8.

1.2K 135 13
                                    

"Tapi seriuskah Noah bikin status?"Lim bertanya karena penasaran. Tadi mau intip dikit keburu Dean nyusulin Mika.

"Aku aja gak tau akun sosmednya. Gimana mau tau status dia apa."Dean mengangkat bahunya tanda diapun gak tahu. Tapi disini Lim hanya melongo pasrah. Ini Dean yang perfecsionis kenapa tiba tiba jadi penyebar hoax.

"Lalu tadi, coba jelaskan wahai Ferguso!"Lim ingin tahu lebih.

"Niat ngeprank."Dean tertawa gak karuan dan Lim tidak menanggapi lebih cuman dia sibuk merapalkan doa agar Mika gak bikin heboh nanti dikantor polisi.

"Jahat banget sich kamu Dean."Lim tak habis pikir dengan apa yang baru saja dilakukan Dean. Dean itu paling sayang sama Mika. Tau apa saja yang bikin Mika seneng atau sedih. Ngelihat Dean udah mulai usil Lim berkesimpulan bahwa Dean mulai tak waras.

"Gak lagi gagar otak kan?"Lim masih bingung. Walau udah kenal lama tapi kalau udah keterlaluan itu juga gak baik.

"Dikit kok...."Tersenyum ria dan masih mengekori taxi yang ditumpangi Mika.

.....

Taxi berhenti dan kini sopirnya malah menghampiri Dean.

"Dia gak bayar ongkos."Tukang taxinya nangih Dean.

"......."Lim melirik tajam kearah Dean. Sumpah dia gak paham dengan apa yang dilakukan Dean. Biasa ngeprank kan konsultasi dulu cari teman atau gimana gitu. Ini mah Dean niat banget bikin ribet.

"Lim bayarin."Dean meminta Lim buat bayarin. Lim nunjuk dirinya sendiri. Gak Mika gak Dean selalu minta duitnya ke dia.

"Tunggu tunggu. Aku gak ngerti."Lim makin bingung. Bercandaannya udah kekerasan ini mah.

"Coba pikir. Gak mungkin juga ada taxi kebetulan lewat seperti ini tanpa dipesan. Aneh kamu!"Dean menatap Lim sedikit memberi penjelasan agar segera ngasih ongkos tukang taxinya.

"Sialan kamu!"Lim akhirnua sadar dan langsung memberikan ongkos taxi dan kini berlari mengikuti Dean untuk mengejar Mika.

.....

Divisi narkotika punya ruangan dilantai dua.

Tidak ada yang ngamuk, tidak ada yang drama didalam. Bahkan terlihat mencurigakan.

"Aku merasa aneh. Apa mungkin Mika langsung gorok leher Noah."Lim bergidik karena lorong menuju ruangan Noah sangat sepi.

"Serius ini tidak akan ada pertumpahan darah.'Lim masih merasa aneh dan otaknya yang suka drama psikopat, horor, triller itu makin menjadi dengan adegan adegan mengerikannya.

"Ah....kebanyakan nonton drama kamu!"Dean penasaran dan mendekat kearah ruangan Noah.

.....

"Mika, apa yang membawamu kemari?"Tanya Noah bingung karena Mika tiba tiba datang. Untung rekan timnya sudah pulang duluan. Tidak ada kasus penting jadi para rekannya meluangkan waktu untuk makan malam dirumah bersama keluarga atau yang lainnya tengah berkencan.

"Apa kamu punya pacar?"Tanya Mika serius dia mendekat dan menutup laptop yang tadinya menyala itu.

"Kenapa bertanya seperti itu hmmm..."Noah langsung mengambil tubuh ramping itu dan mengangkatnya untuk duduk dimeja depannya agar dia bisa menjangkau Mika lebih dekat.

"Kamu mengganti status diakun media sosialmu. BERPACARAN!!"Mika bertanya serius dia melipat tangannya dan menatap tajam kearah Noah.

"Kalau waktu itu kamu anggap main main ok aku terima. Tapi coba jelaskan tentang ciuman tadi siang."Mika ingin tahu. Walau dia yang ngajak ml duluan. Tapi dia gak mau diginiin. Sakit tahu......

Mika gak suka kalau posisinya nyakitin orang lain. Kalau Noah memang punya pacar Mika siap untuk patah hati. Itu drama picisan. Kalau diotak Mika mah dia bakal datengin orang itu, kalo perlu ancam, sikat, buang. Kalo gak bersih bersih.

"Siapa yang kasih gosip kamu hmmm."Noah mengusap ujung rambut Mika dan kini tangan itu meraba pipi mulus itu memberi sedikit cubitan.

"Gosip?, jelas itu kamu."Mika lagi konslet. Dia bertanya tanpa tahu jelas. Dan yang ditanyapun bingung. Sedangkan dua orang yang ada diluar sedang tertawa gak karuan bahkan guling guling gak jelas.

"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan hmmm. Aku berkencan dengan pria manis yang duduk didepanku."Noah berbicara dengan lembut
dan sesekali mengecup bibir itu.

"Tidak ada akun sosial media atas namaku. Aku tidak ada waktu untuk itu."Noah masih menjelaskan. Sedangkan yang mendengar kini tengah bingung untuk menyembunyikan rasa malunya.

"Benar pria itu aku. Tidak ada orang lain. Siluman rubah, lampir, atau.....?"

"Aish...."Noah mencubit hidung itu dan menunjukkan dua temannya yang ada dibibir pintu.

"Itu hukumanmu karna nipu aku kemarin. Trus pulang pulang udah dibobol."Dean tertawa tapi diantara mereka tak ada yang merasa lucu. Selera humor Dean gak masuk akal.

"Dean awas kamu!!'Mika ingin sekali mengejar Dean tetapi kini Noah memilih memeluk tubuh ramping itu.

"Bisakah kita mulai party setidaknya makan malam dulu aku lapar."Lim merasa adegan drama udah selesai dan saatnya dia menyelamatkan perutnya.

"Kamu diundang Noah."Lim

"Dan....."

"Apa lagi Lim?" Mika.

"Abaikan itu. Kuy kita pulang."Lim langsung ngajak Dean meninggalkan ruangan. Kasih ruang buat dua sedjoli itu bolehlah. Lim juga peka akan situasinya.

.....

"Jangan cemberut."Noah mencium lagi.

"Bisa ikut kami. Aku lapar....hmmmm"Ajak Mika. Dia tadi yang teriak teriak lapar karena sejak siang belom makan dan kini berakhir di kantor polisi sudah sampai lewat jam makan malam.

"Pergi dulu bersama Dean. Ada yang perlu diselesaikan sebentar. Sabar ya...."Noah membuka laptopnya kembali. Banyak beraks yang harus diperiksanya.

"Semua sudah pulang. Tak bisakah kamu juga pulang."Mika merengek.

"Aku nanti akan menemuimu. Sekarang pulang dulu bersama teman temanmu agar aku tidak khawatir."

"Janji....!'

"Iya......janji."Dan kini Noah mengantarkan Mika sampai diparkiran. Disana Lim dan Dean ternyata masih menunggunya.

....

"Hati hati dijalan jangan ngebut."Pesan Noah.

"Lebay kamu!'Cibir Lim yang tiba tiba eneh dengan adegan romantis. Dia merasa akan banyak kehilangan berat badan kalau tetap disana.

"Masuk!!"Dean meminta Mika lekas masuk karena Lim sudah berisik dari tadi.

"Aku pergi"

"Iya   ....."

Tbc.

Jangan lupa follow me

Thankyuuuuu

Yummy (bxb) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang