24.

569 84 5
                                    

"Aku pergi."Mika pamitan pada Dean karna Mika mau pergi buat latihan pemandu sorak. Mika serta Lim yang sudah senior lagi nyari bibit baru buat nerusin tim pemandu sorak yang mereka ikuti.

"Jangan sampai aku dengar kamu ketemu Noah lagi."Ancam Dean karena gak mau mata Mika bengkak karena menangis.

"Siap bos....!!"Mika hormat ala prajurit. Dan dia diam diam langsung ingin pergi.

"Mana lim?'Tanya Dean mulai curiga lagi. Dia kepo nanti Mika suka pergi pergi gak jelas kalau gak ada yang ngawasin.

"Dia udah sampai tadi nganterin tante dulu aku naik sepeda. Udahlah Dean aku janji gak akan nemuin Noah."Mika kini menenteng tasnya dan langsung pergi.

'Ponsel.... Mika ponselmu.....yak......akh."Dean berteriak karena Mika lupa ponselnya. Mau lari buat ngejar Dean lebih sayang lukanya. Kalo gak sembuh sembuh gimana mau jagain Mika. Jadi kini dia memilih buat baringan lagi.

.....

""Sayang ... Kenapa berteriak? dan lagi Mika berlari sampai gak lihat aku."Amanda curiga.

"Taulah Mika itu."Dean menggerutu sambil nunjukin ponsel Mika.

"Nanti aku susulin ponselnya. Sarapan dulu ya."Amanda kini membuka bubur yang dia bawa dan menyuapi Dean.

"Btw, serius kamu mau ikut ujian polisi?"Tanya Amanda kepo. Toh dia sudah ada di kepolisian sejak lulus SMA total 2thn karna Deannya milih kuliah.

"Enggak."Dean mejawabnya dengan lantang. Dia gak suka dengan profesi itu. Dan kemarin hanya bercandaan saja.

"Lalu....coba jelaskan kenapa Lim dan Mika koar koar soal itu." Amanda serius.

"Ah...abaikan mereka. Sumpah aku itu bingung mau ngapain setelah lulus."Gerutu Dean. Karna lulus dengan cepat, punya keahlian mumpung bahkan ipk kumlot. Tidak ada cita cita bahkan mau kemana.

"Kalau Lim sudah jelas dia tinggal ambil s2 bisnis. Mika jangan tanya dia pasti jadi prof. Lha kamu? Ayolah sayang. Terserah mau jadi apa yang penting kamu senang dengan pekerjaanmu."Amanda mencium kening Dean untuk memotivasi, apapun pilihan Dean dia akan senang.

"Kalau aku ingin kamu berhenti jadi polisi?"Dean berharap.

"No!!!Pikirin dulu kamu mau kerja apa. Lalu aku akan pikirin langkah selanjutnya."Amanda pun tidak buda ngelepas pekerjaan yang dia suaki begitu saja.

"Apa kamu tak sayang aku. Hmmmmm.....ayolah..."Merengek dan manja.

"Sayang ya sayang tapi juga harus pakai otak lah. Kalau aku berhenti sekarang setelah nikah mau makan apa coba?"Amanda merasa aneh. Kelamaan belajar Dean jadi konslet.

"Makan nasi lah."Dean menimpali tapi bukan itu jawabanya.

"Terserah kamu lah."Amandanya marah.

"Iya....aku akn segera ambil keputusan. Tapi nanti maukan berhenti dari pekerjaanmu?"Dean memohon.

"Hmmmm....nanti dipikirkan lagi."Amanda masih menyuapi Dean.

"Ya ampun.... Manisnya pacar akuh...."Dean mencubit pipi itu mesra.

"Sudah jangan berlebihan, aku pergi kerja dulu. "Amanda pamit karena mau pergi kerja dulu.

......

"Mika....Yakkkkk!!" Terak Amanda kesal sembari memberikan ponsel Mika. Tadi pamit mau ke SMU buat pemandu sorak kenapa bisa nyasar ke kantor polisi. Lim uring uringan buat nyari.

"Nyari Noah.'Cengir Mika dan mengambil ponsel itu.

"Sumpah demi apa? Sekarang pergi ke SMU atau aku ........"Ancam Amanda hendak melapor keDean saja. Kalau Dean tahu yanh habis bukan Mika saja tetapi Noah. Mika sayang, dia gak ingin Noah dipecat gegara dia.

"Tapi Amanda, aku belum ketemu dia....."Mika merengek tak ingin pergi.

"Masih gak kapok ditolak gitu."Amanda menimpali.

"Cinta Amanda butuh perjuangan. Ketlatena serta Keuletan." Mika sangat gigih untuk ini.

"Iya. Tapi gak gini juga bego!!"Amanda noyor Mika saking gak kuat harus gimanain ini anak orang.

"Otak ini ....!!! Asetttt!!!"Mika kesal karena dia merasa sakit.

"Trus lain kali ponsel dibawa."Amanda menambahkan kalau ponsel itu juga penting. Biar bisa saling kabar. Gak semua orang pakai gelang GPs yang dipakai Mika. Kalau jatuh, udah habis gak bisa dihubungi.

"Siap ..... Polisi cantik."Mika merayu dan kini hendak masuk lagi tapi Amanda menahan.

"Lain kali ponselnya dikasih tali nyantol di leher biar gak ketinggalan."Amanda menyarankan.

"Aku bukan sapi." Mika manyun. IQ 200nya disamain sama sapi.

"Kan sama sama dongo kayak sapi."Amanda tersenyum sarkas dan kini masih semangat buat ngusir Mika untuk pergi.

"Amanda...."Mika mendekat.

"Pergi!!'Usir Amanda lagi.

"Iya iya aku pergi."Dan kini Mika pun pergi tapi Amanda masih berdiri disana memastikan Mika benar benar pergi.

"Balik lagi...pergi!!'Melotot horor.

"Jatyanya...."Gerutu Mika dan iapun akhirnya benar benar pergi.

"Huft.  Dasar!!"Amanda geleng geleng kepala dan kini masuk kedalam kantor. Kebetulan dia kini jadi ketua tim narkotika atasan Noah yang baru.

......

"Masih bisa setenang ini?"Amanda melepas lelah dan kesal melihat Noah yang habya bersikap biasa dikantor.

"Lalu apa yang harus kulakuan. Aku hanya perlu bekerja. Jadi jangan ikut campur!!"Ancam Noah.

"Ayolah jangan naif dan berfikir kamu yang paling menderita. Toh kalian hanya sama sama saling menyakiti. Lihat Mika dan mulailah lembaran baru lagi."Saran Amanda daripada saling melukai.

"Aku tidak bisa."Noah masih kekeh.

"Aku peringatkan ya mumpung masih bisa diperbaiki. Tidak hanya ibumu yang terluka disini atau kamu yang merasa ditinggalkan. Mika juga merasakannya. Diumur 10thn dia kehilangan ibunya dan punya kenyataan ada dua papah yang memperebutkannya."Amanda mencoba meyakinkan.

"Hentikan, dan urus saja urusanmu. Aku sibukk!!'Noah mengabaikan Amanda.

"Baiklah kalau itu maumu. Tapi nanti kalau Mika menemukan pacar baru janagn pernah recokin dia."Ancam Amanda lagi. Kali ini dia benar benar serius.

"Baguslah. Lebih cepat lebih baik jadi aku tidak perlu melihat Mika lagi."Noah sungguh kamu terlalu dan Amanda memilih meminggalkan Noah lagi. Lama lama bakal ada pukulan berat mendarat. Amanda perlu ekstra sabar buat ini.

"Sungguh, tidak bisa mulai lagi?"Amanda menghentikan langkahnya dan bertanya lagi.

"Maaf aku tidak bisa kembali. Jadi jangan paksa aku." Noah.

"Aku tak memaksamu aku hanya ingin kamu berfikir lagi, tanya hatimu, betapa kejamnya kamu menyia nyiakan Mika yang rela untukmu sampai detik ini."Amanda memohon untuk Mika.

"Aku tak pernah meminta jadi tinggalkan aku."Noah masih tetap dengan apa yang diinginkannya. Menyakiti Mika untuk membalas sakit hati ibunya.

"Dasar bajingan!!"Amanda murka dan kini meletakkan dengan kasar berkas berkas kasus sulit itu dimeja Noah.

"Kerjakan dan jangan harap kmu bisa bekerja nyaman disini!!'Ancam Amanda.

Dan karna itu Noah semakin membenci Mika. Hidupnya mulai sulit untuk hari ini dst.

Tbc.

Yeyyyyyyyy, semoga kalian sehat selalu amin....

Yummy (bxb) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang