"Mika mulai beraksi mengambil ciuman pertama itu kepada Noah. Lumatan pertama sangat kaku. Jelas, Mika gak bertanya Noah itu straight atau gay main nyomot aja. Gak tahu juga Noah itu punya pacar atau malah udah punya istri yang ada diotaknnya Mika hanyalah. "Bolehlah icip sedikit aku perjaka kok?" Wkwk

"Apa kau gila!!"Noah berontak dan ingin Mika menjauh.

"Cup....eumpppph"Mika memaksa lagi. Kali ini ciuman itu sangat dalam. Mika menjulurkan lidahnya dan bermain didalam rongga mulut Noah. Dan inilah yang diinginkan Mika. Akhirnya Noah mengimbangi, benar adanya Noah juga punya kekuatan untuk hal ini. Sempat kwalahan tapi Mika tak mau moment hari ini sia sia.

Ciuman panaspun tak terelakkan. Jok mobil berdejit dan disana Mika mulai turun untuk membuka kancing baju seragam polisi itu satu persatu. Aroma maskulin seolah membuat gairah sang pencium makin panas. Mika mengecup puting itu membuat sang pemiliknya sempat mendesah.

"Kau benar ingin bermain?"Tanya Noah.

"Lakukan......!!!'

.......

Besoknya dikampus.

"Kenapa kamu sangat lelah, bukannya kamu pulang naik mobil?"Tanya Lim yang masih kesal.

"Mau tau aja atau mau tahu banget?"Mika meledek sembari mencium aroma aneh didepannya.

"Apa kamu pakai koyo?" Tanya Mika masih cium cium ala kucing.

"Satu toko dia pake. Minta si mbok pijit segala."Dean menimpali. Nyatanya semalam Lim menginap ditempatnya. Minta si mbok dirumah Dean buat mijit dan koyo satu toko ikutan nangkring dibadan Lim.

"Abis maraton sama Dean demi Mika tersayang. Trus kamu sama pak polisi itu gimana?"Lim kepo.

"Aku main semalam."Cengir Mika gak kuat buat bayanginnya lagi.

"Main gaplek, main domino, apa main kuda lumping?"Lim masih kepo.

"Tahu gak?"Mika bersuara.

"Gak tahu!!"Dean ketus. Dan Mika langsung menyipitkan matanya, mengabaikan Dean yang tak nyaman dengan apa yang ingin dia ceritakan padahal Mika masih ingin cerita panjang kali lebar.

"Badannya hangat, aku sempat meraba perut sixpacknya, suara desahan berat nya makin menggairahkan. Sumpah dia sangat kuat bahkan saat anunya masuk. Semuanya terasa meledak"Mika bercerita dan kini sembari menepuk bokongnya.

"Jadi kamu serius udah gak perjaka lagi?"Lim evoria.

"......"Mika mengangguk.

"Syukurlah, setidaknya diantara kita gak ada yang perjaka lagi."Dean santai dan kini memilih untuk membuka bukunya. Hari ini kelas akan segera dimulai.

"Gimana rasanya?."Lim masih ingin dengar cerita Mika tentang sex pertamanya itu.

"Hmmmmm, anu........"Mika ingin cerita lagi tetapi keburu dosennya datang. Tidak bisa dilanjut karena ketiganya harus benar benar fokus untuk belajar.

......

Saat kelas usai.

"Mika boleh pinjam ponselmu?. Punyaku mati."Dean meminta.

"Ponsel, tunggu sebentar."Mika berusaha mencari. Sampai tasnya dia balikkan tidak ada, di saku pun tidak ada. Hmmm Mika kalau kekampus tidak bawa mobil dia biasa bersepeda jadi gak ada ponsel tertinggal dimobil.

"Mungkin tertinggal dirumah."Mika kini masih suka diam sambil menikmati rasa sakit sisa semalam.

"Pake punyaku."Lim menyodorkan punyanya. Dia sibuk nyelesain tugas tugasnya.

"Thankyu....."Dean langsung mengambilnya dan kini memilih sibuk untuk bermain game. Kebetulan ketiganya juga main game yang sama jadi gak perlu download ulang.

"Trus aku kapan bikin laporan?"Tanya Mika kepada Dean. Mengingat semalam tentang penggeledahan itu dan dia dipulangkan oleh Noah malam malam tanpa ada pertanyaan lebih atau ditahan dikantor polisi.

"Laporan apa? Apa ada tugas baru?"Tanya Lim bingung. Dia masih sibuk dengan tugasnya tapi Mika malah berbicara bikin laporan yang lain. Pusing tau......

"Tentang penggebrekan semalam." Mika memberitahu.

"Ah, abaikan itu. Tak perlu kekantor polisi."Dean memberitahu kalau tak perlu khawatir akan itu.

"Yah......"Mika lesu.

"Kenapa.... Kenapa lagi?'Lim gak kuat kalau lihat Mika gak bersemangat seperti itu.

"Gak bisa ketemu Noah lagi donk. Ayolah Dean ajak aku kesana hmmm pliss."Rengek Mika yang kini menempel kebadan Dean. Memberikan pelukan mesra disana.

"Hentikan kelakuan konyolnmu. Aku gak bisa bawa kamu kekantor polisi. Buat apa juga kesana, alasan ketemu papah juga gak mungkin papah gak ngantor disana."Dean malas dan masih berusaha agar Mika menjauh. Dean masih fokus dengan game nya.

"Dean kamu mah jahat!!'Mika cemberut dan memilih menengelamkan mukanya diatas tas nya.

"Jangan lakukan itu. Baiklah nanti setelah selesai kelas kita mampir."Dean ngikutin apa yang Mika mau. Urusan alasannya entar saat sampai disana baru dipikirkan.

"Terimakasih Dean baikkkk....."Mika mencium pipi itu dan kini terus menebarkan rasa gembiranya.

"Dasar alay."Gerutu Lim yang masih sesekali memijit tumitnya yang kebas. Dan Dean hanya menggeleng pasrah melihat Mika yang mulai ada gairah untuk terobsesi dengan seseorang.

Tbc.

Yummy (bxb) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang