72.

343 62 14
                                    

Apa yang harus ku tulis....?

Tidakkkkkkkkkkkkkkkkkkkk

Pas lagi enak kiss emak bapak nongol.

Auto putus.

My gear and gown

.........

"Lim ...... Lim........"Mika mengejar Lim. Mika tahu Lim begitu sangat marah dan tidak akan kembali biasa atau akan memafkannya. Menunggu moment itu adalah sebuah keegoisan semata. Jadilah Mika kini memilih mengejar dan menahan Lim.

"Apa Mika.....aku tidak akan setuju dengan kesepakatan itu. Baik kamu marah atau akan membenciku aku tak peduli. Disini sakit Mika......!!"Lim menepuk dadanya keras. Sulit untuk mendapatkan Mika bahkan dia harus menunggu lama. Sering prustasi dibuatnya dan kini ditambah dia harus memaafkan orang yang bahkan mengkhianatinya.

"Dia sedang kalut Lim. Dean kacau.....!!"Mika berterus terang bahwa saling membenci tidak akan mengatasi masalah.

"Apa aku tidak boleh egois. Apa aku tidak boleh cemburu. Apa aku tak boleh merasa marah. Coba katakan Mika....apa aku harus diam saja seolah tidak ada apa apa setelah aku melihat genangan darah disana dan kamu telanjang dibawah Dean!!"Lim serius. Dan kini diapun menangis dan bersandar ditembok. Duduk dan kini menunduk kesal. Rasanya kayak naik rolercoster tetapi mesinnya rusak ditengah jalan. Dia tak mau terus terusan meneriaki Mika. Tadi dia sudah menolak dan membuang surat nikah itu saja dia menyesal. Kenapa harus sejahat itu pada Mika yang jelas tidak bersalah hanya karna ingin pertemanan mereka tidak hancur.

"Dia menanyakan tentang sel telur!"Mika bersuara. Dia ingin tertawa sebenarnya.

"Amanda tidak bisa hamil dan entah dari mana Dean sampai berkesimpulan kalau aku ada sel telur dan bakal bisa punya anak."Mika menjelaskannya. Dan dia langsung ingat bahwa dalam moment ini yang jahat masihlah Sangha.

"Lalu.....?"Lim masih tidak percaya. Terus apa hubungannya buat memperkosa Mika? Tiba tiba hamil gitu? Meragukan kwalitas sperma nya, sungguh Dean keterlaluan.

"Ya .......aku memang bisa hamil, mungkin lo ya.... Aku juga berharap apa kau yakin ingin memilikinya?" Mika membuat Lim jadi berfantasi berlebih.

"Tapi............semua yang awalnya tidak mungkin jadi mungkin itu pasti ada resikonya."Mika jujur dan bila Lim mempercayai itu mereka berdua bisa membuktikannya tapi tetap harus tanggung jawab sampai akhir. Maka dari itu Mika ngotot agar Lim menandatangani surat Nikah itu dulu. Ya kali ada bayi tanpa Nikah hmmmmm. Dan kata Sangha itu memang sangatlah benar cuman Sangha tak pernah tahu proses akhirnya bagaimana. Sangha hanya tahu kasarnya saja kalau Mika ada sel telur dan itu bisa dibuahi tapi nyatanya dua tahun ngeseX dengan Lim tidak bisa jadi bayi. Karena Mika lahir dengan proses yang unik maka penyelesaian akhirpun perlu riwayat yang rumit.

Jelas itu bukan provokasi semata, Dean terlalu percaya dan Sangha sangat bersemangat jadilah keduanya salah paham. Dan Mika pun tak mau berevoria lebih. Selain Mika membenci Sangha karna perlakuan buruknya nyatanya Sangha mengetahui rahasia itu. Tak menyangka membuat kenyataan ini sebagai senjata untuk mengacaukan semuanya.

"Tunggu.....kamu...."Lim masih tidak percaya. Tentang proses ilmiah, tentang rumus rumus rumit, bahkan mendengarnya itu saja bikin kepala pening.

"Ayolah.....tapi gak semudah itu Lim. Sex trus hamil dikira Dewi Shinta dikasih doa langsung hamil. Enggak.....!!'Mika menjelaskan dengan mudahnya. Yakni walaupun dia bisa hamil tapi gak akan semudah itu. Hormonnya memang berubah. Tapi masih ada hal yang harus di uji coba lagi.

"......."Lim masih diam dan tak henti menatap Mika.

"Jadi, apa kau akan menandatangani surat itu dan setuju menikah denganku?"Mika menyerahkan kertas itu. Baginya itu sangat penting.

"Aku masih bingung dengan kamu bisa hamil dan sekarang aku harus memaafkan Dean dengan menandatangani surat ini. Mika.....kenapa?"Lim masih tak ingin memaafkan Dean.

"Pilihlah....Ya atau Tidak....."Mika mengancam dan kini meletakkan kertas itu dididekat Lim. Mika kini berjalan kearah lemari besar dikamar Lim. Disana Mika menggeser koper dan memasukkan baju bajunya. Dia berniat pindah kalau Lim akhirnya membuat keputusan tidak akan pernah memaafkan Dean.

"Apa kamu akan pergi dengan Dean?"Lim bertanya. Seolah dia memojokkan Mika dan yang tak ingin lagi bersamanya. Dan meminta memaafkan Dean hanyalah sebuah alasan saja. Karna jelas dia tidak akan memaafkannya.

"Kenapa itu lagi sich....aku akan pergi ke Afrika nanam padi ."Mika ngelawak. Sumpah diapun jengah dengan semuanya. Tapi sebelum berangkat Mika berniat ngebunuh Sangha dulu.

"Oho....."Lim tersenyum dan kini menarik laci yang ada disampingnya. Disana ada pulpen dan Lim menandatanganinya.

"Kembalikan baju bajumu dan tak perlu pergi. Butuh keajaiban kalau kamu ingin nanam padi disana."Lim mencium pipi Mika dan meminta pelukan disana.

"Memaafkan Dean!"Mika.

"Akan kuusahakan tapi tidak dalam waktu dekat."Lim jujur. Gak semudah membalikkan telapak tangan.

"Iya....aku juga butuh waktu buat ketemu Dean lagi. Hmmmmm......"Mika.

Karena mendengar perkataan Mika Lim jadi ambigu. Nyatanya Mika ngotot buat maafin Dean dia sendiri juga masih kesal. Sumpah ya Mika.....arghhhhhh.

"Jadi....seriuskah kamu bisa hamil?"Lim masih belum percaya.

"Ya enggaklah, Sangha aja yang ngaco. Ditambah Dean sangking begonya. Hahahah jadi satu dan buammmmm. Kacaulah ilmu sains di dunia."Mika tertawa.

"Aish dasar....."Lim menyentil dahi Mika gemas, dia hampir percaya gitu aja.

"Bisa kita makan kuenya aku lapar...."Keluh Mika.

"Tunggu disini aku akan mengambilkannya untukmu..." Lim

Tbc

Yummy (bxb) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang