80.

379 65 10
                                    

#Kurang 20 episode lagi. Jangan lupa follow gesssssssss.




"Lim...."Mika ndusel ndusel seperti biasa. Dia baru pulang beli buburnya.

"Hmmm"Balas Lim kekurangan tenaga. Dia lemas dibawah selimut itu.

"Maaf ya jadi sakit begini."Mika merasa bersalah. Karena dia Lim malah yang ngalamin ngidamnya. Sungguh kerjasama yang solid.

"Ya gak apa apalah yang penting bukan kamu. Coba bayangkan kalau kamu ngalamin mual dan masih perlu nutrisi yang dibagi buat tiga baby itu. Bisa tambah stress akunya."Lim kini memeluk Mika sembari masih mengelus perut yang rata itu. Lim belum bisa makan berhari hari itu masih bisa ditolerir kalau Mika? Wah....mungkin udah harus kembali kerumahku sebab ada 3 baby perlu makan juga. Sumsum tulang belakang itu tidak akan mampu bertahan kalau dibagi.

"Eh tunggu. Aku tadi beli bubur masih kuangetin. "Mika baru inget tadi beli bubur dan dia angetin. Diapun kini buru buru buat pindah kedapur.

"Mika aku gak mau makan. Udahlah....."Lim hanya pasrah dia minum terus gpp lah daripada harus makan, mual lagi bahkan muntah. Tambah perih nanti ditenggorokkan.

Mau lari buat ngejar Mika dia udah gak bisa. Jadi pasrah ajalah Lim yang memang masih ada diruang tengah sambil nonton tv. Dan sesekali melirik Mika yang suka ceroboh.

......

"Coba.....aaaaa."Mika hendak menyuapi Lim. Tapi Lim benar benar takut kalau muntah lagi. Dia menutup rapat hidung serta mulutnya.

"Coba dulu."Paksa Mika. Toh ini rekomendasi banget. Bahan bahannya pun pilihan bahkan cara masaknya pun unik.

"Satu aja ya...."Lim gak mau Mika kecewa karena udah jauh jauh beliin bahkan repot untuk menyuapinya, tapi mengingat tenggorokkannya sangat perih itu juga sakit.

Lim menutup matanya erat untuk mengunyah bubur itu sebelum dia telan. Pelan tapi pasti bubur itu akhirnya melewati tenggorokan dan berakhir diperut tanpa pemberontakan sama sekali.

"....aaaaaaaa"Mika hendak menyuapinya lagi. Karena Lim tidak mual.

"Aku makan sendiri. Hmmmm, ini lumayan nyaman buat perutku."Lim mengambil mangkuk itu semangat. Dia ingin makan sendiri dan membiarkan Mika untuk istirahat sejenak.

"Syukurlah kamu suka."Mika bersyukur dan kini diapun selonjoran diatas sofa yang besar itu.

"Ngomong ngomong Dean mana?"Lim merasa ada sesuatu yang aneh. Sepi aja dari tadi. Biasa juga Dean datang dengan rusuh.

"Ada tadi direstoran."Mika membalas santai. Dia tadi pulang sendiri.

"Restoran. Jadi kamu....ais...."Lim langsung geram dan hendak menelpon Dean. Bisa bisanya tega nyuruh Mika pulang sendiri.

"Enggak maksudku. Tadi aku diturunin didepan trus dia balik kerestoran lagi gitu. Udahlah jangan emosian."Mika mencoba membuat Lim gak marah. Emosinya naik turun dan sungguh itu tambahan pekerjaan rumah juga.

"Nyariin aku...."Dean tiba tiba nongol panjang umur banget dia. Langsung duduk dan ganti chanel TV.

"Yak........"Lim kesal dan ingin noyor tapi Mika menahannya.

"Lanjutin aja makannya."Mika meminta Lim untuk bersabar. Biarlah Dean yang kacau akibat perasaannya sendiri.

....

"Bukannya kamu mau pergi ketempat restoran bubur lagi ?"Tanya Mika melirik Dean yang duduk disampingnya.

"Iya .."Balas Dean prustasi. Rambutnya acak acakan bahkan wajahnya udah kayak ketimpuk kasus rumit.

"Terus kenapa balik lagi."Mika curiga.

"Ban mobilnya kempes jadi aku jalan buat kemari. Huaaaaaaas." Dean tiba tiba menertawai dirinya. Ganti ban aja gak bisa. Nunggu tukang ban udah pasti restoran liburnya tutup.

"Kenapa sich jadi dramatis gini. Noah gak mungkin lah suka sama itu Bianka. Mereka pun cuman teman lama yang ketemu. Yang butuh dipertanyain itu kamu. Kenapa jadi lebay gini."Mika serius dengan apa yang ingin Dean beri alasan.

"Tumben kamu sabar?"Mengulur waktu.

"Sumpah ya Dean. Arggghhhh...apa kamu suka Noah. Atau cuman penasaran. Ayolah......."Mika menyentuh kepalanya lagi mumet.

"Dean kamu.....Pergilah Mika butuh istirahat. Bikin rumit aja."Lim ngusir ngusir lagi. Dia udah selesai makannya dan tengah memijit kaki Mika.

"Taulah, aku tidur sini."Dean pergi dan kini malah nyelonong masuk kamar tamu tanpa disuruh.

"Baper banget itu anak. Perasaan aku dulu gak gitu gitu amat."Lim bernafas lelah.

"Ya karna kamu dari awal sukanya ma aku. Lha Dean?"Mika memberitahu. Kalau benar Dean mulai suka pria berarti dia lagi bingung banget. Rasa percaya dirinya mulai berkurang bahkan. Dia tahu kalaupun dia ngatain cinta ke Noah. Noah pun pasti tak yakin akan cinta Dean.

"Iya juga sich....baby papi nanti kalo udah gede harus kuat ya......kalo suka ma orang gak usah baper baper. Langsung ngatain cinta."Lim memilih bermanja manja dengan ketiga babynya yang masih didalam perut. Bubur itu membuat Lim sedikit bertenaga.

Tapi Mika melirik sadis disana. Bapaknya nyuruh anaknya gak usah baper baper. Hela bapak nya aja nunggunya bertahun tahun setelah didahului mulai baper absurd.

......

"Iuh....."Dean memeriksa instagram. Tapi bukan milik Noah ya......

 Tapi bukan milik Noah ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


#Bertemu cinta diwaktu mengejutkan itu. Sungguh luar biasa.

"Dasar alay......"Dean melempar ponselnya dan kini membanting dirinya diatas kasur dan tidur tengkurap.

"Sial.....sial.........sial........"Guling guling dah kayak dadar gulung.

Tbc.

Yummy (bxb) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang