76.

381 65 18
                                    

"Udah gak usah cemberut."Noah ngasih kopi kepada Dean. Untung mobilnya gak beneran ilang. Cuman diderek karena memang dilarang parkir dijalan situ.

"Lulus pake nyogok ya gitu. Ada tanda dilarang parkir gak lihat."Dean masih kesal. Sepertinya kakinya lecet karena jalan cukup jauh tadi. Dia niat liburan ngintilin Noah tapi pakai outfit resmi dengan sepatu kerja licin itu.

"Emang situ."Noah melirik Dean. Karna kemarin Dean ngaku sendiri dia lulus karena peran orangtuanya.

Yang dilirik merasa seolah perbuatannya kemarin minta koneksi orangtuanya adalah hal yang lumrah.

"Kalo aku gak bener bener pinter ya gak mungkin lulus. Aish....siapa suruh tanda dilarang parkir ditutupi kresek."Noah membela diri, dia tidak melihat ada tanda dilarang parkir disana. Terlebih dia emang gak ada koneksi seperti Dean kala mau cari pekerjaan dulu jadilah Noah gak mau dikatain kayak gitu.

"Huft....."Dean kini membuka sepatunya. Benar adanya disana lecet. Kakinya yang putih membuat luka lecet itu terlihat jelas.

"Kompres dulu."Noah memberi handuk hangat. Dia tadi sengaja meminta di kantor derek dan Noah kini pergi buat ambil mobilnya digarasi tempat penyitaan. Meninggalkan Dean lagi nunggu didepan sambil ngompres kakinya.

"Terimakasih."

......

"Ouch....nyamannya......"Dean merem merem sembari menikmati kakinya yang sedikit perih disana. Karena handuk panas itu diapun sangat berterimakasih pada Noah. Lelah itu kini seolah sirna.

"Mau makan apa, aku traktir."Noah memberi pilihan. Dia merasa bersalah karena Dean ikut susah.

"Mie rebus kayaknya enak. Tapi maunya dipinggir pantai."Ngarep.com.

"Iya iya...."Dan kini Noah ngajakin Dean buat pergi kepantai. Sebelum pergi Noah pun mengirim pesan buat teman setimnya buat bikin surat ijin buat besok. Mau nambah liburan karena hari sudah malam gak mungkin ngebut buat sampai rumah.

.....

"Beneran kamu tadi ditonjok pacar barunya bukan kuda lewat?"Dean heboh sendiri sembari memakan mienya.

"Kunyah perlahan."Noah sabar dan meminta Dean mengunyah perlahan. Terakhir Dean juga keselek kala makan sambil ngobrol.

"Ya....begitulah."Noah mengangkat bahunya walaupun hatinya sangatlah sakit gak perlulah guling guling sambil nangis bombay.

"Keren....."Dean tiba tiba mengangkat kedua jempolnya.

"Keren apanya?"Noah bingung dengan sikap tiba tiba Dean. Dean yang jaim, Dean yang cool, Dean yang karismatik, Dean yang bikin dia jeles akut kemarin soal Mika kini seolah ilang tanpa jejak.

"Ya karna kamu gak nangis guling guling. Bunuh diri gitu....wah......"Dean Ngedrama, maklum dia hobby nonton drama.

"Aih....."Noah gak mau lanjutin ngobrolnya takut Dean keselek lagi jadilah dia milih diem agar Dean pun diem dan makan dengan perlahan.

"Karna sudah sampai dipantai. Nginep dulu boleh?"Dean minta ijin karna tadipun Noah udah marah marah minta pulang. Karena besok mau kerja sekarang sudah hampir tengah malam dan Dean ingin tinggal lebih lama untuk menikmati angin malam.

"Hanya hari ini."Pesan Noah mengiyakan permintaan Dean dan kini Noah pun menyalakan api unggun. Untung pemilik kedai mie menyewakan tikar bahkan menjual kayu untuk api unggun jadilah dua orang yang kurang persiapan itu bisa lebih nyaman untuk menikmati deburan ombak saat malam.

"Terimakasih...."Dean pun tersenyum dan menatap langit. Airmatanya tiba tiba mengalir kala mengingat Amanda.

"Cantik...."Rancau Dean masih menatap langit.

"Pakai selimutmu."Noah melempar selimut itu agar Dean gak kedinginan dan meninggalkan Dean sendiri. Dirinya juga perlu dihibur tapi nyatanya Dean juga tengah patah hati.

Noah memilih berjalan jalan dipinggir pantai.

"Dimana?"Mika nelpon. Suaranya sangat khawatir.

"Aigooooo, nyatanya adikku mengkhawatirkanku."Noah senyum senyum dibalik telpon. Tumben tumbenan Mika nanya dimana.

"Gak usah lebay. Dean sama kamu kan?"Mika langsung pada intinya. Dia ternyata sangatlah mengkhawatirkan Dean.

"Dia aman. Kenapa?"Noah memberitahu. Gak ada yang aneh pun kenapa heboh kayak gitu.

"Dia punya BPD (Bordeline Personality Disorder) sempat sembuh dan kemungkinan balik. Jadi pliss kalo sama Dean jangan jauh jauh darinya untuk saat ini." Pesan Mika serius. Dean broken, dia juga pernah serius cidera, bahkan dia kehilangan calon isterinya. Kesimpulan terakhir dia sangat kacau saat menyerang Mika.

"Yak.....kenapaa baru bilang."Noah menoleh dan kini melihat Dean sudah ada ditengah.

"Siapa suruh pergi sama dia."Mika biasa menyalahkan siapapun.

"Awas kamu!!"Dean murka dan kini langsung menutup telpon itu.

Dan kini tanpa berfikir panjang Noahpun berlari buat sampai ke Dean. Jaraknya cukup jauh. Dan Noah pun kwalahan ketika Dean sudah benar benar tenggelam.

......

"Benar benar SIAL!!"Gerutu Noah dan kini berenang malam malam. Menerjang rasa dingin dan akhirnya dia berhasil menggapai tangan Dean dan menariknya kepinggir.

"Dean....."Noah memanggil dan kini mencoba mendengar detak jantung Dean.

Masih hidup.

"Dean....woi....jangan membuatku takut."Noah lebih takut menghadapi Mika daripada kena tuntutan lalai menjaga pasien.

"Dean....."Terpaksa Noahpun melakukan CPR walau awalnya dia terkesan ragu.

Satu

Dua

Tiga

Noah memberikan nafas buatan.

Satu

Dua

Tiga

Nafas buatan kedua dan Noah memanggil Dean kembali.

"Dean...."

"Dean...."

Satu

Dua

Tiga

Nafas buatan ketiga.

"Uhuk....."Dean pun akhirnya mengeluarkan air lewat mulutnya.

"Huft.....syukurlah...."Noah evoria Dean selamat dan kini diapun rebahan dipasir. Rasa dingin itu nyatanya tiba tiba lewat begitu saja.

"Disurga."Dean berkesimpulan.

"Neraka iya, mati bunuh diri dilaknat Tuhan."Noah mulai ceramah.

Dean menatap Noah ambigu ........

Tbc.

Ngakak.




Yummy (bxb) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang