71.

379 65 9
                                    

Sesampai dikamar Lim langsung mengambilkan kaos dan celana buat Mika. Membatunya memakainya dan kini memberikan selimut disana. Dan  Lim memilih berbaring disamping Mika dan memeluknya erat.

"Mika......aku tak tahu harus mulai dari mana. Aku juga tak mengerti Dean kenapa menjadi seperti itu. Aku hanya ingin meminta maaf karena sekali lagi ceroboh buat menjagamu."Lim mengusap punggung Mika dan Mika masih menenggelamkan wajahnya di dada Lim. Lim mencium ujung kepala itu dan membuat Mika merasa lebih nyaman.

Dan karena masih dalam keadaan syok nyatanya Mika yang juga lelah tadi kini tertidur. Lim mengambil salep dan mengolesinya dengan perlahan. Dirasa cukup dan tidak ingin mengganggu Mika Lim pun meninggalkan Mika untuk memeriksa keadaan dibawah.

.....

Embak dirumah dan satpam sudah mulai membersihkan rumah. Noda darah itu sudah bersih dan embak dirumah menatap Lim.

"Maaf den....tadi sedikit lama meninggalkan tuan muda."Menunduk merasa bersalah.

"Bagaimana dengan Noah serta si brengsek itu?"Tanya Lim dan tidak bisa marah untuk situasi ini tapi sangat membenci kelakuan Dean. Toh embak dirumah juga tidak bakal menyangka akan ada kejadian buruk bakal menimpa Mika. Mau meneriakinya seolah itu hanyalah pelampiasan saja.

"Ambulance sudah membawa mereka. Den Noah sepertinya akan baik baik saja."Embak dirumah memberitahu.

"Jangan buat suara yang keras dulu. Mika sedang tidur."Pesan Lim dan kemudian naik kembali keatas. Tadinya satpam dirumah hendak membersihkan dan memperbaiki kaca yang pecah itu dan kini satpam itupun mengurungakn niatnya dan kembali kepos jaga.

"Iya den..."

.......

Mika terbangun. Dia meringis sakit disana dan Lim masih stay nunggu Mika disamping.

"Perlu kerumahsakit?"Tanya Lim takut kalau Mika ada luka dalam.

"......"Mika menggeleng.

"Kuenya sudah ada, mau makan sekarang?"Lim dengan suara lembut kini membantu Mika yang ingin duduk. Mika kini duduk dan menatap Lim.

"Tadi kulihat dia seperti bukan Dean lim. Apa dia baik?"Mika bertanya. Walau itu sungguh melukai dirinya tetapi Dean masihlah temannya yang sudah lama bersama mereka.

"Jangan pernah bahas dia lagi ok. Apapun tentangnya!!!."Lim mengancam dia sungguh menyayangkan kejadian ini dan dia mulai membenci Dean. Bisa bisa berbuat seprti itu. Sebego begonya orang tidak akan makan teman.

#kronologi Dean kenapa sampai seperti itu Lim belum tahu.

"Lim....."Mika memohon.

"Dia hanya ketakutan. Dia seolah tidak ada tempat untuk kembali. Jangan terlalu kejam padanya. Kita temannya kan?"Mika nyatanya sudah memaafkan Dean lebih awal. Sebab Dean punya masalah keluarga dari awal. LDR dengan pacarnya sangat lama. Berharap akan hidup bahagia tapi seolah runtuh seketika tepat dihadapannya. Siapa yang tak hancur?

Mika tahu, Dean dari awal pun ragu untuk berbuat konyol itu. Banyak berfikir dan hanya ambisi sesaat untuk sebuah bukti.

"Aku tidak akan pernah memaafkannya."Bentak Lim dan dia benar benar kacau. Lim tahu Mika bakal memaafkan Dean tapi tidak dengannya. Kebencian itu seolah sudah menancap kejantungnya. Lim merasa dia benar benar dikhianati temannya.

Lim pernah berfikir memang Dean adalah pasangan yang cocok untuk Mika (episode awal awal) dan prof seolah sangat setuju bila Mika berakhir dengan Dean. Yang awalnya membuat Lim prustasi karena keadaan dirinya yang memang tidak ada dukungan. Tapi melihat keadaan sekarang. Lim sungguh kecewa, mungkin? Bila Dean meminta secara baik dia akan berusaha menerima bila Mika akhirnya memilih Dean. Tapi dengan cara seperti ini? Lim sungguh ingin menghilangkan Dean dari hidupnya.

Lim membelakangi Mika, dia masih kesal da kini dengan gerakan lambat Mika memeluk Lim dari belakang.

"Aku mencintaimu setiap menit, setiap detik. Cinta kamu dimana saja dan kapan saja. Tetap mencintaimu sampai akhir Lim.... Pliss jangan jadi jahat eoh....kamu pernah bilang padaku. Kamu pernah memperingatiku....walau jadi baik itu sulit. Pasti ada keindahan dibaliknya."Mika masih memeluk Lim.

"Apa kau sedang bernyanyi?" Tanya Lim dan melepas pelukan Mika.


"Tidak, aku sedang membujukmu." Mika lantas mengambil sebuah kertas didalam laci. Nyatanya Mika sudah menandatangani surat nikah itu. Tinggal giliran Lim.

"Aku memilihmu..........dan jangan mengambil beban berat untuk berfikir lebih."Mika memberikan surat itu.

"Mika...."Mata Lim berkaca. Dari awal dia sangatlah ragu. Merasa hubungannya tidak pernah ada kemajuan. Walau sempat ada lamaran tetapi ini adalah sebuah moment yang indah.

"Tidak perlu pesta, aku tak mau.....cukup maafin Dean ya....dia mungkin bingung dengan apa yang terjadi." Mika serius. Tapi sebenarnya intinya tidak seperti itu. Cuman Lim yang salah paham kini punya kesimpulan lain.

"Dean......!!No.....!!!apa kamu menukarnya dengan ini. Lebih baik kita tak menikah."Lim marah dan kini keluar kamar dengan kasar. Dia benar benar kecewa.

Tbc.

Yummy (bxb) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang