84.

321 69 17
                                    

Aku lagi curhat ini say. Moga didenger....Aminnn. Bagi yang mau bantu dana saya sangat berterimakasih. Hub no WA/DM, saya pingin beli teh poci.

.......

Dean jawab "IYA"

Aroma khas kolam renang tercium. Dean nyatanya sudah sampai duluan. Dia kalau lihat air suka kalap. Hmmm, dia gak mau nungguin Noah datang dulu. Dia sudah terlihat basah disana dan berenang modal mandir.

Merasa haus Deanpun menepi tapi disana nyatanya sudah disambut Noah yang datang. Dia datang dengan berjalan pincang sepertinya dia baru jatoh.

"Minum...."Noah menyodorkan botol minum kearah Dean dan Dean pun duduk dipinggir kolam sembari meminum airnya.

"Kenapa dengan kakimu?"Tanya Dean melihat ada perban disana.

"Sebelum kesini jatoh. Jadi maaf ya gak bisa kasih tahu kamu lebih awal."Noah bersalah dan dia masih berdiri disana. Gak mungkin duduk sambil nyeburin kaki di air.

"Udah gpp...toh aku juga sudah selesai. Makan yuk...?"Ajak Dean yang kini hendak beranjak dari kolam tapi dibekakang Noah ternyata ada Bianka yang sudah berganti baju renang.

"Bisa kau ajari dia berenang. Sungguh aku sudah janji tapi?"Noah melihat kakinya. Dia seolah merasa bersalah disana. Dean kan dewa gak tegaan jadilah dia nurut aja.

"Huft. Serius aku harus melakukannya. Bisa lain kali kan kamu ngajarinnya?"Dean malas harus mengajari seseorang. Terlebih ada hal hal yang membuat dirinya terlihat bodoh.

"Ayolah pliss....."Bianka langsung duduk disamping Dean sambil memegang tangannya.

Iuh....sumpah gak banget.

"Ya ya...."Dean menyerah dan kini masuk kedalam air lagi. Dia memegang tangan Bianka untuk dia ajari berenang.

Dean ikhlas kok, sangat. Dan dihari yang sama dia mulai membenci Noah.

Dean mulai langkah pertama untuk mengajari Bianka dengan latihan dasar itu. Tapi disana Bianka seolah hanya bermain main dan tersenyum untuk menempel pada Noah.

"Coba ayunkan kakimu dengan benar."Perintah Dean dan kini masih memegangi Bianka. Kaki Bianka mulai mengambang disana bahkan dia dengan mudah mengayunkan kakinya.

"Good job"Dean tertawa licik.

# aku belajar sampai sekarang gak bisa ngambang. Nunggu gak napas dulu kali ya? Hahaha.....ada yang sama?

"Bagus....lakukan lebih keras."Dean berjalan mundur untuk mengimbangi Bianka. Sampai ditengah yang memang kedalamannya bertambah. Dean sudah tak bisa menyentuh lantai disana dengan kakinya. Dia juga mulai mengayunkan kakinya.

Ssssssttttttttttttt

Pegangan itu Dean lepaskan. Dia mulai menenggelamkan dirinya disana.

"Cukup lah aku diam."Gumam Dean dan jatuh kedalam air. Dengan perasaan itu Dean dengan pasrah turun kedasar.

"Noah.....aku kehilangan Dean."Teriak Bianka panik karena dia kehilangan Dean, tangan mereka terlepas. Kedalaman kolam sangat dalam dan Bianka sudah mencoba mengejar tapi dia tak sampai dan akhirnya memilih memanggil Noah dengan panik.

"Noah......Dean menghilang."Bianka berteriak lagi dan kini berenang menepi. Berharap Noah mendengar dan segera memanggil petugas kolam.

"Ha....."Noah melepas earphone nya. Bener gak tulisannya.

"Dean menghilang."Bianka kini naik dan segera berlari memanggil petugas kolam.

"Aih ......"Noah yang memang berjalan dengan tongkat kini memilih berjalan  melompat pakai satu kakinya dan langsung nyebur ke kolam untuk mencari Dean.

Byurrrrr

Noah berenang agar lekas sampai kedasar. Dia menemukan Dean yang sudah sampai didasar. Terdiam disana dan masih mengeluarkan gelembung air.

"Dean.....bertahanlah."Batin Noah dan dia sesegera mungkin berenang agar sampai kepada Dean.

Berhasil.

Noah menangkap tangan itu dan kini hendak menarik Dean untuk naik keatas tapi Dean malah berontak dan terus berusaha melepas pegangan Noah.

"Hey, apa yang sedang terjadi?"Noah hendak berkomunikasi. Dean tetap enggan menerima pegangan tangan Noah.

Dean malah berenang sendiri dan meninggalkan Noah disana.

Byur.  ...

Petugas kolam kini sudah melompat ke air untuk menolong tapi terlihat bingung disana. Yang hendak ditolong  malah sudah sampai ke permukaan.

"Dean....."Panggil Noah yang berenang dibelakang. Dean sudah hampir sampai ke tepi.

"Kamu harus tahu. Saat mau ikut ujian jaksa harus menyertakan sertifikat perenang."Dean memberitahu dan kini tersenyum sambil naik kepinggir kolam. Bianka yang mendengarnya memilih pura pura tak dengar dan berjalan kearah Dean.

Yaps ujian dasar seorang jaksa hampir sama dengan polisi. Cuman lebih banyak soal yang harus dikerjakan disana.

Bianka berlari kearah Dean. Sembari memberikan handuk kering kepada Dean.

"Kalau memang kamu beli sertifikatnya. Tapi tetap harus ujian dasar."Dean menyeringai kenapa harus akting gak bisa berenang. Mungkin bila rencana ingin berenang bersama Dean pasti masih bisa menerima. Dan Dean memilih menolak handuk dari Bianka. Kalau mau bohong itu setidaknya harus pinter.

Dean berjalan tegas menuju kamar mandi kolam.

.........

Mengguyur tubuhnya dengan air dan kini Dean bersiap untuk mandi saja.

Brugh
Noah datang dan kini berdiri disamping Dean.

"Maaf aku tak bermaksud aku hanya ingin kalian bersama. Tapi plisss jangan bermain main seperti itu Dean."Noah kesal kala Dean harus pura pura tenggelam lagi. Dean masih asik mandi tanpa apapun disana sedangkan Noah tetap tak pergi.

"Apa kau pernah bertanya, apa aku mau?"Dalam batin Dean tetapi dia tak mengucapkannya.

"Mandilah nanti masuk angin. Aku bawa baju lebih kalau kamu tak bawa baju ganti. Hmmmm, mie ayam sepertinya enak. Mau makan bersama?"Tanya Dean biasa. Auranya kembali keseperti Dean yang lama. Noah menyadari itu. Dan kini dia hanya diam disamping shower yang masih menyala yang memang sengaja ditinggalkan Dean.

Tbc.

Hahaha ....

Dean marah.....

Siapa yang gak marah. Udah tahu sukanya ma dia tapi disuruh ma temenya.

Iya kan...

SAKIT.

Yummy (bxb) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang