73.

434 65 16
                                    

Mika dan Lim bertemu dengan prof dan disanalah Mika mendapatkan kado terakhir dari Rosa mamahnya. Disana ada sebotol cairan hasil eksperimen Rosa. Dan prof memang sengaja menyimpannya.

"Apa ada efek sampingnya?"Tanya Mika. Sesama prof tidak perlu dijelaskan dengan panjang lebar pasti nyambung.

"Aku tidak tahu. Kalau kau yakin kamu bisa mencobanya didalam tubuhmu."Prof memberikan formula eksperimen Rosa yang sudah lama prof simpan. Soal reaksi, efek samping, bahkan akan jadi apa itu belum bisa dibuktikan. Karena dalam kenyataannya Rosa memakai manusia dengan sejuta hormon untuk penelitian. Membuat dua DNA dalam satu tubuh bahkan sel telur.

"Jangan mengambilnya "Lim menahan. Dia takut akan terjadi hal yang buruk pada Mika, terlebih itu eksperimen langsung dan memang belum diuji coba sama sekali.

"Kamu juga dapat bagiannya."Prof memberikan kotak satu lagi kepada Lim. Isinya sama tetapi dengan warna yang berbeda.

"Itu pilihan kalian. Mau seperti Romeo and Juliet silahkan. Atau ingin menyimpannya aku juga tak keberatan. Dan tugas ku sampai disini untuk menyimpan formula itu. "Prof langsung pulang setelah dirasa hal berat itu akhirnya sudah diserahkan.

Hmmm mereka bertiga bertemu disebuah restoran untuk makam malam. Tapi nyatanya prof pergi sebelum memesan apapun.

....

Hey, Romeo and Juliet?. Jelas kalian pasti tahu apa yang membuat keduanya mati. Ya bukan karena cinta sejati. Tapi emang mereka bego, udah tahu racun diminum. Iya kan? Dan sekarang Prof bahas itu, dan memberikan formula yang dikemas dalam botol kecil. Tidak lupa logo tengkorak disana. Bisa jadi itu racun, omg......

Hm.....

"Kau yakin?"Tanya Mika kepada Lim. Kalaupun Lim gak yakin Mika akan tetap meminumnya sendiri.

"Tunggu. Biarkan aku dulu. Tunggu 15 menit baru kamu minum punyamu."Lim memberitahu, setidaknya dia tidak ingin melihat Mika mati duluan kalau yang diberikan prof itu beneran racun.

"Kalau aku berakhir mati, hidup dengan baik setelahnya dan aku sangat mencintai dirimu."Lim alay. Dia seolah sibuk menuliskan wasiat baru.

"Aku minum...."Kelamaan nungu Lim jatohnya bisa seabad. Mika akhirnya minum formula itu.

"Yak......!!!"Karena kaget Lim pun buru buru meminumnya.

Dia parno sendiri. Lim masih bingung dan Mika tersenyum disampingnya.

"Aku gak mati kan.....ini bukan alam lain kan?"Lim panik.

"Ayolah.....kita makan malam dulu sebelum pulang. Aish....buka matamu."Mika tertawa dan kini mengajak Lim untuk mulai makan malam mereka.

......

"Serius ini tidak apa apa?"Lim masih heboh dengan apa yang baru dia minum. Mereka sudah sampai dirumah tetapi tidak ada reaksi sama sekali.

Kalaupun itu racun, sudah pasti ada gejala. Seumpama itu aprodisisiac pasti keduanya udah ngedugem direstoran.

Tapi......?
Mereka masih seperti biasa.

"Mungkin salah ramuan...."Mika menyelidik dan kini fokus pada laptopnya. Nyatanya prof juga memberikan rumus formulanya kalau nanti Mika ingin mengembangkannya bila memang formula itu sukses.

"Bagaimana?"Lim pun kepo dan mendekat kearah Mika.

"Ish....ini penuh dengan angka pasti kamu gak ngerti. Tidurlah dulu...."Mika mengusir Lim. Lim tidak akan memberikan solusi tetapi nantinya dia akan terus terusan bertanya tentang angka angka itu.

"Ok ok....aku pergi mandi."Lim kini memilih untuk pergi mandi.

Zzzzttttttt

Karena memang tak pernah ada inisiatif mengunci pintu kamar mandi saat mandi Mika pun masuk.

"Hey.....mungkin?"Lim mengingat kejadian mamahnya yang horor waktu itu.

"Enggak ada reaksi. Aku hanya ingin mandi bareng aja. Mumet lihat angka angka itu. Mungkin minusku tambah kalau kelamaan disana."Mika tersenyum dan kini mulai membuka bajunya. Lim yang tadinya takut tentang efek obat itu kini mencoba biasa lagi.

"Mau berendam?"Tanya Lim sembari menunjuk bak mandi yang memang jarang sekali digunakan bahkan hampir tak pernah. Boro boro berendam, mandi saja keduanya hanya kayak bebek. Gak sampai basah udah keluar kamar mandi.

"Boleh....."Mika setuju dan kini menunggu Lim mengisi bak mandinyaa.

.....

"Hentikan Mika ini geli...."Mika sengaja memainkan kakinya untuk bergerilnya kedalam selangkangan Lim. Menemukan benda berurat disana yang sedang tidur. Senggol dikit, raba.....hmmmmmm. Bangun dia.

"Jangan menggoda...."Lim tersenyum disana dan Mika malah membalas dengan senyuman nakal.

Mika mendekat dan kini sampai untuk naik dipangkuan Lim. Menempel hangat dan bokong itu terasa menduduki benda keras.

"Masih memikirkan efek sampingnya?"Tanya Mika karena Lim begitu khawatir.

"Enggak....setidaknya kalau beneran kita tidak bernafas untuk besok. Baiklah......aku tidak akan melewatkan kesempatan ini." Lim langsung menangkap Mika untuk menciumnya lembut.

Mulai turun ke leher Mika untuk menambah kesan sensual. Tangan nya meraba puting itu dan akhirnya mengangkat tubuh Mika sedikit untuk memasukkan adik kecil nya ke lubang sempurna milik Mika.

"Akh...."Mika mengeluh. Udah kayak gak pernah ngesex aja. Mika sangat menikmati saat Lim memasukan benda berurat miliknya. Menjerit lirih, bahkan sengaja menggigit bibir bawahnya.

"Lim.....

"Akh....

Lim terus menggoyangkan tubuh Mika. Suara riuh dibak mandi seolah menjadi musik latar keduanya.

Tbc.

Aku gk cek typo.....

Yummy (bxb) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang